Benarkah Bisa Tes Kehamilan dengan Meraba Perut?
Ini kata ahli tentang melakukan tes kehamilan dengan meraba perut
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain melakukan pemeriksaan kehamilan dengan test pack, beberapa orang melakukan pemeriksaan kehamilan hanya dengan meraba perut. Tidak ada salahnya, tetapi benarkah pemeriksaan seperti ini dapat memberikan hasil yang tepat?
Kehamilan sendiri umumnya terjadi setelah sel telur berhasil dibuahi sperma dan menempel pada dinding rahim. Kurang lebih satu minggu setelah hal tersebut terjadi, barulah Mama mengalami beberapa gejala umum kehamilan.
Lalu, bagaimana cara tepat memeriksa kehamilan dengan meraba perut? Apakah setelah merasakan tanda-tanda kehamilan masih perlu menggunakan alat tes kehamilan lainnya?
Berikut Popmama.com rangkum penjelasan terkait tes kehamilan dengan meraba perut.
Tes Kehamilan dengan Meraba Perut, Mitos atau Fakta?
Beberapa orang mungkin tidak percaya bahwa gerakan meraba perut di awal kehamilan dapat memberikan hasil yang tepat untuk pemeriksaan kehamilan.
Faktanya, The Open University dalam jurnal Antenatal Care Module menjelaskan kalau seseorang tak hanya bisa melakukan tes kehamilan dengan meraba perut tetapi juga menggunakan jari dengan mengukur tinggi fundus.
Metode Tinggi Fundus Uterus atau TFU ini umumnya dilakukan mengacu pada puncak rahim atau bagian paling menonjol pada dinding perut dari tulang kemaluan. Metode ini bahkan dapat memprediksi usia kehamilan mama, lho.
Tentunya hal ini bisa dilakukan setelah gejala-gejala awal kehamilan terjadi seperti terlambat datang bulan atau mual dan muntah di pagi hari.
Selain itu, ada pula metode yang umumnya dilakukan para ahli dengan meletakkan satu tangan di mulut rahim dan tangan lainnya di perut untuk meraba rahim. Metode ini bisa dilakukan pada ibu hamil dengan usia kehamilan mulai 12 minggu.
Ciri-Ciri yang Bisa Dirasakan sat Ada Janin di Dalam Perut
Dengan melakukan tes meraba bagian perut, terdapat beberapa ciri yang bisa Mama rasakan dengan lebih jelas. Terutama, ketika akhirnya mengetahui kalau saat ini terdapat janin di dalam rahim mama.
Apa saja perbedaan yang kira-kira dapat Mama rasakan, ya? Nah, lihat beberapa cirinya di bawah ini:
1. Ukuran perut berubah, lebih penuh di bagian tengah
Saat Mama mulai terlambat datang bulan, ukuran perut tentu saja akan berubah. Coba saja raba dan perhatikan terutama di bagian tengah perut mama.
Perubahan ini terasa begitu berbeda karena ukuran perut terasa kian membesar dan terasa lebih penuh di bagian tengah.
2. Perut terasa lebih keras
Selanjutnya, perut yang membesar tadi juga memberikan sensasi terasa lebih keras dari biasanya. Pada awal kehamilan, umumnya para ibu hamil akan merasakannya pada bagian perut bawah.
Rasa keras yang dirasakan berbeda dengan perut yang terisi dengan lemak. Perut yang keras ketika ditekan merupakan tanda awal kehamilan.
3. Timbul rasa mual dan ingin muntah
Saat meraba dan menekan perut bagian bawah lalu timbul rasa mual dan ingin muntah, ini bisa menjadi gejala atau tanda kalau Mama tengah berbadan dua.
Rasa mual ini kelak akan bertambah seiring usia kehamilan. Jadi, jangan kaget jika hal ini membuat Mama kehilangan sedikit berat badan, ya!
4. Lebih sering mengalami kembung
Salah satu gangguan yang juga kerap dialami ibu hamil adalah gangguan pada pencernaan yang membuat seringkali perut terasa begah atau kembung. Kembung yang dirasakan akan serupa ketika Mama mengalami kembung ketika premenstruasi.
Semakin tua usia kehamilan, maka rasa tidak nyaman ketika bagian perut ditekan akan semakin terasa. Jadi, tetap perhatikan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh untuk mengurangi kembung, ya, Ma.
