TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kenali Penyebab Kutil di Kelamin dan Cara Mengatasinya

Kutil di vagina bisa menyebabkan iritasi dan meningkatkan risiko kanker serviks

Apakah Mama pernah mendengar atau mengetahui tentang kutil kelamin? Atau Mama saat ini sedang mengalami kondiloma akuminata atau kutil kelamin?  Kondisi ini merupakan salah satu Infeksi Menular Seksual (IMS) yang paling umum di seluruh dunia

Penyakit ini sering disebabkan oleh infeksi virus human papillomavirus (HPV) yang ditularkan melalui kontak seksual dengan seseorang yang sudah terkena atau terinfeksi.

Pada laki-laki kutil kelamin lebih jarang terjadi. Mereka mungkin memiliki kutil di ujung penis, di sekitar anus, atau di skortum, paha, atau selangkangan. Namun, kutil kelamin sering terjadi dan biasanya muncul di dalam atau di sekitar vagina, di leher rahim, atau di sekitar anus. 

Nah, Kali ini Popmama.com sudah merangkum Kenali Penyebab Kutil di kelamin dan Cara Mengatasinya. Simak dibawah ini ya, Ma.

Apa itu Kutil Kelamin atau Kondiloma Akuminata?

freepik/freepik

Melansir dari National Institutes of Health kutil kelamin adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Kutil ini dapat muncul satu per satu atau berkelompok, dan biasanya berwarna seperti daging dan bisa berbentuk datar atau bergelombang seperti kembang kol bahkah berwarna sedikit lebih gelap.

Faktor utamanya meliputi gaya hidup,fakor usia dan memiliki banyak pasangan seksual tanpa kondom, yang meningkatkan peluang terpapar HPV. Selain itu, individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV atau AIDS dan mereka yang menjalani terapi imunosupresif, lebih rentan terkena infeksi.

Kutil kelamin sendiri biasanya tidak berbahaya dan jarang menyebabkan kematian. Namun, infeksi HPV yang menyebabkan kutil kelamin dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks, terutama jika infeksi disebabkan oleh tipe HPV yang berisiko tinggi. 

Penting untuk melakukan skrining rutin atau tes HPV untuk mendeteksi perubahan sel yang mungkin mengarah pada kanker serviks. Vaksinasi HPV juga merupakan langkah pencegahan yang efektif untuk mengurangi risiko infeksi dan kanker tersebut.

1. Sering melakukan hubungan atau kontak seksual

freepik/freepik

HPV, atau Human Papillomavirus, menular melalui kontak seksual, termasuk hubungan seksual penetratif, oral, dan anal, serta kontak kulit ke kulit di area kelamin. Virus ini bisa menular bahkan jika kutil tidak terlihat atau jika orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala. Banyak infeksi HPV tidak menimbulkan gejala sama sekali, sehingga penularan bisa terjadi tanpa disadari.

Kutil kelamin bisa muncul beberapa minggu hingga bulan setelah terpapar, dan terkadang bahkan tidak menunjukkan gejala fisik yang jelas. Selain itu, meskipun kondom dapat mengurangi risiko penularan, penggunaan kondom tidak sepenuhnya menghilangkan risiko karena HPV dapat menular melalui kontak kulit yang tidak tertutup kondom.

Vaksinasi HPV merupakan metode pencegahan efektif yang direkomendasikan, terutama untuk remaja dan dewasa muda sebelum mereka aktif secara seksual. Mama penting untuk melakukan pemeriksaan rutin, seperti pap smear untuk perempuan, agar dapat mendeteksi perubahan sel yang mungkin disebabkan oleh HPV dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

2. Kebiasaan merokok

freepik/freepik

Merokok dapat memperburuk kondisi kutil genital yang sudah ada. Bahan kimia dalam rokok dapat memperburuk iritasi dan peradangan pada area yang terkena, serta memperlambat proses penyembuhan.

Ini dapat menyebabkan kutil lebih banyak muncul atau berkembang menjadi lebih parah, sehingga meningkatkan ketidaknyamanan dan risiko penyebaran infeksi ke area lain. Menghentikan merokok dapat membantu memperbaiki sistem kekebalan tubuh dan mendukung pemulihan yang lebih baik dari infeksi HPV.

3. Pola hidup dan kebersihan yang buruk

freepik/benzoix

Kebersihan yang buruk tidak secara langsung menyebabkan infeksi HPV, tetapi dapat berkontribusi pada risiko infeksi. Lingkungan yang kotor atau tidak terjaga dapat memengaruhi kesehatan kulit di area vagina, menjadikannya lebih rentan terhadap infeksi virus seperti HPV.

