TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Apakah Bersepeda Menurunkan Jumlah Sperma? Ini Penyelasannya!

Jangan terlalu sering bersepeda ya Pa!

freepik/freepik

Beberapa tahun terakhir, bersepeda telah menjadi olahraga yang semakin populer di kalangan berbagai usia, termasuk laki-laki.

Selain itu, bersepeda juga dikenal memiliki manfaat khusus bagi laki-laki, seperti membantu mengatasi keluhan seksual, termasuk ejakulasi dini, serta berpotensi meningkatkan kualitas sperma.

Namun, ada juga sejumlah pendapat yang beredar mengenai dampak bersepeda terhadap kesehatan sperma. Beberapa penelitian medis menyebutkan bahwa aktivitas bersepeda yang berlebihan atau dilakukan dengan posisi yang tidak tepat dapat memengaruhi jumlah produksi sperma pada laki-laki.

Bahkan, dalam beberapa kasus, bersepeda dikaitkan dengan penurunan tingkat kesuburan sperma. Hal ini dikarenakan tekanan yang diterima area genital saat bersepeda dapat memengaruhi aliran darah dan suhu testis, yang berperan penting dalam kesehatan sperma.

Lantas, benarkah bersepeda memiliki dampak dalam kesehatan sperma Papa? Untuk lebih jelasnya, yuk, simak informasi yang telah Popmama.com rangkum berikut ini.

Apakah Bersepeda Memengaruhi Jumlah Sperma atau Motilitas Sperma?

freepik/freepik

Melansir dari Orlando Health, bersepeda sebenarnya tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap kualitas dan kuantitas sperma, asalkan dilakukan dengan bijak.

Jika Papa tidak bersepeda terlalu lama atau terlalu sering, maka aktivitas ini tidak akan menimbulkan masalah besar. Namun, jika bersepeda dilakukan secara berlebihan, bisa menimbulkan rasa kesemutan dan nyeri pada alat vital.

Jika keluhan tersebut berlangsung terus-menerus, hal itu dapat memengaruhi area prostat. Prostat sendiri merupakan bagian tubuh yang memiliki peran penting dalam memproduksi sperma.

Ketika terjadi gangguan pada prostat, seperti prostatitis atau peradangan pada kelenjar prostat, hal ini dapat berpengaruh langsung pada penurunan kualitas dan kuantitas sperma.

Oleh karena itu, penting bagi Papa untuk memperhatikan intensitas bersepeda agar tetap mendapatkan manfaat olahraga tanpa mengorbankan kesehatan prostat dan kesuburan.

Alasan Bersepeda Berisiko Menurunkan Jumlah Sperma

freepik/freepik

Papa, bersepeda dalam waktu yang lama atau dengan intensitas yang sangat tinggi dapat berisiko menurunkan jumlah sperma pada laki-laki.

Bahkan, jika dilakukan secara berlebihan, bersepeda juga bisa menyebabkan masalah kesuburan, seperti disfungsi ereksi pada alat vital.

Melansir dari Give Legacy, ada beberapa alasan mengapa bersepeda dapat memengaruhi jumlah sperma pada laki-laki.

  • Gesekan dari sadel pada kantong zakar

Bersepeda dalam waktu yang lama dapat berisiko menyebabkan gesekan atau benturan berlebihan dari sadel pada area kantong zakar (testis).

Kondisi ini dapat menyebabkan cedera atau trauma pada testis, yang pada gilirannya dapat memengaruhi fungsi prostat dan produksi sperma.

Melansir dari jurnal Radiological Society of North America, menunjukkan bahwa pesepeda gunung memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan skrotum dibandingkan dengan mereka yang tidak bersepeda.

  • Tekanan pada area testis

Papa, tekanan yang terus-menerus pada area perineum, yaitu antara skrotum dan anus, selama bersepeda dapat menghambat aliran darah menuju testis.

Gangguan aliran darah ini tentunya berdampak pada produksi sperma, yang dapat menurunkan jumlah dan kualitasnya. Selain dampak pada sperma, tekanan yang diterima oleh testis dari sadel juga dapat memengaruhi fungsi seksual. Tekanan tersebut dapat menyebabkan mati rasa pada saraf-saraf di alat kelamin, yang akhirnya dapat memicu disfungsi ereksi dan rasa sakit saat berhubungan seksual.

  • Peningkatan suhu pada area genital

Papa, produksi sperma sangat dipengaruhi oleh suhu di sekitarnya, karena sperma sangat sensitif terhadap suhu panas. Testis, sebagai tempat pembentukan sperma, memerlukan suhu yang lebih rendah dibandingkan suhu tubuh agar proses tersebut berjalan dengan baik. Skrotum, yang melapisi testis, berfungsi untuk mengatur suhu di dalamnya.

Jika suhu pada skrotum meningkat, produksi sperma bisa terganggu karena suhu panas dapat merusak DNA sperma dan menyebabkan kematian sel sperma.

Bersepeda dapat memengaruhi suhu di area genital, terutama karena pakaian ketat yang sering dipakai oleh pesepeda, yang dapat menyebabkan penurunan jumlah sperma akibat peningkatan suhu pada area tersebut.

Waktu Bersepeda yang Aman untuk Kesehatan Sperma

freepik/gpointstudio

Papa, sebenarnya cukup sulit untuk menentukan batas waktu yang tepat dalam bersepeda agar tidak memengaruhi kesehatan sperma.

Melansir dari The American Heart Association, disarankan untuk melakukan minimal lima sesi olahraga selama 30 menit setiap minggunya.

Yang terpenting untuk diingat, jika Papa atau laki-laki lainnya sedang mengalami kesulitan untuk memiliki anak, ada baiknya untuk mengurangi durasi bersepeda dan melihat apakah perubahan tersebut memberikan dampak positif.

Memperhatikan waktu yang dihabiskan untuk bersepeda bisa menjadi langkah penting dalam menjaga keseimbangan antara manfaat olahraga dan kesehatan kesuburan, terutama jika terdapat masalah terkait kesuburan.

Cara Aman Bersepeda agar Kesuburan Terjaga

freepik/wavebreakmedia_micro

Papa, bersepeda memang merupakan salah satu olahraga yang menyenangkan dan menyehatkan. Namun, adanya klaim yang menyatakan bahwa bersepeda dapat mengganggu kesuburan bisa membuat banyak laki-laki merasa khawatir.

Untuk mengurangi risiko gangguan pada kesuburan akibat bersepeda, ada beberapa tips yang bisa Papa ikuti yang dilansir dari Orlando Health, untuk memastikan keamanan dan kesehatan sperma selama bersepeda.

  • Pertimbangkan pilihan pakaian saat bersepeda
  • Pilih sadel yang tepat
  • Batasi waktu bersepeda
  • Hindari berendam air hangat setelah bersepeda
  • Konsumsi suplemen vitamin tambahan

Nah, itu dia beberapa penjelasan terkait apakah bersepeda menurunkan jumlah sperma? Secara umum, bersepeda memang bisa memengaruhi kesehatan sperma jika dilakukan secara berlebihan atau dengan posisi yang kurang tepat. 

Baca juga:

The Latest