5. Perubahan pada bentuk pusar
Selain meraba perut, Mama juga bisa melihat ke cermin apakah pusar Mama mulai mengalami perubahan. Umumnya, tali pusar ibu hamil akan berubah jadi cenderung menonjol atau malah tenggelam. Jika diraba, saat ini bagaimana perubahan bentuk tali pusar mama?
6. Lebih sering buang air kecil
Saat meraba atau menekan bagian perut bawah, ibu hamil pada umumnya akan sangat mudah merasa ingin buang air kecil. Bahkan, tanpa meraba atau menekan perut hal ini dapat terjadi terutama saat kehamilan semakin besar.
Sering buang air kecil terjadi karena jumlah darah dalam tubuh mama membuat ginjal memproses cairan yang lebih dan dikeluarkan dalam bentuk urine. Kondisi ini awalnya meningkat akrena adanya perubahan kadar hormon progesteron.
7. Rahim mengencang dan bengkak saat ditekan atau duduk
Jika kehamilan mama sudah memasuki bulan ketiga, tentu saja perubahan pada bagian perut semakin terasa.
Umumnya, tanda yang terasa jelas adalah rahim yang mengencang hingga perut yang terasa semakin bengkak saat duduk.
Beberapa Cara Pemeriksaan Kehamilan Lain yang Dapat Dilakukan
Selain meraba perut, tentu saja ada berbagai alternatif pemeriksaan yang bisa Mama lakukan untuk memastikan diri apakah Mama dalam keadaan hamil atau tidak.
Beberapa di antaranya seperti:
1. Memeriksa Denyut Nadi
Walaupun belum ada penelitian lebih lanjut, namun memeriksa denyut nadi bisa menjadi salah satu cara untuk memeriksa terjadinya kehamilan. Pasalnya, ibu hamil akan mengalami perubahan sistem organ tubuh sehingga jantung dan pembuluh darahnya juga berubah.
Perubahan pada jantung ini sering kali dikaitkan dengan denyut nadi yang bertambah ketika hamil. Hasilnya, laju detak jantung pun bertambah atau sekitar 10-20 kali per menit.
2. Alat Tes Kehamilan
Menggunakan tes kehamilan dengan merek apapun dapat membantu Mama mengetahui kehamilan dengan cara yang lebih praktis serta cepat. Kini alat tes kehamilan juga sudah tersedia dalam berbagai pilihan, baik sederhana maupun digital. Perhatikan tanggal kadaluarsa saat membeli alat ini, ya, Ma.
3. Ultrasonografi atau USG
Ultrasonografi atau USG merupakan pemeriksaan yang akurat dan mendeteksi adanya gelombang suara yang kemudian diproses menjadi sebuah gambar. Untuk pemeriksaan ini, Mama dapat melakukannya pada usia kehamilan mulai 4-6 minggu atau saat kantong janin sudah terbentuk.
4. Menghitung Hari Pertama Haid Terakhir
Apakah Mama selalu mencatat siklus menstruasi yang Mama alami setiap bulannya? Jika iya, hal tersebut juga bisa digunakan sebagai cara untuk memeriksa kehamilan, lho. Sayangnya, metode ini akan sulit diterapkan jika Mama tidak mencatat siklus tersebut.
5. Menggunakan Gula dan Garam
Cara terakhir adalah dengan menggunakan bahan alami seperti gula dan garam. Caranya adalah dengan mencampurkan satu sendok makan gula dengan satu sendok makan urine. Apabila gula larut dengan cepat artinya hasil negatif, sebaliknya jika gula tak larut artinya hasil positif.
Jika menggunakan garam, tampung urine pertama pada pagi hari kemudian campur 2-3 sendok makan garam, tunggu 5 menit. Jika garam tampak menggumpal maka hasilnya positif. Sedangkan, jika garam larut artinya nehatif. Ini terjadi karena adanya peran hormon hCG di masa kehamilan.
Nah, itulah tadi penjelasan terkait tes kehamilan dengan cara meraba perut. Apakah Mama pernah melakukan cara ini untuk tes kehamilan?
Baca juga:
7 Artis yang Hamil tanpa Mual dan Muntah, Bebas Drama Kehamilan!
7 Artis yang Kaget dengan Kehamilannya Sendiri, Ada Aurel Hermansyah
Mama Harus Tahu! Tinggi Fundus Uteri Normal sesuai Usia Kehamilan