Cara Mengelola Berat Badan saat Hamil bagi Mama yang Underweight
Pertambahan berat badan itu sangat penting bagi kesehatan mama maupun sang Janin
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam program kehamilan, berat badan mama merupakan hal yang sangat dipertimbangkan untuk kesuksesan program kehamilan. Pada perempuan yang sangat kurus, biasanya akan dianjurkan untuk menambah berat badan terlebih dahulu. Apalagi mereka yang memiliki riwayat gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia nervosa.
Menambah berat badan selama kehamilan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi di masa depan. Pertambahan berat badan juga merupakan komponen kunci dari penyimpanan energi untuk memproduksi ASI setelah melahirkan.
Berikut ini Popmama.com mengulas pentingnya mengelola berat badan saat hamil untuk Mama yang kurus, dilansir dari Very Well Family:
Mengapa Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Itu Penting?
Pertambahan berat badan saat hamil bukan melulu soal pertambahan lemak dan otot tubuh. Berat badan yang bertambah saat hamil didistribusikan ke beberapa bagian penting, yaitu:
- Bayi: sekitar 3-3,5 kg
- Plasenta: sekitar 0,5-1 kg
- Cairan ketuban: sekitar 1 kg
- Uterus: sekitar 1 kg
- Jaringan payudara: 0,5-1,4 kg
- Volume darah: 1,4-1,8 kg
- Cairan di jaringan ibu: 0,9-1,8 kg
- Penyimpanan lemak dan nutrisi: 2,7-3,6 kg
Penambahan berat badan ini umumnya akan menyusut dengan cepat selepas persalinan dan di masa menyusui. Penambahan berat badan di luar yang disebutkan di atas juga akan hilang, tetapi akan membutuhkan waktu lebih lama dan bervariasi pada tiap perempuan.
Bagaimana Cara Menambah Berat Badan agar Ideal saat Hamil?
Untuk menambah berat badan sampai ke taraf ideal, Mama perlu menambah kalori sekitar 300 kalori per hari. Untuk Mama yang tidak kekurangan berat badan, biasanya tidak membutuhkan kalori ekstra selama trimester pertama. Barulah di trimester kedua membutuhkan tambahan kalori ekstra sekitar 340 kalori, dan 450 kalori ekstra per hari pada trimester ketiga.
Apa Dampak Kekurangan Berat Badan secara Umum selama Kehamilan?
Kelelahan adalah gejala umum dari berat badan yang tidak memadai selama kehamilan. Perempuan yang mengalami kesulitan menambah berat badan selama kehamilan akan mengalami pemulihan postpartum yang lebih lama. Kondisi ini juga mungkin akan membahayakan kesehatan tulangnya.Kekurangan nutrisi ini juga akan meningkatkan risiko terjadinya anemia.
Apa Dampak Kekurangan Berat Badan di Trimester Pertama?
Banyak ibu hamil yang kehilangan beberapa kilogram bobot tubuhnya di trimester pertama karena morning sickness. Ini adalah hal yang cukup normal. Kecuali berat badan mama sangatlah kurang atau turun dengan cepat (hingga 0,5-1 kg), hal ini tidak terlalu mengkhawatirkan karena bayi yang sedang bertumbuh membutuhkan nutrisi yang masih terbatas pada tahap awal ini.
Kuncinya adalah memastikan Mama mendapatkan nutrisi utama, meskipun berat badan mama stabil atau berat badan mama turun beberapa kilogram. Vitamin prenatal sangat penting, terutama jika dalam periode ini Mama sering merasakan mual, muntah, dan enggan makan. Namun, usahakan untuk terus menambah berat badan demi perkembangan sehat janin dalam kandungan.
Pentingnya Menambah Berat Badan Ideal di Trimester Kedua dan Ketiga Kehamilan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penambahan berat badan yang kurang memadai, terutama pada trimester kedua dan ketiga, dapat meningkatkan risiko bayi prematur atau persalinan caesar.
Bayi yang lahir prematur memiliki berat badan lahir yang lebih rendah. Penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan tertentu yang lebih tinggi di kemudian hari, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes.
Agar berat badan mama bisa bertambah dengan sehat, makanlah dalam porsi kecil dan sering setiap satu atau dua jam sekali. Terutama jika Mama sering merasa mual. Jangan melewatkan jam makan dan usahakan untuk selalu sarapan.
Tambahkan camilan padat nutrisi dan camilan berkalori tinggi seperti kacang-kacangan, biskuit gandum utuh dengan keju, selai kacang, atau alpukat. Minumlah minuman berkalori tinggi seperti smoothie yang terbuat dari susu tinggi lemak atau bubuk protein.
Itulah informasi mengenai pentingnya mengelola berat badan saat hamil untuk Mama yang kurus. Jika Mama memiliki pertanyaan atau kekhawatiran seputar penambahan berat badan yang kurang, konsultasikan dengan ahli diet dan dokter kandungan untuk memastikan Mama mendapatkan jumlah makro dan mikronutrien yang memadai.
Baca Juga:
- Bolehkah Tetap Menjalani Diet Vegetarian saat Hamil?
- Aneh tapi Nyata, Papa pun Bisa Merasakan Gejala Hamil seperti Mama
- Ngidam? Cari Tahu Dulu Jenis Sushi yang Aman Dikonsumsi saat Hamil