Kulit yang teriritasi atau terluka lebih mudah terkena infeksi karena kerusakan pada lapisan pelindung kulit yang biasanya berfungsi sebagai penghalang terhadap patogen. Selain itu, kebiasaan seperti berbagi handuk, pakaian, atau barang pribadi lainnya dengan orang yang terinfeksi dapat meningkatkan risiko penularan HPV.

Meskipun virus ini terutama menyebar melalui kontak seksual, penggunaan barang-barang pribadi yang tidak bersih dapat menambah kemungkinan terpapar virus.

Oleh karena itu, menjaga kebersihan pribadi dan menghindari berbagi barang-barang yang bersentuhan dengan area genital merupakan langkah penting dalam mencegah infeksi HPV dan menjaga kesehatan secara umum.

4. Sistem kekebalan tubuh yang lemah

freepik/jcomp

Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti mereka yang hidup dengan HIV/AIDS, yang sedang menjalani terapi imunosupresif, atau memiliki kondisi medis lain yang mempengaruhi kekebalan tubuh, lebih rentan terhadap infeksi HPV. Sistem kekebalan yang sehat biasanya dapat mengontrol dan membersihkan infeksi virus seperti HPV secara efektif.

Namun, pada individu dengan kekebalan tubuh yang terganggu, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi ini berkurang secara signifikan, sehingga memudahkan HPV untuk berkembang dan menyebabkan kutil kelamin. Kondisi kekebalan tubuh yang lemah juga dapat membuat kutil kelamin yang sudah ada menjadi lebih parah atau sulit diobati

Dalam kasus ini, kutil mungkin muncul lebih banyak atau lebih besar, dan proses penyembuhan bisa berlangsung lebih lama. seseorang dengan sistem kekebalan yang tertekan sering memerlukan perawatan tambahan atau pengawasan lebih ketat untuk mengelola infeksi HPV dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Oleh karena itu, pengelolaan kondisi medis yang mendasari dan pemantauan kesehatan secara rutin sangat penting untuk mengurangi dampak infeksi HPV pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

5. Penyakit menular seksual lainnya

freepik/freepik

Infeksi menular seksual (IMS) seperti herpes genital dan klamidia dapat meningkatkan risiko infeksi HPV karena mereka dapat merusak jaringan genital dan menciptakan lingkungan yang lebih rentan terhadap virus.

Herpes genital, misalnya, menyebabkan luka atau lecet di area genital yang dapat memudahkan HPV untuk masuk dan menyebabkan kutil genital. Klamidia, di sisi lain, dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada jaringan serviks atau uretra, yang dapat mempermudah infeksi HPV untuk berkembang.

Kondisi yang merusak jaringan genital ini sering kali membuat tubuh lebih mudah terinfeksi oleh virus lain yang disebarkan melalui kontak seksual.

Cara Mengatasi Kutil di Vagina

freepik/freepik

Melansir Claveland Clinic, Kutil kelamin bisa hilang dengan sendirinya karena sistem kekebalan tubuh seseorang mampu melawan infeksi penyebabnya. Namun, benjolan tersebut mungkin bertambah besar, bertambah banyak, atau menjadi semakin tidak nyaman. Menghilangkan kutil kelamin mengurangi peluang Mama menyebarkan infeksi karena wabah aktif menyebar lebih mudah.

Kebanyakan seseorang yang aktif secara seksual akan terinfeksi HPV genital pada suatu waktu. Adapun beberapa cara mengatasi kutil di vagina melansir Claveland Clinic, sebagai berikut:

  • Perawatan Laser, Menggunakan sinar laser untuk membakar pembuluh darah kecil dalam kutil, sehingga kutil kekurangan darah dan mati.
  • Eksisi Bedah Elektro Loop (LEEP), Menggunakan kawat beraliran listrik untuk memotong dan menghilangkan kutil, biasanya digunakan untuk kutil di leher rahim.
  • Obat Topikal, Mengoleskan krim atau larutan kimia khusus ke kutil yang dapat menyebabkan lepuh di bawah kutil, menghambat aliran darah, dan akhirnya menghilangkan kutil.
  • Pembedahan,Untuk kutil yang besar atau tidak hilang dengan pengobatan lain, dokter mungkin akan memotongnya secara langsung.

Perlu diingat bahwa meskipun kutil dihilangkan, infeksi HPV (Human Papillomavirus) penyebab kutil masih bisa ada dan menular, bahkan jika tidak ada wabah aktif.

Nah, itu dia informasi seputar Kenali Penyebab Kutil di Vagina dan Cara Mengatasinya, Semoga bermanfaat Ma.

Baca juga:

The Latest