Apakah Sering Berhubungan Seks Memengaruhi Kesuburan Laki-Laki?
Ketahui risiko dan manfaatnya di sini!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat mempersiapkan diri untuk mendapatkan kehamilan, tak hanya pihak perempuan saja yang bertanggung jawab atas tubuhnya. Namun, kini para ahli bahkan semakin menegaskan bahwa pihak laki-laki pun perlu menjaga kesehatannya.
Pasalnya, dibutuhkan dua orang yang sehat untuk mendapatkan kehamilan yang sehat pula. Oleh sebab itu, tak ada salahnya jika kamu juga memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan reproduksi untuk menjaga kesuburan.
Salah satu mitos paling umum yang melekat pada ketidaksuburan atau infertilitas pria adalah seringnya berhubungan seks. Katanya, semakin sering laki-laki berhubungan seks maka semakin lelah dan menurun pula produksi sperma di dalam tubuhnya.
Apakah benar demikian? Bagaimana jika sperma justru terlalu lama berada di dalam tubuh?
Berikut Popmama.com rangkumkan jawabannya untuk kamu. Yuk, simak sama-sama!
1. Ini hal-hal yang perlu diketahui tentang reproduksi laki-laki
Melansir Being The Parent, skrotum adalah organ yang berbentuk seperti kantong di bawah penis yang berisi testis. Testis menghasilkan hormon testosteron dan sperma laki-laki. Saat ejakulasi, sperma kemudian dilepaskan dari uretra.
Saat melakukan hubungan seks, penis terletak di dekat leher rahim dan sperma bergerak lebih jauh ke dalam dan mencapai sel telur.
Sperma yang diproduksi di testis diarahkan keluar dari testis ke epididimis untuk pematangan. Sperma akan disimpan di epidimis sekitar 15-25 hari jika tidak dikeluarkan.
2. Dampak buruk jika seorang laki-laki jarang berhubungan seks
Pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan sperma di epididimis untuk waktu yang lama dapat menyebabkan perubahan pada DNA mereka. Hal ini terjadi karena radikal bebas yang terjadi di dalam tubuh.
Sperma sangat sensitif terhadap panas, sehingga semakin lama berada di dalam tubuh akan semakin tinggi pula ancaman paparan panas yang didapatkan. Motilitas sperma juga dipengaruhi oleh panas dan radiasi.
Faktor-faktor inilah yang menyebabkan bentuk sperma yang tidak normal, jumlah sperma yang rendah, dan mobilitas yang berkontribusi terhadap infertilitas laki-laki.
3. Apa yang terjadi jika laki-laki sering melakukan ejakulasi?
Jika terlalu lama di dalam tubuh akan membuat kualitas sperma menurun, lalu bagaimana jika laki-laki terlalu sering ejakulasi?
Secara logis, ejakulasi yang sering akan menyebabkan penurunan jumlah sperma. Hal ini karena tubuh memerlukan waktu untuk menyiapkan jumlah sperma yang optimal (antara 24-36 jam). Tetapi ini akan meningkatkan kualitas sperma.
Jika sperma tersimpan di dalam tubuh dalam waktu lama, bisa jadi tidak banyak lagi sperma hidup yang ada di dalamnya.
Para peneliti menunjukkan bahwa ejakulasi yang jarang tidak dapat menjamin kesuburan pria yang optimal. Jangka waktu satu minggu adalah waktu maksimal seorang pria dapat bertahan tanpa ejakulasi.
Jumlah sperma meningkat dengan penundaan ejakulasi, tetapi sperma yang terakumulasi berada dalam bahaya bermetamorfosis secara genetik dan kualitas.
4. Perlu diperhatikan, ini frekuensi berhubungan seks yang ideal
Lalu, kapan waktu yang ideal untuk melakukan hubungan seks agar kualitas sperma optimal dan dapat menghasilkan pembuahan yang baik? Sebagai catatan, sperma tumbuh subur di dalam rahim hingga tiga hari.
Jadi, berhubungan seks setiap 2-3 hari dapat memastikan sperma selalu tersedia untuk sel telur yang dikeluarkan setelah ovulasi. Tentunya ini juga meningkatkan kemungkinan pembuahan.
Beberapa ahli juga menyarankan untuk melakukan seks setiap hari untuk hasil yang lebih, namun hal ini nyatanya seringkali justru menimbulkan stres dan menurunkan kualitas juga jumlah sperma.
5. Tips meningkatkan kesuburan laki-laki untuk meningkatkan peluang kehamilan
Untuk bisa menjaga kualitas sperma dengan baik, kamu juga perlu memperhatikan faktor-faktor lain yang berasal dari luar. Beberapa di antaranya, seperti:
Lakukan seks di pagi hari
Hormon laki-laki berada pada puncaknya di pagi hari. Penelitian menunjukkan konsentrasi sperma lebih tinggi saat pagi hari. Pastikan untuk mendapatkan tidur yang nyenyak pula, ya!Kurangi lemak dalam tubuh
Jika mengalami berat badan berlebih atau obesitas, ada baiknya kamu mulai memangkasnya. Sebab, obesitas secara positif terkait dengan infertilitas.Tingkatkan asupan asam folat
Saat mempersiapkan kehamilan, tak hanya perempuan yang perlu mengonsumsi asam folat atau vitamin B12, laki-laki juga perlu mengonsumsinya. Ini akan mencegah kelainan genetik yang mungkin terjadi pada sperma.Hindari asupan kedelai
Sedikit porsi dari produk kedelai bisa menurunkan potensi sperma. Jadi jauhkan diri kamu dari berbagai produk kedelai seperti, tahu, tempe, susu kedelai.Hindari memangku laptop
Panas yang berlebihan dari laptop meningkatkan suhu skrotum sehingga merusak sperma yang sehat. Paparan jangka panjang seperti itu diketahui menyebabkan infertilitas pria.Hindari mengantongi ponsel
Radiator frekuensi rendah seperti ponsel perlu disimpan jauh dari organ reproduksi serta jantung. Mereka menyebabkan perubahan yang tidak diinginkan pada fungsi organ.
Namun, terlepas dari hal-hal di atas, kunci untuk mendapatkan kehamilan bukanlah berfokus pada kinerja saja, melainkan menjalani hubungan yang sehat, bebas stres, dan bahagia dengan pasangan.
Nah, itulah tadi penjelasan hubungan antara sering berhubungan seks dengan kesuburan. Semoga membantu!
Baca juga: