Berhubungan Intim saat Masa Ovulasi, Waktu Terbaik untuk Hamil!
Deteksi masa ovulasi adalah cara tepat mengatur waktu berhubungan seks agar lekas hamil
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dijelaskan Whattoexpect.com, ovulasi adalah pelepasan sel telur matang dari salah satu ovarium yang terjadi setiap bulan. Dan ini dikatakan sebagai masa paling subur bagi seorang perempuan.
Saat haid, sel telur berkembang di ovarium. Ketika sel telur itu matang, ovarium akan melepaskannya. Peristiwa ini disebut ovulasi. Secara umum, ovulasi biasanya terjadi di pertengahan siklus menstruasi, atau sekitar hari ke-14 pada siklus 28 hari rata-rata dari hari pertama haid hingga ke hari pertama haid periode berikutnya.
Namun, ovulasi ini bisa berbeda pada tiap perempuan, antara 23 hingga 35 hari, tergantung siklus haidnya. Dan untuk memastikan siklus mama, hitunglah masa haid di 6 hingga 12 bulan terakhir.
Dikatakan, dorongan seksual meningkat di masa ovulasi. Setelah diteliti, ini ternyata dipengaruhi oleh meningkatnya produksi hormon tepat sebelum ovulasi. Dan yang menarik, seperti ditulis Verywellfamily.com, secara naluriah suami juga cenderung merasa tertarik pada Mama di waktu ini. Jadi jika Mama ingin segera hamil, ini waktu yang tepat!
Berikut ini Popmama.commenjelaskan lebih rinci mengenai berhubungan intim saat ovulasi sebagai waktu yang tepat untuk segera hamil:
1. Libido sebelum Ovulasi
Menurut penelitian, fase peningkatan hasrat seksual rata-rata berlangsung selama enam hari (masa subur), terjadi ketika mendekati ovulasi dan turun setelah ovulasi terjadi. Saat itu juga Luteinizing Hormone (LH) atau hormon pelutein berproduksi.
Dorongan seksual pada perempuan meningkat tiga hari sebelum level LH berada di puncaknya, yakni 24-36 jam dari sebelum ovulasi. Di saat inilah peluang hamil pada wanita lebih tinggi 8-24 persen. Sedangkan sehari sebelum ovulasi, peluang hamil lebih tinggi lagi yakni antara 21-34 persen.
Maka, ini menjadi waktu yang tepat untuk berhubungan intim bagi pasangan yang berencana untuk memiliki keturunan.
2. Libido setelah Ovulasi
Hormon pelutein dan estrogen menurun setelah ovulasi terjadi. Inilah yang mengindikasikan mengapa peningkatan hasrat seksual juga menurun.
Dengan menurunnya hormon estrogen maka hormon progesteron menjadi meningkat, dan tetap tinggi sampai menstruasi berikutnya datang.
Studi menyatakan peningkatan hormon progesteron juga memicu penurunan dorongan seksual.
Faktor Lain yang Memengaruhi
Pada dasarnya hormon sangat berperan besar dalam memengaruhi emosi. Misalnya, jika Mama memiliki ketidakseimbangan hormon, Mama akan sangat rentan mengalami depresi atau kecemasan. Obat kesuburan, dalam hal ini, dapat menyebabkan perubahan suasana hati karena bekerja dengan mengubah keseimbangan hormon normal.
Pengaruh hormon selama siklus bulanan juga sangat memengaruhi libido. Penelitian menemukan, banyak perempuan yang mengatakan perasaanya lebih bergairah, bersemangat, dan lebih mudah bersosialisasi di sekitar waktu ovulasi atau masa subur.
Peningkatan Cairan Serviks Tingkatkan Hasrat Seksual
Kemungkinan lain dari tingginya hasrat seksual adalah peningkatan produksi cairan serviks sebelum ovulasi, termasuk penipisan lendir serviks.
Perubahan cairan serviks sebelum ovulasi, berhubungan dengan peningkatan sensitivitas dan kelembapan vagina, yang kemudian berdampak pada meningkatnya kenikmatan dan keinginan berhubungan seksual.
Peningkatan aliran darah ke daerah panggul juga memiliki efek stimulasi.
Cek Cairan Serviks untuk Mengetahui Masa Ovulasi
Perubahan lendir ini bisa menandai perubahan kadar hormon estrogen pada tubuh. Kondisi ini juga menjadi tanda apakah ovulasi segera terjadi. Lendir ini biasanya berwarna bening, licin, dan elastis, seperti putih telur mentah ketika berada dalam masa subur.
Verywellfamily.com menyarankan agar perempuan memeriksa lendir serviks untuk mendeteksi ovulasi dan mengatur waktu berhubungan seks agar kehamilan dapat tercapai.
Daripada sekadar mengikuti sinyal hasrat seksual saat ovulasi. Karena hasrat seksual tak selalu merupakan tanda mendekati ovulasi, lho.
Di masa subur, dengan segala permasalah yang Mama sedang alami, Mama masih sangat rentan stres atau tertekan.
Dan di luar masa subur, Mama juga masih sangat mungkin mengalami dorongan seksual yang tinggi.
Periksa ke Dokter Bila Tidak Memiliki Hasrat Seksual
Jika Kamu tidak memiliki hasrat seksual yang meningkat karena alasan apa pun, jangan berdiam diri. Komunikasikan dengan pasangan dan konsultasikan dengan dokter. Dalam beberapa kasus, libido rendah dapat menjadi pertanda ketidakseimbangan hormon atau kondisi medis lainnya yang mungkin membutuhkan pengobatan.
Nah itulah serba-serbi mengenai berhubungan seksual saat masa ovulasi, yang menjadi waktu terbaik untuk hamil.
Semoga informasi ini bermanfaat, ya.
Baca juga:
- 5 Tanda Ovulasi yang Seringkali Tidak Disadari
- Waspada! Ini 7 Tanda Anovulasi Beserta Penyebabnya
- 9 Fakta Menarik Tentang Ovulasi yang Perlu Kamu Ketahui