Hal yang Perlu Diperhatikan Perempuan dengan Obesitas saat Ingin IVF
Obesitas menyebabkan perempuan berbadan gemuk gagal saat lakukan program IVF, benarkah?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Obesitas umumnya selalu dikaitkan dengan rendahnya angka keberhasilan dalam progam kehamilan. Berat badan yang tidak ideal disebutkan dapat memengaruhi kesuburan pada perempuan.
Seperti yang dibahas oleh salah satu drama televisi populer di Amerika yang berjudul This is Us. Series ini sering mengangkat isu-isu kontroversial yang jarang diangkat oleh series lain.
Salah satunya, tentang perjalanan seorang perempuan bernama Kate yang mengalami masalah obesitas dan selalu menerima stigma terkait berat badannya setiap hari. Ia diketahui sedang berjuang bersama suaminya untuk mengikuti program IVF dan membantu Kate hamil lagi setelah sempat mengalami keguguran.
Dalam series ini banyak sekali ilmu yang dibahas dan berguna terutama untuk Mama yang memiliki badan gemuk dan ingin mengikuti program IVF seperti Kate maka inilah hal-hal yang perlu diperhatikan sebelumnya.
Lebih lengkapnya, berikut Popmama.com rangkum informasinya dilansir dari Healthline di bawah ini.
1. Kelebihan berat badan dapat memengaruhi kesuburan
Sebelum mengunjungi spesialis kesuburan, Kate menerima diagnosis kondisi yang dikenal sebagai sindrom ovarium polikistik (PCOS). PCOS dapat menyebabkan periode menstruasi yang tidak teratur dan membuat lebih sulit untuk hamil.
Sindrom polistik ovarium (PCOS) merupakan penyebab umum ketidaksuburan pada perempuan. Penelitian menunjukkan bahwa kelebihan berat badan juga dapat berdampak negatif pada kualitas telur, yang mengurangi kemungkinan kehamilan yang berhasil meski dengan program IVF.
Menurut tinjauan sistematis yang diterbitkan pada tahun 2012, perempuan dengan berat badan berlebih 10 persen lebih kecil kemungkinannya untuk melahirkan bayi sehat setelah IVF dibandingkan perempuan dengan berat badan ideal. Mereka juga berisiko lebih tinggi untuk komplikasi terkait kehamilan, termasuk kelahiran prematur, preeklamsia, dan diabetes gestasional.
Sehingga rumah sakit perlu memberi tahu pasien tentang beragam risiko yang akan dihadapinya jika melakukan program IVF dengan kondisi berat badan yang berlebih ini.
2. Lalu apakah kegemukan dapat menyebabkan susah memiliki anak?
Obesitas pada perempuan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron.
Di mana jika tidak adanya keseimbangan maka akan dapat mempengaruhi pelepasan sel telur dari indung telur dan juga mempengaruhi siklus haid sehingga menurunkan kesuburan pada seorang perempuan.
Namun sebuah studi baru menunjukkan, perempuan dengan berat badan berlebih juga bisa memiliki peluang hamil yang sama besarnya dengan wanita berberat badan ideal, asalkan menggunakan donor sel telur.
3. Stigma negatif akan menempatkan pasien IVF pada risiko yang berat
Rumah sakit yang membuat asumsi tentang kesehatan atau kebiasaan pasien berdasarkan ukuran mereka saja dapat menyebabkan pasien mengabaikan masalah atau faktor risiko selain kelebihan berat badan.
Ini mungkin mencegah pasien menerima perawatan atau dukungan yang seharusnya mereka dapatkan. Ini juga dapat membuat trauma beberapa pasien dan mengikis kepercayaan mereka pada dokter. Untuk menghentikan hal ini terjadi, penting bagi dokter dan rumah sakit lainnya untuk menghindari stereotip dan stigmatisasi pasien dengan tubuh yang lebih besar.
Sehingga penting untuk dilakukan yaitu memberikan dukungan selama proses program IVF yang dijalankan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan peluang dalam keberhasilan program kehamilan yang dilakukan.
4. Dukungan yang besar juga perlu didapatkan dari penyedia layanan kesehatan terutama program IVF
Dalam salah satu episode dari acara televisi "This Is Us," Kate mengunjungi seorang spesialis kesuburan yang awalnya menolak untuk merawatnya dengan fertilisasi in vitro karena kekhawatiran tentang berat badannya.
Setelah berjuang, akhirnya spesialis berubah pikiran dan setuju untuk membantu Kate. Namun dalam kehidupan nyata, banyak rumah sakit mungkin kurang bersedia melakukan IVF pada perempuan yang memiliki badan gemuk.
Dokter dan rumah sakit dinilai perlu mendukung dan tidak melarang perempuan obesitas untuk melakukan program IVF sebagai usaha memperoleh kehamilan
Untuk mendukung wanita bertubuh besar secara efektif, penting bagi rumah sakit untuk menawarkan perawatan yang tidak menstigmatisasi, tidak menghakimi, dan individual.
5. Semua perempuan memiliki kesempatan untuk mengikuti program IVF ini demi memiliki keturunan
Semua perempuan memiliki kesempatan hamil yang hampir sama dengan perempuan bertubuh ideal. Asalkan menggunakan donor sel telur.
Jadi, untuk Mama yang memiliki berat badan berlebih namun tetap ingin mengikuti program IVF atau bayi tabung tidak perlu khawatir dan segera konsultasikan dengan dokter spesialis kandungan terdekat.
Itulah rangkuman informasi terkait hal yang perlu diperhatikan dalam program IVF untuk perempuan berbadan gemuk. Semoga informasi ini membantu ya, Ma!
Baca juga:
- Berencana IVF? Ini Tips Dari Dokter agar Proses Bayi Tabung Sukses!
- Apa Faktor yang Membuat Perempuan Tidak bisa Melakukan IVF?
- Bagaimana Cara Meningkatkan Keberhasilan IVF agar Cepat Hamil?