Waspada! 5 Jenis Diet Ini Berdampak Buruk pada Program IVF
Ada beberapa pedoman diet yang tidak baik untuk diikuti.
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam menjalankan program Fertilisasi in Vitro (IVF), mungkin sebagian perempuan melakukan diet untuk memaksimalkan peluang kehamilan yang sehat.
Padahal, menjalankan diet masih bertentangan dengan tingkat keberhasilan program bayi tabung.
Meskipun masih belum ada panduan diet khusus, sebenarnya ada beberapa pedoman diet yang tidak baik untuk diikuti.
Mengenai hal tersebut, Popmama.com akan membahas 5 jenis diet yang berdampak buruk pada kesuburan untuk program IVF:
1. Diet keto bisa merusak kualitas embrio
Sayangnya, diet keto dianggap sebagai kontroversial dan berisiko bagi perempuan yang sedang menjalankan program bayi tabung.
Dilansir dari Progyny, ketika mencoba menjalankan diet keto maka bisa terjadi ketidakseimbangan struktural dan hormonal utama. Sedangkan ketidakseimbangan ini cukup berbahaya pada sistem reproduksi.
Hal tersebut berpotensi membuat sperma dan sel telur tidak berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga menyebabkan keguguran.
Bahkan diet keto bisa merusak kualitas embrio pada perempuan yang menjalani program bayi tabung.
2. Meminum pil diet dikaitkan dengan keguguran
Sebenarnya, melakukan diet dengan cara itu tidak direkomendasikan selama program kehamilan.
Ini karena stimulan di dalamnya bisa meningkatkan serangan jantung dan stroke.
Dikutip dari Hellomotherhood, pil diet yang dibuat dari berbagai zat tidak banyak memiliki keamanan dan dapat mempengaruhi kesuburan. Biasanya pil diet mengandung kafein yang dikaitkan dengan keguguran.
Di mana kandungan kafein yang banyak dalam pil ini jauh lebih tinggi dibanding kopi, soda atau minuman berkafein lain.
3. Diet dengan minuman jus bisa menghambat kehamilan
Meski buah dan sayuran mengandung nutrisi yang kuat untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran, tetapi diet dengan meminum jus secara berlebihan dapat mempengaruhi kesuburan.
Bahwa indeks massa tubuh (BMI) lebih dari 25 dikaitkan dengan hasil kehamilan, terutama pada perempuan yang menjalani perawatan IVF.
Selalu meminum jus selama IVF, ini berpotensi pada tingkat kelahiran hidup yang lebih rendah.
Unsur lain efek dari minum jus, yakni dapat mengubah metabolisme dan berat badan berada di tingkat yang tidak sehat.
Dalam hal tersebut, maka bisa menghambat kamu untuk hamil.
4. Diet vegan bisa kehilangan beberapa nutrisi
Bagi perempuan yang menjalankan diet vegan, ini tidak dapat mengimbangi nutrisi yang memadai dan membahayakan kesehatan maupun kesuburan.
Bahkan pola makan vegan yang berbasis sayuran, maka membuat perempuan kehilangan nutrisi utama seperti zat besi, folat dan vitamin B.
Jika mengalami kekurangan nutrisi tersebut, mungkin memiliki kesehatan sel telur yang buruk dan menghambat kesempatan untuk segera hamil.
Selain itu, diet vegan secara alami juga bisa meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran prematur.
5. Diet minuman kemasan bernutrisi berdampak pada kesuburan
Ada banyak hal yang perlu diingat selama menjalankan progam kehamilan.
Mungkin sulit untuk menghindari minuman bernutrisi berbentuk kemasan. Ini karena minuman tersebut memiliki kadar gula yang tinggi.
Diinformasikan dari Healthline, bahwa terlalu banyak gula berdampak pada kehamilan dan perkembangan bayi. Bahkan minum lebih dari satu minuman yang dimaniskan, ini bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Itu artinya, mengganti makanan sehat dengan minuman bernutrisi dalam kemasan akan memberi dampak negatif pada perawatan kesuburan.
Demikianlah kelima jenis diet yang berdampak buruk pada program IVF. Pastikan Mama menjaga kesehatan dengan pola makan seimbang, ya!
Baca juga:
- Berencana IVF? Ini Tips Dari Dokter agar Proses Bayi Tabung Sukses!
- Bagaimana Cara Meningkatkan Keberhasilan IVF agar Cepat Hamil?
- 5 Kondisi Kesehatan yang Memerlukan Intrauterine Insemination