TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Cukupi Gizi Mama saat Program Hamil sebagai Langkah Cegah Stunting

Pastikan asupan nutrisi yang cukup ya, Ma!

Freepik/freepik

Stunting masih menjadi suatu permasalahan pada anak yang terjadi di Indonesia. Stunting adalah masalah kurang gizi yang ditandai dengan tubuh pendek. Umumnya penderita rentan terhadap penyakit, kecerdasan di bawah normal, serta produktivitas rendah.

Stunting terjadi pada 1000 hari atau tiga tahun awal kehidupan si Kecil. Menurut dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dr. Boy Abidin Sp.OG (K), awal mulanya adalah pada saat terjadinya proses pembuahan, pada saat mulai konsepsi. 

Agar konsepsinya bagus, maka kualitas sprema dan sel telurnya harus baik supaya menghasilkan anak dengan kualitas kromosom yang bagus. Maka dari itu, awal pencegahan generasi stunting harus di mulai dari ibu saat mengandung atau bahkan sebelum membuahi. 

“Ternyata satu dari tiga bayi punya masalah stunting dan kalau kita bicara stunting, bukan masalah setelah dia lahir, tapi sejak di dalam kandungan,” ujar dr. Boy Abidin. 

Berikut Popmama.com berikan informasi selengkapnya mengenai cukupi gizi ibu sebagai langkah cegah stunting. 

Simak berikut ini ya, Ma! 

1. Ketahui penyebab terjadinya stunting

Freepik/freepik

Stunting dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari asupan gizi, status kesehatan, lingkungan kesehatan, kesenjangan ekonomi, dan masih banyak lainnya. Oleh karena itu, stunting masih menjadi isu kesehatan yang membutuhkan perhatian khusus di Indonesia.

Berikut beberapa penyebab terjadinya stunting, antara lain: 

  • Berat badan ibu yang tidak naik selama kehamilan
  • Kurangnya edukasi tentang stunting
  • Kurangnya akses layanan kesehatan
  • Tinggal di lingkungan yang memiliki sanitasi buruk dan tidak mudah mendapatkan air bersih
  • Tidak mendapatkan ASI eksklusif sejak lahir
  • Tidak mendapatkan gizi yang cukup
  • Menderita penyakit yang mengganggu penyerapan nutrisi. 

2. Langkah pencegahan stunting

Freepik/senivpetro

Pencegahan stunting berawal dari kondisi ibu terlebih dahulu, pastikan ibu mengonsumsi makanan yang bergizi, rutin untuk cek kandungan ke fasilitas kesehatan, serta melengkapi nutrisi dengan suplemen dengan harapan bayi dalam kandungan bisa bertumbuh dengan baik. 

“Jadi kalau kita melihat sebabnya, maka kita harus cari solusinya. Solusinya ini ada beberapa langkah, yang pertama ibu hamil lebih banyak makan dari biasanya, ini juga penting makannya tadi saya tanya berat badan, itu salah satu parameter yang bisa kita lihat,” kata dr. Boy Abidin Sp.OG (K) saat Media Gathering, Selasa (6/2/2024). 

Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk pencegahan stunting, antara lain: 

  • Ibu hamil makan lebih banyak dari biasanya: Banyak makan buah dan sayur yang dilengkapi dengan lauk pauk
  • Mengonsumsi tablet penambah darah: Selama kehamilan dan dilanjutkan sampai dengan masa nifas yang dapat mencegah anemia dan menjaga sistem ketahanan tubuh
  • Melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini): Bayi mendapatkan ASI kolostrum yang kaya akan daya tahan tubuh dan ketahanan terhadap infeksi
  • Atasi kekurangan iodium: Pastikan menggunakan garam ber iodium agar membantu pertumbuhan dan perkembangan janin dan mencegah bayi lahir cacat
  • ASI ekslusif 0-6 bulan: Kebutuhan gizi pada bayi usia 0-6 bulan cukup terpenuhi oleh ASI saja
  • Pemberian ASI hingga 23 bulan didampingi MPASI: ASI terus diberikan, memasuki 6 bulan bayi perlu mendapatkan makanan pendamping ASI
  • Menanggulangi cacingan: Jaga kebersihan lingkungan, cuci tangan pakai sabun dan menggunakan alas kaki ketika berada di luar rumah
  • Memberikan dasar imunisasi lengkap: Imunisasi lengkap menjadikan anak tetap sehat untuk dirinya dan lingkungannya. 
  • Akses terhadap air bersih: Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga bangunannya agar tidak rusak. Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah minimal 10 meter. 
  • Selalu gunakan jamban sehat: Tidak mencemari sumber air dan tanah lingkungan bersih, sehat, dan tidak berbau. Tidak mengundang datangnya lalat, kecoa, dan serangga lainnya yang dapat menularkan penyakit.

3. Gaya hidup sehat yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting

Freepik/pressfoto

Gaya hidup sehat ini tidak hanya terkait pada ibu hamil agar dapat mencegah stunting saja, tapi bisa dijadikan gaya hidup sehat intuk semua perempuan yang sudah masuk di usia reproduksi, atau ditandai dengan menstruasi pertama. 

Gaya hidup pertama yang bisa diterapkan adalah menjaga pola makan. Kedua, menjaga berat badan dan ukuran ideal lingkar perut, yakni 80 cm. 

“Jadi untuk remaja perempuan ini kita harapkan jaga pola makannya. Artinya, kalau pemerintah kan jangan terlalu banyak makan garam, gula, dan lemak,” papar dr. Boy Abidin. 

“Kemudian, jaga berat badan. Untuk perempuan idealnya lingkar perut itu adalah 80 cm, jika lebih dari itu, coba diturunkan,” tambahnya. 

Selanjutnya, lakukan olahraga secara teratur dan tidur yang cukup. 

“Artinya, kita harapkan dengan pola hidup yang sehat, maka harapannya produksi hormonnya akan baik. Jadi, kalau kita bicara masalah anak atau wanita bereproduksi maka harus disiapkan sejak usia reproduksi dengan pola hidup sehat. Sirkulasi menstruasi juga akan lebih baik,” jelas dr. Boy Abidin. 

Produksi hormon yang baik, maka sel telurnya juga akan baik. Harapannya adalah akan menciptakan generasi dengan kualitas yang baik. 

4. Jika ibu mengalami stunting, apakah bayinya akan mengalami stunting?

Freepik/freepik

Tak jarang pertanyaan ini selalu muncul dan membuat penasaran. dr. Boy Abidin selalu dokter spesialis kandungan dan kebidanan menjelaskan bahwa stunting bisa diputus rantainya. Jika Mama mengalami stunting, maka jangan sampai generasi selanjutnya mengalami hal yang sama. 

“Jadi kalau ibunya sudah terlanjur stunting, bukan berarti kemudian akan berhenti disitu, karena kita mau memutus mata rantai,” kata dr. Boy Abidin. 

Ia menambahkan bahwa “Mohon maaf jika ibunya kurang cerdas, jangan sampai anaknya juga tetap kurang cerdas. Jadi memang ibunya harus di didik, harus di edukasi supaya dia bisa menyiapkan generasi berikutnya lebih baik.”

Jika mengetahui kondisi ternyata mengalami stunting pada saat mengandung, hal yang harus dilakukan adalah konsultasikan dengan dokter dan upaya yang dilakukan adalah mengejar berat badan ibu serta memastikan kondisi gizinya yang tercukupi. 

“Kalau saya bilang gizi tadi apakah gizi itu bisa terserap dengan baik atau tidak, makannya nanti kita harus melakukan pemeriksaan perkembangan bayinya, bagus atau nggak. Ibunya naik berat badannya 10 kilo, tapi bayinya cuma 2 kilo, itu kan nggak sesuai,” jelasnya. 

Demikian informasi mengenai cukupi gizi ibu sebagai langkah cegah stunting. Semoga bermanfaat ya, Ma! 

Baca juga:

The Latest