Tingkat Risiko Keguguran Berdasarkan Usia Kehamilan
Risiko keguguran di masa awal kehamilan lebih tinggi daripada di akhir kehamilan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keguguran merupakan kondisi ketika janin tidak berkembang dan gugur sebelum usia kehamilan memasuki minggu ke-20.
Dikutip dari Medical News Today, sekitar 80% keguguran umumnya terjadi selama trimester pertama, yaitu antara minggu ke-1 hingga minggu ke-13.
Di awal perkembangannya, janin sangat rentan terkena infeksi dan penyakit, sehingga tingkat risiko keguguran lebih tinggi di awal masa kehamilan. Lalu bagaimana tingkat risiko keguguran di masa tengah kehamilan?
Nah untuk mengetahui tingkat risiko keguguran pada ibu hamil, berikut Popmama.com telah merangkumtingkat risiko keguguran berdasarkan usia kehamilan. Yuk, kita simak sama-sama!
Penyebab Keguguran
Sebagian besar keguguran disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan, seperti misalnya karena ada masalah genetik .
Sementara itu, keguguran pada ibu hamil juga dapat disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya:
- usia saat hamil,
- memiliki riwayat keguguran,
- gaya hidup yang buruk seperti merokok,
- menggunakan obat-obatan tertentu,
- infeksi,
- menderita diabetes atau tekanan darah tinggi,
- memiliki gangguan hormonal seperi PCOS atau tiroid,
- memiliki kelainan pada rahim atau organ reproduksi lainnya, dan
- terpapar zat beracun dan radiasi tingkat tinggi.
Tingkat Risiko Keguguran Berdasarkan Usia Kehamilan
Tingkat risiko keguguran di masa awal kehamilan lebih tinggi daripada di akhir kehamilan. Mengapa bisa begitu? Hal ini dikarenakan janin di awal kehamilan masih rentan terkena bahaya, sedangkan yang telah berkembang lebih kuat.
Hal ini kemudian dapat dikatakan bahwa tingkat risiko keguguran akan mulai menurun seiring dengan perkembangan kehamilan.
Dikutip dari Medical News Today, berikut rincian tingkat risiko keguguran berdasarkan usia kehamilan:
- Minggu ke 3-4 kehamilan
Risiko keguguran di minggu ketiga dan keempat kehamilan masih sangat tinggi, yaitu sekitar 50 hingga 75 persen.
- Minggu ke-5 kehamilan
Pada sebuah penelitian di 2013, disebutkan bahwa risiko keguguran di minggu ke-5 kehamilan adalah sekiatr 21,3 persen.
- Minggu ke 6–7 kehamilan
Masih dalam penelitian yang sama seperti sebelumnya, ditemukan bahwa setelah minggu ke-6 kehamilan tingkat keguguran turun menjadi lima persen.
- Minggu ke 8–13 kehamilan
Tingkat keguguran menjadi lebih kecil di minggu ke-8 hingga ke-13 kehamilan. Pada rentang waktu ini, tingkat keguguran hanya sebesar dua hingga empat persen.
- Minggu 14–20 kehamilan
Antara minggu 14 dan 20 kehamilan, risiko ibu hamil mengalami keguguran kurang dari satu persen.
- Minggu ke-20 hingga Lebih
Setelah minggu ke-20 kehamilan, keguguran dikenal sebagai lahir mati, hal ini merupakan kondisi ketika bayi sudah dalam keadaan meninggal ketika dilahirkan.
Ketika di minggu ke-20 dan seterusnya bayi meninggal dalam kandungan, maka ia harus tetap dilahirkan, baik secara normal, caesar atau dengan dilasi dan kuretase.
Tingkat Risiko Keguguran Berdasarkan Usia saat Hamil
Usia saat hamil merupakan salah satu faktor keguguran pada ibu hamil, hal ini karena kualitas telur cenderung menurun dari waktu ke waktu.
Berikut tingkat risiko rata-rata keguguran berdasarkan usia saat hamil:
- Usia di bawah 35 tahun: risiko keguguran ada sebanyak 15 persen
- Usia antara 35 dan 45 tahun: risiko keguguran di rentang usia ini adalah 20-35 persen
- Usia di atas 45 tahun: ibu hamil berusia di atas 45 tahun memiliki kemungkinan keguguran sebanyak 50 persen.
Selain itu, penting untuk diketahui bahwa angka rata-rata di atas dapat berbeda pada setiap perempuan. Faktor lain seperti gaya hidup dapat mempengaruhi tingkat risiko keguguran pada seseorang.
Gejala Keguguran
Sebagian besar keguguran ditandai dengan perdarahan. Namun, tidak semua keguguran disertai dengan perdarahan.
Berikut beberapa gejala keguguran lainnya:
- pengurangan gejala kehamilan secara tiba-tiba,
- penurunan gerakan janin pada trimester kedua,
- detak jantung bayi tidak terdeteksi,
- kram hebat, dan
- nyeri pada beberapa bagian tubuh.
Apakah Keguguran Bisa Dicegah?
Keguguran yang disebabkan oleh kelainan genetik seperti kelainan pada bentuk rahim sulit untuk dicegah.
Namun, keguguran yang disebabkan karena faktor lain dapat dihindari dengan cara-cara berikut:
- melakukan pemeriksaan secara rutin,
- mengonsumsi asam folat dan vitamin prenatal lainnya,
- mengelola stres,
- menjaga berat badan tetap ideal,
- hindari gaya hidup yang tidak sehat,
- olahraga teratur, dan
- istirahat yang cukup.
Itu tadi tingkat risiko keguguran berdasarkan usia kehamilan. Jadi dari informasi di atas dapat diketahui bahwa risiko keguguran lebih tinggi di awal kehamilan.
Baca juga:
- 8 Penyebab Keguguran saat Hamil Muda yang Perlu Diwaspadai
- 13 Jenis Keguguran yang Perlu Diketahui Ibu Hamil
- Keguguran Tanpa Perdarahan: Penyebab, Gejala, dan Penanganan