Bisakah Hamil saat Mengalami Perimenopause?
Perimenopause adalah masa transisi dari rutin menstruasi menjadi berhenti menstruasi
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika istilah menopause mungkin familiar di telingamu, perimenopause mungkin sebaliknya. Kira-kira, apa sih perimenopause itu dan apakah bisa mempengaruhi peluang kehamilan?
Perimenopause adalah masa transisi di mana kamu yang awalnya rutin menstruasi menjadi berhenti menstruasi atau yang biasa kita sebut sebagai menopause. Perimenopause ini normalnya dimulai saat perempuan berusia 40 tahun, namun tidak menutup kemungkinan terjadi di usia 30 tahun atau lebih awal lagi.
Perimenopause ini berlangsung kurang lebih selama 4 tahun, namun rentang waktunya memang bervariasi dan tidak sama pada setiap perempuan. Ada yang hanya beberapa bulan hingga 10 tahun. Masa perimenopause ini pun akan berhanti setelah perempuan tidak menstruasi selama 12 bulan.
Lalu, apakah perempuan masih punya peluang hamil di masa transisi ini? Untuk menjawab rasa penasaranmu, Popmama.com kali ini akan membahas tentang kemungkinan hamil saat mengalami perimenopause. Kira-kira bisa atau tidak, ya?
Tanda-Tanda Perimenopause yang Mungkin Kamu Alami
Beberapa tanda-tanda perimenopause yang mungkin sedang kamu alami, di antaranya:
- Hot flashes atau tubuh tiba-tiba panas
- Payudara yang lebih lembut
- Gejala pramenstruasi yang memburuk
- Tidak terlalu ingin berhubungan seksual
- Mudah lelah
- Menstruasi tidak teratur
- Vagina terasa kering dan tidak nyaman saat berhubungan seks
- Mendadak buang air kecil saat batuk atau bersin
- Lebih sering buang air kecil
- Suasana hati yang mudah berubah
- Sulit tidur
Jika kamu merasakan tanda-tanda di atas, pahamilah bahwa saat ini kamu mungkin sedang berada dalam masa transisi menuju menopause. Apalagi, jika kamu memang sudah kepala empat.
Gejala Perimenopause yang Perlu Dikhawatirkan
Ada beberapa kondisi di mana masa transisimu saat ini perlu dikhawatirkan, apabila ternyata selain mengalami tanda-tanda yang sudah disebutkan di atas, kamu ternyata juga:
- Mengalami menstruasi seperti sedang perdarahan
- Keluar gumpalan darah saat menstruasi
- Menstruasi terjadi beberapa hari lebih lama dari biasanya
- Mengalami flek atau keluar darah di antara jadwal menstruasi sebelum dan yang akan datang
- Keluar darah setelah berhubungan seksual
- Jarak antara menstruasi menjadi sangat dekat
- Pendarahan tidak normal yang mungkin disebabkan oleh masalah hormon, pil KB, fibroid, atau bahkan kanker
Jika kamu mengalami salah satu atau lebih dari kejadian di atas, maka masa transisimu kali ini harus kamu khawatirkan. Sebaiknya, kamu segera membuat janji temu dengan dokter dan mengonsultasikan kesehatanmu.
Lantas, Bisakah Hamil saat Mengalami Perimenopause?
Kamu tetap bisa dan punya peluang untuk hamil, kecuali jika kamu punya masalah dengan kesuburan. Namun sama halnya seperti perempuan lain yang usianya lebih dari 35 tahun, kehamilan kamu kali ini tidak akan semudah saat masih di usia 20-an.
Jika kamu memang ingin hamil saat ini, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter, mengingat ada banyak sekali teknologi baru yang membantu perempuan untuk bisa hamil meski berusia lebih dari 35 tahun.
Namun jika kamu tidak ingin hamil, sebaiknya kamu mengonsumsi pil KB atau menggunakan alat kontrasepsi lainnya hingga kamu dinyatakan menopause. Dengan begitu, kamu tidak akan hamil sepanjang masa transisi ini.
Jadi kesimpulannya, perempuan tetap bisa hamil saat mengalami perimenopause, ya. Sekarang, tinggal kamu memilih apakah akan hamil di masa transisi ini atau tidak. Semoga kamu segera bisa menentukan pilihan yang terbaik, ya!
Baca juga:
- Bisakah Perempuan Hamil setelah Menopause?
- 7 Diet yang Cocok untuk Perempuan yang Menopause
- 7 Fakta Berhubungan Seksual setelah Menopause, Masih Bisa Orgasme