Cara Mengetahui Kondisi Kesehatan Kamu Melalui 7 Aroma Organ Intim
Perhatikan perubahan aroma yang terjadi pada vagina. Ini yang normal dan tidak normal
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai perempuan, kita tahu bahwa vagina memiliki aroma yang khas. Sama seperti usus, vagina memiliki mikrobiota sendiri yang mengandung bakteri dan ragi yang khusus, yang bermanfaat untuk melindungi vagina.
Inilah yang menghasilkan aroma alami yang khas dan berbeda pada vagina.
Meskipun aroma ini termasuk alami, ada bau vagina tertentu yang dapat menunjukkan infeksi serius, terutama jika disertai dengan perubahan warna, gatal dan banyaknya cairan vagina atau keputihan yang keluar. Mengingat vagina sangat rentan terkena infeksi. Berikut Popmama.com jelaskan mengenai aroma vagina yang harus diperhatikan!
1. Aroma musky
Ketika vagina dalam kondisi sehat, aromanya bisa bervariasi berdasarkan tingkat aktivitas yang kamu lakukan sehari-hari. Misalnya, jika aktivitas kamu cenderung padat, mungkin aroma musky atau aroma khas vagina menjadi lebih kuat karena pengaruh dari kelembapan yang dikeluarkan oleh keringat di area sekitar organ intim.
Kegiatan olahraga dan penggunaan celana ketat juga bisa menyebabkan aroma musky dari keringat terperangkap.
Jika aroma vagina terasa begitu menyengat, disarankan untuk segera membersihkan vagina dengan air bersih dan mengganti celana dalam. Gunakan celana dalam berbahan katun sehingga lebih mudah menyerap keringat.
Meskipun ini alami dan cenderung normal, sebaiknya konsultasikan pada dokter jika aroma ini terasa mengganggu dan tidak seperti biasanya.
2. Bau amis
Jika vagina mengeluarkan bau amis yang kuat dan mungkin sedikit berbau busuk, kemungkinan kamu sedang mengalami infeksi.
Mungkin juga ada bakteri jahat yang mati di area kewanitaan kamu.
Jika bau meningkat setelah berhubungan seks atau disertai dengan keluarnya sejumlah cairan yang cukup banyak, itu bisa menandakan kamu mengalami vaginosis bakterial, yaitu meningkatnya pertumbuhan bakteri jahat yang dapat mengganggu keseimbangan PH vagina.
Ini dapat dibersihkan dengan antibiotik.
Jika bau amis tidak juga hilang dalam seminggu, disertai keluarnya cairan berwarna hijau, gatal, dan sakit ketika buang air kecil, bisa jadi kamu mengalami trikomoniasis, yaitu penyakit menular seksual yang umum dan dapat diobati.
Segera konsultasikan ke dokter untuk menanganinya.
3. Aroma klorin atau bleachy
Aroma ini bisa disebabkan oleh penggunaan pelumas atau kondom. Namun kamu tidak perlu khawatir, aroma ini akan hilang dengan sendirinya.
4. Aroma ragi
Meskipun di dalam vagina biasanya terdapat sedikit ragi, infeksi ragi bisa terjadi ketika ada pertumbuhan yang berlebih akibat lubrikasi, spermisida, penggunaan antibiotik, atau kehamilan. Kemungkinan ini adalah penyebab vagina Mama beraroma ragi seperti bau roti.
Infeksi ragi juga biasanya ditandai dengan kemerahan atau sensasi panas di sekitar vagina dan nyeri setelah buang air kecil.
Perempuan dengan diabetes juga mungkin bisa mengalaminya karena mereka cenderung memiliki lebih banyak glukosa. Sebagian besar infeksi ini bisa disembuhkan dengan obat anti jamur OTC.
5. Beraroma besi atau metalik
Jika vagina mengeluarkan sedikit aroma besi saat periode menstruasi, jangan panik ya Ma. Darah menstruasi memang akan bercampur dengan kondisi alami vagina yang sehat dan mengeluarkan bau yang berbeda.
Tetapi hal ini biasanya dianggap normal. Aroma ini akan hilang begitu masa menstruasi selesai.
Hindari penggunaan sabun wangi yang kuat dan berlebihan untuk mengatasi kondisi ini, karenadapat membuat pH vagina terganggu.
6. Aroma manis
Makanan ternyata bisa memengaruhi rasa dan aroma vagina lho. Buah seperti jeruk, nanas, dan grapefruit diketahui dapat menimbulkan aroma manis pada vagina dan rasa pada cairan vagina.
Sedangkan, bawang, bawang putih, brokoli, dan asparagus dapat menyebabkan rasa dan bau tidak enak pada vagina.
7. Bau anyir atau busuk
Pembalut, pantyliners, atau tampon yang tidak diganti dalam waktu yang lama bisa menyebabkan vagina berbau anyir atau busuk.
Aroma ini disebabkan oleh pertumbuhan bakteri yang berlebihan di area yang tidak mendapat sirkulasi udara yang baik dan lembap.
Jika dipakai terlalu lama, tampon bisa memicu terjadinya toxic shock syndrome.
Itulah beberapa jenis aroma yang menandakan kondisi kesehatan vagina. Perhatikan selalu setiap perubahan yang terjadi pada vagina, melalui bau ataupun cairan yang dikeluarkan. Jika ada tanda mencurigakan dan tak biasa, periksakan kondisi tersebut pada dokter segera.