Ini Perbedaan Jenis Mimpi saat Sebelum dan Selama Kehamilan
Mimpi yang dirasakan terasa begitu nyata dan emosional, kenapa ya?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama ini, banyak orang yang membahas tentang perubahan siklus tidur para ibu yang berubah setelah kelahiran si Kecil. Tetapi, ternyata siklus tidur tidak hanya berubah setelah kelahiran bayi, melainkan juga selama kehamilan.
Di antara insomnia, kelelahan, dan kekhawatiran tentang masa depan, Mama mungkin mengalami kesulitan tidur, bahkan di usia kehamilan yang masih dini. Semakin lelah tubuh, semakin terasa tubuh yang mendambakan istirahat malam yang baik. Tidur cukup yang nyenyak dapat memulihkan kondisi. Tetapi saat hamil, Mama mungkin merasakan bahwa segala sesuatunya berbeda, bahkan mimpi Mama pun juga berubah.
Berikut Popmama.com merangkum hal-hal yang perlu Mama ketahui tentang perbedaan jenis mimpi sebelum dan sesudah melahirkan, dilansir dari healthline.com:
Apa Perbedaan Mimpi selama Kehamilan dengan Sebelumnya?
Hampir semua manusia yang hidup dapat bermimpi dalam tidurnya. Mimpi terjadi dalam fase gerakan mata cepat atau rapid eye movement (REM). REM adalah tahapan tidur paling dalam.
Selama bermimpi, Mama mungkin melihat gambaran dan dapat merasakan emosinya. Pada sebagian kasus, mimpi bahkan dapat memicu munculnya ide. Beberapa orang dapat mengingat mimpi mereka setelah terbangun. Sedangkan yang lain tidak.
Selama kehamilan, Mama mungkin merasakan perbedaan dalam hal frekuensi dan jenis mimpi yang dialami. Tidak jarang, para ibu hamil mengalami mimpi yang terasa nyata dan mengingat detil-detil mimpinya lebih baik ketimbang sebelumnya. Berikut ini beberapa jenis mimpi yang biasanya dialami ketika hamil:
1. Vivid dream
Vivid dream adalah mimpi yang terasa jelas dan nyata. Vivid dream terasa begitu emosional, intens, dan sangat kuat. Mereka yang mengalami vivid dream menggambarkan mimpinya tampak seperti peristiwa yang sebenarnya terjadi.
Vivid dream memang dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Tetapi kehamilan tampaknya memicu munculnya vivid dream lebih sering. Ketika terbangun, Mama mungkin membutuhkan waktu untuk membedakan antara mimpi dan kenyataan.
2. Lebih sering bermimpi
Beberapa ibu hamil mengatakan bahwa mereka lebih sering mengalami mimpi selama kehamilan. Kehamilan memang bisa menyebabkan kelelahan. Akhirnya, para mama melampiaskan rasa lelah ini lewat tidur selama beberapa kali dalam sehari. Inilah yang memicu peningkatan munculnya mimpi. Semakin sering Mama tidur, semakin besar kemungkinan Mama bermimpi setiap harinya.
3. Kehamilan atau mimpi yang berhubungan dengan keibuan
Ada kehidupan yang sedang berjalan dalam tubuh mama. Tentu saja, Mama senang menyambut kehadirannya. Kegembiraan ini muncul beriringan dengan sedikit rasa gugup. Hal ini wajar. Emosi yang kuat ini diterjemahkan otak lewat mimpi yang melibatkan Mama dan bayi mama.
Membawa bayi dalam kandungan selama sembilan bulan adalah hal yang Mama pikirkan setiap hari. Jadi, tidak heran jika pikiran-pikiran seputar bayi dan kehidupan di masa depan, terjadi pula saat Mama tidur.
4. Kecemasan
Jangan kaget pula jika Mama mengalami mimpi karena kecemasan yang dialami. Mempersiapkan kehadiran bayi membutuhkan banyak waktu dan energi. Sama dengan semangat yang muncul, Mama mungkin juga merasakan sedikit kekhawatiran dan kecemasan.
Mimpi dapat memberikan wawasan tentang beberapa kekhawatiran dan kecemasan terbesar yang Mama rasakan. Bisa jadi kecemasan tentang keuangan, masalah-masalah kesehatan bayi, mengasuh anak, ataupun pertimbangan-pertimbangan yang dipikirkan terkait rumah tangga selepas Mama melahirkan. Atau mungkin Mama merasakan kecemasan tentang proses persalinan.
Dengan begitu banyaknya hal yang dipikirkan dan dirasakan, adalah hal yang wajar jika Mama mengalami mimpi yang menyoroti kecemasan dan ketakutan Mama.
Mengapa mimpi Mama berubah selama kehamilan?
Perubahan mimpi selama kehamilan memiliki banyak kemungkinan. Perubahan hormon adalah faktor pemicu terbesarnya. Hormon yang berfluktuasi selama kehamilan dapat memiliki dampak luar biasa pada tubuh mama. Itu karena perubahan hormonal yang memengaruhi suasana hati.
Apabila Mama menangis tersedu-sedu karena makanan yang diidamkan tidak berhasil didapatkan, tenang, Ma. Mama bukanlah satu-satunya dan bukanlah hal yang aneh bila melakukan hal tersebut. Dengan cara yang sama, hormon dapat membuat emosi Mama lebih kuat. Mimpi pun jadi terasa lebih intens.
Beberapa teori menyatakan bahwa bermimpi adalah cara manusia menyimpan kenangan. Mimpi dapat membantu Mama memproses informasi dan lebih memahami emosi Mama. Jadi tidak mengherankan bila pengalaman kehamilan yang sangat emosional dapat mengantar Mama pada mimpi yang lebih sering dan berkesan.
Itulah perbedaan jenis mimpi sebelum dan sesudah kehamilan. Perubahan dalam mimpi selama kehamilan adalah hal yang wajar. Tetapi jika Mama merasa bahwa mimpi yang dialami menunjukkan masalah mendasar atau menyebabkan sulit tidur, bicarakan dengan dokter Mama.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
- Jangan Diabaikan! Begini Pentingnya Tidur Siang untuk Ibu Hamil
- 15 Solusi Mengatasi Insmonia atau Sulit Tidur Bagi Ibu Hamil
- 5 Tips yang Bisa Bantu Mama Tidur dengan Nyaman saat Hamil Tua