Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam Islam, disebutkan juga masalah tentang hubungan suami istri. Lalu, apa pandangan ejakulasi dini dalam Islam dan bagaimana cara menyelesaikannya?
Menurut para ulama, ejakulasi dini bukanlah penyakit baru, hanya saja baru banyak dialami para laki-laki di masa sekarang. Dalam konteks fiqih Islam, ejakulasi dini disebut dengan istilah 'idzyauth atau adzwath.
Apa yang bisa dilakukan suami istri dalam menghadapi masalah ini dalam Islam?Popmama.comakan merangkumkannya untuk Mama.
1. Merupakan penyakit yang bisa sembuh
'idzyauth atau adzwath adalah orang yang air maninya keluar lebih dahulu sebelum pertemuan dua alat kelamin, sehingga pasangan tidak mendapatkan nikmat bercinta, demikian dilansir dari NU Online.
Ejakulasi dini merupakan ketidaksempurnaan yang bisa menimpa laki-laki mana saja dan sudah dialami banyak laki-laki sejak dahulu.
Berbeda dengan impoten atau yang disebut dengan unnah, ejakulasi dini masih bisa disembuhkan.
2. Berusaha menjadi lebih baik
Dalam kitab Tuhfatul Muhtaj, seseorang yang mengalami ejakulasi dini diharapkan untuk bisa menjadi orang yang lebih baik. Dalam konteks ini adalah memperbaiki gaya hidup.
Papa bisa mengatur pola makan, menghindari pemicu kesehatan organ reproduksi, dan rutin berolahraga, demikian dilansir dari NU Online.
Meminta pertolongan dengan mengunjungi dokter juga jadi salah satu ikhtiar.
3. Apa yang dilakukan para istri?
Pada sebuah kisah yang terjadi di zaman sahabat Umar RA, sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Baihaqy, bahwa ada seorang perempuan yang datang kepada Umar mengadukan kalau suaminya tidak mampu melayani kebutuhan biologisnya.
Mendengar hal tersebut, sayyidina Umar memberikan saran agar sang istri bersabar dan memberikan waktu selama 1 tahun. Dengan harapan penyakit tersebut bisa disembuhkan.
Nah, dalam kurun waktu 1 tahun tersebut, Mama dan Papa bisa bekerja sama mencari jalan keluar.
4. Doa yang bisa diamalkan
Dalam buku Tanya Jawab Fiqih Keseharian karya Mahbub Maafi dijelaskan, ada Ibnu Mukadir, seorang tabi'in yang membaca doa seperti ini:
اَللَّهُمَّ قَوِّ ذَكَرِي فَإِنَّهُ مَنْفَعَةٌ لِأَهْلِي
Allahumma qawwi zakarii fainnahu manfa'atun liahlii
Artinya:
Ya Allah, kuatkan zakarku karena sesungguhnya hal itu bermanfaat untuk istriku.
Jika dikulik dari keterangan yang ada di kitab Faidlul Qadir karya Abdurra'uf Al-Munawi, Ibnu Mukadir memanjatkan doa tersebut agar dikuatkan zakarnya semata-mata untuk memenuhi apa yang menjadi hak istrinya.
Dengan kata lain, untuk memenuhi birahi istrinya. Sebab, syahwat birahi perempuan itu ada pada laki-laki. Jika dibiarkan atau tidak 'disentuh', dikhawatirkan perempuan akan terjerumus ke dalam perzinahan, jelas Mahbub Maafi.
Itu dia beberapa pandangan mengenai ejakulasi dini dalam Islam. Rutin panjatkan doanya, ya!
Baca juga:
- 6 Vitamin untuk Mengatasi Ejakulasi Dini
- 5 Cara Mengatasi Ejakulasi Dini Menurut dr Boyke, Bikin Seks Awet
- Catat! Ini Masalah Ejakulasi Paling Umum pada Laki-Laki