5 Fakta “Rainbow Baby,” Kehamilan yang Terjadi setelah Keguguran
Hamil setelah keguguran, apa yang perlu Mama cermati?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernah dengar istilah “rainbow baby”, Ma?
Istilah ini ternyata merujuk pada bayi yang lahir setelah sang Mama mengalami keguguran saat hamil atau bayi lahir dalam kondisi meninggal. Ibarat pelangi yang muncul setelah hujan badai, rainbow baby hadir untuk menyembuhkan rasa sakit kehilangan bayi terdahulu.
Namun, apa sebetulnya yang perlu Mama cermati mengenai hamil setelah keguguran ini? Yuk, simak bersama penelusuran Popmama.comberikut.
1. Seberapa cepat Mama bisa hamil kembali setelah keguguran?
Tidak disangkal, banyak perempuan merasa khawatir mereka tidak bisa hamil lagi setelah keguguran. Bagaimanapun juga keguguran bisa memberi dampak traumatis bagi siapa saja yang pernah mengalaminya.
Namun, perlu Mama ingat, keguguran tidak selalu berarti ada masalah pada kesuburan. Itu jelas dua hal berbeda.
Faktanya, setelah keguguran sangat mungkin seorang perempuan hamil kembali dan melahirkan bayi sehat melalui kehamilan normal. Bahkan, 85 persen perempuan mampu mengandung dalam kondisi sehat setelah keguguran pertamanya.
2. Kapan ovulasi lagi setelah keguguran?
Tubuh mama akan kembali ke “normal” setelah keguguran yang dialami. Ovulasi bisa terjadi paling cepat dua minggu usai proses kuretase.
Penelitian mengungkapkan, luteinizing hormone (LH) mengalami lonjakan pada masa 16-22 hari sesudah keguguran terjadi. Lonjakan hormon tersebut diiringi oleh peningkatan kadar hormon progesteron.
Saat itu terjadi, tandanya tubuh mama siap berovulasi lagi. Proses kuretase membuat rahim bersih dan kondusif untuk menyambut embrio baru. Ketika Mama mengalami ovulasi, maka peluang untuk hamil kembali pun terbuka lebar.
3. Waktu tepat untuk hamil lagi
Biasanya dokter menyarankan agar Mama “kosong” selama tiga bulan sebelum memutuskan hamil kembali. Namun, belum ada fakta ilmiah yang menegaskan masa tunggu pasca keguguran ini berkaitan dengan masalah kesehatan pada kehamilan berikutnya.
Pada akhirnya, keputusan untuk hamil lagi pasca keguguran adalah keputusan personal. Mama cukup mendiskusikan ini bersama Papa dan menyepakati waktu tepat untuk memulai program hamil lagi.
Dalam beberapa kasus, tak jarang seorang perempuan hamil lagi setelah melalui satu kali periode menstruasi pasca keguguran. Jadi, Mama sendiri yang bisa menentukan kapan waktu tepat untuk hamil kembali.
4. Bersiap untuk lonjakan emosi
Kehilangan janin pada kehamilan terdahulu tentu menciptakan kondisi emosi berbeda dalam diri mama. Pada kehamilan seperti ini, emosi mama akan naik turun.
Perasaan gembira bercampur aduk dengan rasa takut, cemas, dan khawatir yang kadang menghantui pikiran. Misalnya, apakah benar ada janin dalam kantong janin, bagaimana dengan kemungkinan keguguran lagi, atau apakah kondisi janin sehat-sehat saja.
Hal itu wajar kok, Ma. Pengalaman terdahulu membuat Mama justru lebih waspada saat menjalani kehamilan berikutnya. Bahkan, tak sedikit Mama yang memutuskan menunda pengumuman kehamilan hingga memasuki trimester kedua.
Hal tersebut juga jadi alasan kuat agar Mama menceritakan riwayat kehamilan dan keguguran pada dokter. Langkah ini perlu diambil supaya dokter bisa memberikan penanganan terbaik bagi kehamilan spesial mama.
5. Bicara pada pasangan
Menjalani kehamilan memang tak selalu mudah. Apalagi, Mama membawa pengalaman tidak menyenangkan pada kehamilan terdahulu.
Maka, selalu bicarakan dengan Papa setiap hal kecil yang Mama rasakan. Mulai dari rasa khawatir dan cemas, hingga rasa bahagia dan lega.
Setiap minggu kehamilan yang Mama lalui bersama si rainbow baby pasti terasa begitu berharga.
Jadi, berbagi momen bersama Papa adalah langkah terbaik untuk menikmati kehamilan yang dinantikan ini.
Demikian lima hal yang perlu Mama cermati terkait kehamilan rainbow baby. Sama seperti kehamilan lainnya, perbanyak pikiran positif dan penuhi diri dengan perasaan bahagia supaya Mama bisa menjalani masa kehamilan dengan menyenangkan. Setuju?
Baca juga:
- 4 Kelompok Makanan yang Baik untuk Dikonsumsi setelah Keguguran
- 10 Artis yang Pernah Mengalami Keguguran pada Kehamilan Pertama
- Bolehkah Naik Motor setelah Tindakan Kuret? Ini Penjelasannya!