Alasan Harus Tetap Mendapatkan Vaksinasi Covid-19 Meski sedang Promil
Tidak perlu takut Ma, pasien yang sedang promil maupun sedang hamil justru didorong untuk vaksin
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama dan Papa mungkin kebingungan dengan program kehamilan (Promil) selama adanya pandemi Covid-19.
Vaksin yang dikembangkan dalam waktu singkat juga kemungkinan akan membuat Mama bertanya-tanya apakah aman untuk vaksinasi saat sedang melakukan program kehamilan.
Berikut Popmama.com telah merangkum penjelasan Mama harus tetap mendapatkan vaksinasi Covid-19 walau sedang melakukan program kehamilan.
1. Haruskah mendapatkan vaksin Covid-19 saat promil?
Berdasarkan pernyataan oleh Janet Choi, M.D., direktur medis klinik kesuburan di New York yang dilansir dari Parents.com bahwa "Semua perempuan diizinkan untuk mendaparkan akses vaksin Covid tanpa harus tes kehamilan terlebih dahulu".
Hal ini berarti vaksinasi dapat dilakukan oleh semua perempuan, termasuk ibu hamil maupun yang sedang melakukan promil.
2. 20.000 wanita hamil telah divaksinasi
Hingga pertengahan Februari, sekitar 20.000 wanita hamil telah divaksinasi.
Berdasarkan pernyataan Dr. Anthony Fauci direktur The National Institute of Allergy and Infectious Diseases, dari vaksin yang diberikan kepada wanita hamil tersebut "Tidak ada tanda bahaya".
Organisasi kesehatan dunia atau WHO juga menyebutkan bahwa mereka tidak memiliki alasan untuk percaya akan ada risiko spesifik yang lebih besar daripada manfaat vaksinasi sendiri bagi ibu hamil.
Sehingga manfaat vaksinasi lebih besar dibanding risiko atau dampak buruk vaksin bagi ibu hamil.
3. Antibodi yang ditularkan dari ibu ke janin
Alasan lainnya untuk melakukan vaksinasi jika Mama sedang melakukan Promil maupun sedang hamil adalah bahwa antibodi yang dihasilkan vaksin untuk melindungi diri dari Covid-19 dapat ditularkan dari ibu ke janin di dalam rahim, Ma.
Bahkan antibodi ini bisa disalurkan melalui ASI.
Pada 15 Maret lalu setidaknya sudah ada satu bayi yang lahir dengan antibodi Covid setelah ibunya menerima vaksin selama kehamilan.
4. Vaksin terhadap kesuburan
Beredar informasi bahwa vaksin menyebabkan kemandulan Ma, namun dapat dipastikan bahwa informasi tersebut merupakan mitos belaka.
"Secara biologis dan fisiologis, tidak masuk akal bahwa hal itu (vaksin) dapat memengaruhi kesuburan" Jelas Dr. Madden pada Texas Tech's Infant Risk Centre's mengenai bagaimana vaksin Covid-19 bekerja.
Hal ini dikarenakan salah satu jenis vaksin yaitu mRNA vaksin bahkan tidak mengandung virus hidup seperti vaksin lainnya sehingga tidak akan mempengaruhi kesuburan.
Walau begitu, saat ini memang belum banyak informasi mengenai risiko atau dampak buruk vaksin untuk Mama yang sedang melakukan promil.
Namun, akan ada banyak informasi kedepannya mengenai risiko vaksin karena saat ini sedang dilakukan uji coba vaksin terhadap pendaftar wanita.
5. Risiko tertular Covid-19 lebih besar dibanding risiko vaksin
Dr. Choi mengatakan bahwa "Penelitian menunjukan ibu hamil yang terinfeksi Covid infeksinya lebih parah dan memerlukan perawatan di rumah sakit atau ICU selama mereka sakit"
Sehingga resiko maupun dampak dari tertular Covid-19 lebih besar daripada dampak vaksin.
Tidak perlu takut Ma, karena pasien yang sedang menjalani Promil maupun hamil justru direkomendasikan untuk segera menerima vaksin berdasarkan kriteria kelayakan.
Meski begitu, sebelum melakukan vaksin Mama disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk melihat kelayakan Mama mendapatkan vaksin.
Itulah informasi mengenai alasan Mama perlu untuk melakukan vaksin walau sedang melakukan promil. Terus jaga kesehatan ya, Ma.
Baca juga:
- Apakah Melakukan Vaksinasi Covid-19 Menyebabkan Puasa Batal?
- Apakah Ibu Menyusui Boleh Mendapatkan Vaksin Covid-19? Ini Faktanya
- Pemerintah Ubah Jarak Pemberian Vaksin AstraZeneca dan Sinovac