Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak hanya di Indonesia, ternyata di luar sana, di seluruh dunia banyak mitos tentang haid yang nggak masuk akal.
Sebagian besar mitos tentang haid berasal dari takhayul yang dipercayai turun-temurun dari nenek moyang.
Seringkali mitos tersebut membuat perempuan jadi malu pada menstruasi yang ia alami setiap bulannya. Apa saja sih mitos-mitos tentang haid yang ada di dunia? Simak mitos yang sudah dikumpulkan Popmama.com ya, siap-siap bikin geleng kepala.
1. Perempuan yang sedang menstruasi bisa meracuni makanan
Mitos yang satu ini datang dari sebuah pedesaan di India. Di Indina meyakani tentang mitos perempuan yang sedang menstruasi akan meracuni makanan atau minuman yang ia masak.
Anggapan tersebutlah yang mendasari bahwa anak perempuan remaja yang tengah menstruasi, tidak boleh memasak bahkan hanya sekadari masuk ke dapur ia pun tidak boleh.
Karena jika perempuan remaja yang tengah menstruasi memasak, akan membuat makanannya menjadi asam. Wah, repot juga ya!
Baca juga: 5 Mitos yang Bisa Bikin Perempuan Cepat Hamil
2. Akan diserang hiu
Mitos lain mengatakan jika perempuan yang tengah menstruasi berenang di laut, maka ia akan diserang oleh ikan hiu. Mitos itu didasari karena ikan hiu selalu tertarik dengan darah, karena itulah mitos tersebut diyakini.
Namun, sebenarnya mitos tersebut hingga saat ini tidak ada data yang mendukung bahwa menstruasi menarik perhatian ikan hiu.
Jadi, jika kamu ingin berenang di laut padahal sedang menstruasi, kamu tidak perlu takut terhadap hiu ya!
3. Anak perempuan saat menstruasi tidak boleh masuk kelas
Mitos yang berasal dari negara Nepal ini, benar-benar bikin geleng-geleng kepala. Larangan mitos ini berasal dari tradisi asal Nepal yang dikenal dengan chaupadi.
Tradisi chaupadi merupakan kebiasaan mengisolasi terhadap perempuan yang sedang menstruasi di Nepal, berapapun usia perempuan tersebut.
Bahkan, anak perempuan usia sekolah hingga tidak diizinkan masuk sekolah saat sedang menstruasi. Hal itu dikarenakan saat sedang menstruasi perempuan dianggap sedang ‘tidak bersih’.
Mitos menstruasi ini berdasarkan kepercayaan bahwa perempuan yang tidak bersih akan membuat marah Dewi Hindu.
Karena kepercayaan chaupadi ini, sekitar 16 persen perempuan di Nepal diasingkan ke tempat terpencil atau tersembunyi selama ia menstruasi.
Baca juga:
4. Pria bisa sakit saat bersentuhan dengan perempuan saa menstruasi
Tradisi chaupadi tidak hanya berhenti sampai perempuan yang sedang menstruasi menjadi diasingkan.
Lebih dari itu, tradisi chaupadi juga menyakini bahwa pria bisa tiba-tiba sakit jika bersentuhan dengan perempuan yang ‘tidak bersih’ atau perempuan yang sedang menstruasi.
Bahkan, sekitar 20 persen perempuan remaja di India meyakini, mereka tidak boleh bicara dengan anggota keluarga laki-laki saat sedang menstruasi.
Kamu bisa bayangkan, bagaimana jika edukasi tentang menstruasi secara medis tidak pernah diketahui oleh masyarakat India, tradisi chaupadi akan terus berlanjut entah sampai kapan.
5. Mandi saat mestruasi mengakibatkan perempuan mandul
Dalam tradisi lama di Afghanistan, perempuan yang sedang menstruasi tidak boleh mandi selama seminggu atau selama waktu ia menstruasi. Jika tradisi ini dilanggar maka perempuan yang mandi saat menstruasi akan menjadi mandul.
Oleh karena kondisi itu, kebanyakan perempuan di Afghanistan malu saat ia menstruasi.
Karena rasa malu itu juga, perempuan Afghanistan yang masih menggunakan kain sebagai pembalut saat menstruasi, mereka malu untuk mencuci dan menjemur kain yang terkena darah haidnya di luar.
Kalau hal itu terus dilakukan, bisa-bisa mereka memakai kain tersebut dalam jangka waktu yang sangat lama, sehingga berisiko mengalami infeksi di organ reproduksi. Seram ya!
Baca juga:
6.Tidak boleh masuk tempat ibadah
Mitos menstruasi ini tidak hanya populer di negara Nepal dan India saja, nampaknya hampir seluruh negara yang ada di dunia juga meyakini mitos yang satu ini, tak terkecuali di Indonesia yakni di Bali.
Di Bali saat perempuan sedang menstruasi, mereka dianggap ‘tidak bersih’ sehingga tidak boleh masuk tempat suci seperti kuil dan tempat ibadah lainnya.
Tak hanya masyarakat Bali, mitos ini juga masih diyakin oleh sebagian penganut agama Islam di Indonesia.
Mereka masih meyakini bahwa perempuan yang sedang menstruasi tidak boleh masuk masjid, karena takut darah haidnya akan menetes dan mengotori lantai masjid.
Ini sebenarnya bukan mitos, lebih tepatnya adalah norma agama yang diyakini oleh penganut agama tertentu dan harus sama-sama kita hargai dengan baik.
7. Menstruasi dianggap sebagai penyakit
Menurut penelitian yang dilakukan oleh UNICEF, stigma buruk mengenai menstruasi di Iran, membuat perempuan remaja di sana meyakini bahwa menstruasi adalah sebuah penyakit.
Stigma buruk itulah yang banyak mendatangkan asumsi saat perempuan sedang menstruasi salah satunya adalah tidak boleh mandi.
Setelah para perempuan remaja diberikan edukasi tentang menstruasi, sebagian besar dari perempuan yang ada di Iran, akhirnya percaya bahwa boleh mandi saat sedang menstruasi.
Namun, sebagian lainnya masih mempercayai anggapan bahwa jika sedang menstruasi perempuan tidak diperbolehkan mandi.
Mitos-mitos mengenai menstruasi di atas adalah hal yang tabu. Mitos di atas membuat perempuan diperlakukan berbeda karena menstruasi. Padahal menstruasi merupakan hal yang alami dan menyehatkan tubuh perempuan itu sendiri.
Oleh karena itu stigma negatif tentang menstruasi yang membuat perempuan malu atas tubuhnya sendiri, harus dihilangkan dan dibuang jauh-jauh ya!