Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Surrogate Mother & Gestasional Carrier
Yuk, cari tahu lebih lanjut agar tidak salah paham!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak semua pasangan diberikan kesempatan untuk langsung memiliki keturunan. Beberapa dari mereka harus melakukan usaha lebih untuk bisa mendapatkan momongan.
Seiring kemajuan zaman, ada beberapa opsi cara yang bisa dilakukan untuk membantu setiap pasangan mendapatkan keturunan. Misalnya seperti IVF atau surogasi (surrogate mother) yang juga dikenal dengan ibu pengganti. Selain surrogate mother, ada juga program kehamilan melalui gestasional carrier.
Diketahui surrogate mother dan gestasional carrier merupakan metode kehamilan melalui ibu pengganti. Meski sama-sama metode kehamilan lewat ibu pengganti, keduanya sangat berbeda, Ma.
Penasaran apa bedanya surrogate mother dan gestasional carrier? Berikut Popmama.com sudah merangkum beda surrogate mother dan gestasional carrier. Yuk, disimak!
Pengertian Proses Surogasi
Berbeda dengan proses bayi tabung atau IVF, proses surogasi merupakan salah satu cara untuk mendapatkan keturunan melalui ibu pengganti.
Dilansir dari Medicine Net, proses surogasi merupakan metode reproduksi di mana seorang perempuan setuju untuk hamil, menggunakan sel telurnya sendiri, dan mengandung anak untuk individu atau pasangan lain.
Dalam beberapa situasi dan lokasi, ibu pengganti mungkin dibayar untuk jasanya. Istilah ini kadang-kadang digunakan untuk merujuk pada seorang perempuan yang setuju untuk mengandung anak yang ia dapatkan tanpa berhubungan secara biologis dengan pasangan lain yang dikandung melalui fertilisasi in-vitro (IVF).
Dua Jenis Proses Surogasi yang Perlu Mama Tahu
Dalam proses surogasi terdapat dua cara yang berbeda. Yang pertama adalah traditional surrogacy atau yang umum diketahui dengan traditional surrogate mother. Sedangkan cara yang kedua merupakan gestasional carrier.
Dilansir dari Santa Monica Fertility, ibu pengganti tradisional atau traditional surrogate mother adalah perempuan yang menggunakan sel telurnya sendiri untuk mengandung bayi pengganti.
Sedangkan untuk gestasional carrier adalah perempuan yang mengandung bayi yang lahir dari sel telur dan sperma orangtua yang dituju atau donor.
Embrio, menggunakan sel telur dan juga sperma orangtua atau donor yang dibuat di laboratorium melalui proses IVF, dan embrio tersebut kemudian dipindahkan ke rahim pengganti untuk membuat kehamilan.
Perbedaan Surrogate Mother dan Gestasional Carrier
Walaupun keduanya terdengar mirip, namun kedua prosedur ini memiliki perbedaan yang begitu signifikan. Perbedaannya adalah ibu pengganti pada gestasional carrier tidak terkait secara genetik dengan bayi yang dibawanya.
Pasalnya, sel telur yang digunakan pada proses gestasional carrier bukanlah sel telur miliknya pribadi, melainkan sel telur orangtua yang dituju atau pendonor.
Sementara surrogate mother terkait secara genetik dengan bayi yang dibawanya karena menggunakan sel telurnya sendiri untuk mengandung.
Di Antara Keduanya, Mana yang Lebih Disarankan?
Dilansir dari laman Adoption Choices of Oklahoma, kebanyakan orang menggunakan gestasional carrier atau ibu pengganti gestasional untuk menghindari komplikasi emosional dan hukum yang sering menyertai traditional surrogate mother atau ibu pengganti tradisional.
Sebab, ibu pengganti secara biologis terkait dengan anak-anak yang dihasilkan melalui ibu pengganti tradisional. Mereka mungkin juga memperjuangkan hak asuh atau menolak memberikan anak kepada orangtua yang dituju atau pendonor setelah melahirkan.
Karena semua komplikasi hukum, ibu pengganti tradisional adalah ilegal di seluruh Amerika Serikat dan tidak lagi diakui.
Nah, itu tadi beda surrogate mother dan gestasional carrier. Semoga penjelasan di atas bisa membantu Mama, ya!
Baca juga: