4 Langkah Proses Pembekuan Sel Telur untuk Persiapkan Kehamilan
Solusi menjaga kualitas sel telur tetap baik meski baru ingin hamil di usia yang tak lagi subur
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah Mama mendengar istilah pembekuan sel telur? Bagi yang belum familiar, kata-kata ini mungkin terdengar menakutkan. Kenapa harus melakukannya? Bagaimana prosesnya? Apa dampaknya jika melakukan hal ini?
Dilansir dari Health Line, prosedur ini bertujuan untuk membekukan atau mengawetkan sel telur perempuan demi menjaga kesuburan hingga nanti yang bersangkutan siap punya anak.
Pembekuan sel telur sendiri diperkenalkan oleh Martin Varsavsky yang menyebutnya dengan nama Metode Prelude.
Berikut Popmama.com merangkum serba-serbi dan empat langkah proses pembekuan sel telur yang harus kamu tahu.
Kenapa Harus Melakukannya?
Menurut penelitian, masa paling subur pada perempuan adalah berada di awal umur 20-an hingga pertengahan 30-an. Pada usia ini, kemungkinan terjadinya pembuahan sangat tinggi dan risiko bayi cacat juga lebih rendah dari rentang usia lainnya.
Masalahnya, tidak semua orang siap punya anak pada usia subur. Kamu mungkin punya alasan, mulai dari faktor kesehatan, kesiapan mental, hingga ekonomi.
Sebagai contoh, para perempuan di negara Barat banyak memilih menunda punya anak lantaran masih ingin fokus mengejar karir. Sayangnya, waktu terus berjalan. Seiring usia bertambah, kesuburan pun juga akan mengalami penurunan.
Jika kamu memutuskan punya anak setelah melewati masa subur, hasilnya mungkin tidak akan maksimal. Ada berbagai masalah yang mungkin muncul, misalnya rahim kering, pembuahan yang sulit, bahkan risiko bayi lahir cacat.
Namun dengan teknologi pembekuan sel telur, masalah tersebut mungkin bisa diatasi. Prosedur medis ini akan mengambil sel telur pada masa subur, untuk digunakan nanti saat kamu sudah siap punya anak.
Pembekuan sel telur dianggap sebagai salah satu solusi untuk mengunci kesuburan perempuan. Berikut ini adalah empat langkah proses pembekuan sel telur atau Metode Prelude yang diperkenalkan oleh Martin Varsavsky:
1. Mengawetkan kesuburan
Inti dari proses ini adalah mengawetkan sel telur yang masih subur. Setelah dilakukan pengambilan, maka sel telur dibekukan agar tetap dalam kondisi yang sama seperti saat diambil.
Cara ini juga berlaku untuk pembekuan sel sperma. Lalu kapan waktu pengambilan yang tepat? Kamu harus melakukannya pada periode emas fertilitas.
Masa subur manusia, baik laki-laki maupun perempuan pada dasarnya tidak berbeda jauh, yaitu di awal usia 20-an hingga pertengahan 30-an. Setelah lewat umur tersebut, risiko munculnya berbagai masalah dalam pembuahan akan semakin tinggi.
Dr Daniel Saphiro, Direktur Kepala Medis di Asosiasi Biologi Reproduktif, mengungkapkan bahwa metode Prelude akan memungkinkan seseorang untuk merencanakan kehamilan tanpa harus dibatasi waktu.
Selain menjamin bahwa kondisi sel telur dan sperma tetap seperti pada masa subur, cara ini juga mengurangi kemungkinan bayi lahir dengan penyakit atau masalah medis lainnya.
Hal ini sesuai dengan banyak studi yang menyebutkan bahwa sel telur dan sperma yang terlalu tua dapat meningkatkan risiko abnormalitas.
2. Pembentukan embrio
Selama pembekuan, kesuburan akan terkunci. Namun jika kamu akhirnya siap untik memiliki anak, maka sel telur akan dinormalkan.
Dalam kondisi tak lagi beku, sel tersebut akan disatukan dengan sperma untuk membentuk embrio. Namun tentu saja hal ini harus dilakukan dengan cermat oleh para ahli.
3. Skrining genetik
Langkah selanjutnya adalah melakukan skrining genetik pada calon orangtua. Dalam proses ini, kamu akan menjalani penelitian intensif untuk mengetahui apakah ada kemungkinan kelainan genetik yang bisa menurun pada anak.
Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui potensi penyakit yang bisa muncul pada calon bayi. Jika diketahui ada faktor genetik yang kurang menguntungkan, maka tim medis bisa melakukan tindakan lebih lanjut.
Jika kedua orangtua tidak menunjukkan adanya risiko, maka tes akan berlanjut pada embrio. Tim medis akan menguji adanya kemungkinan abnormalitas kromosom di dalamnya, untuk mencegah penurunan penyakit.
Proses ini harus dilakukan sebelum transfer embrio. Tujuannya tak lain adalah menghasilkan keturunan yang sehat. Setelah melakukan berbagai skrining, dan menentukan embrio mana yang dipilih, maka proses selanjutnya akan dilakukan.
4. Transfer embrio tunggal
Setelah skrining selesai dilakukan, dan embrio sudah siap untuk ditransfer, maka kita berlanjut pada langkah selanjutnya. Transfer pun dilakukan.
Metode Prelude hanya akan menggunakan satu embrio dalam proses ini. Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko lahirnya bayi kembar, seperti yang biasa terjadi saat IVF.
Itulah sedikit penjelasan tentang pembekuan sel telur dan langkah-langkah yang akan kamu jalani. Teknologi ini tak hanya berguna untuk mereka yang belum siap secara mental untuk punya anak, namun juga sangat membantu para perempuan dengan kondisi medis yang mengancam kesuburan.
Meski demikian, kamu juga perlu pertimbangan matang sebelum melakukannya. Konsultasikan dengan dokter yang sudah kamu percaya terlebih dahulu. Semoga informasi ini bermanfaat, ya.
Baca juga:
- Takut dengan Virus Corona, Perempuan Ini Minta Sel Telurnya Dibekukan
- Unik, Inilah Fakta Sel Telur yang Menentukan Kesuburan Perempuan
- 7 Manfaat Kacang Hijau untuk Kesuburan Rahim dan Sel Telur Perempuan