TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

8 Tanda dan Gejala Implantasi, Awal Terjadinya Kehamilan

Implantasi adalah proses fisiologis di mana embrio akan menempel pada dinding rahim untuk berkembang

pixabay/drkontogianniivf

Tahukah Mama bahwa implantasi adalah proses fisiologis di mana embrio akan menempel pada dinding rahim untuk berkembang. Ini adalah kondisi kehamilan paling awal yang biasanya terjadi antara enam hingga 12 hari setelah ovulasi.

Dalam kebanyakan kasus, implantasi terjadi sekitar sembilan hari setelah ovulasi, tetapi terkadang dapat terjadi paling cepat tujuh hari atau paling lambat 12 hari.

Terdapat banyak tanda dan gejala yang mungkin Mama alami selama proses implantasi. Berikut ini Popmama.com mengenai tanda dan gejala implantasi:

1. Pendarahan

Unsplash/jonathanborba

Pendarahan adalah salah satu gejala utama implantasi dan terjadi saat embrio tertanam di dinding rahim. Pendarahan implantasi mungkin berwarna merah pucat, hanya sedikit, dan tidak semerah maupun seberat pendarahan menstruasi.

Pendarahan implantasi yang dialami juga tidak konsisten dan tidak membentuk gumpalan. Pendarahan mungkin terjadi selama beberapa jam hingga paling lama dua hari.

2. Kram

Unsplash/sasun1990

Gejala umum kedua setelah bercak adalah kram yang mirip dengan kram menstruasi. Namun, kram ini lebih ringan dan tidak terlalu menyakitkan.

Biasanya, kram implantasi bisa berlangsung selama lima menit. Dalam beberapa kasus, kram bisa berlangsung kurang dari lima menit atau hingga dua hari.

Kram implantasi yang dialami rasanya seperti tusukan ringan atau nyeri tarikan di perut bagian bawah. Mama mungkin juga mengalaminya di punggung dan perut bagian bawah.

Jika kram terasa sangat mengganggu dan berlangsung lama, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.

3. Perubahan pada payudara

Unsplash/giulia_bertelli

Ketika proses implantasi, tubuh mama juga langsung menunjukkan tanda-tanda perubahan, termasuk bagian payudara.

Payudara mengalami perubahan seperti nyeri yang disebabkan oleh rasa kesemutan pada puting, serta pembengkakan. Rasa kesemutan tersebut terjadi karena pertumbuhan sistem saluran susu dan pembentukan lobulus susu.

Perubahan pada payudara juga disebabkan oleh perubahan kadar hormon progesteron perempuan setelah pembuahan terjadi.

Dalam beberapa kasus, perubahan ini terlihat selama ovulasi serta seminggu setelah ovulasi.

4. Perubahan suhu tubuh

Unsplash/weenail

Suhu tubuh yang menjadi lebih tinggi tanpa adanya tanda-tanda inflamasi atau demam bisa menjadi cara untuk memprediksi kehamilan.

Mama mungkin tidak perlu melacak suhu tubuh M,ma setiap waktu kecuali Mama sedang mencoba untuk hamil.

Namun, perlu diketahui bahwa suhu tubuh akan naik ketika ovulasi dan tetap tinggi saat implantasi terjadi. Hal tersebut dikarenakan oleh peningkatan hormon progesteron.

5. Frekuensi buang air kecil yang tinggi

Unsplash/sasun1990

Dalam seminggu proses implantasi berlangsung, Mama mungkin akan menyadari bahwa Mama menjadi lebih sering ingin buang air kecil.

Peningkatan suplai darah ke area panggul dapat menekan kandung kemih dan meningkatkan keinginan untuk buang air kecil.

6. Menyukai atau tidak menyukai makanan

Unsplash/alyson_jane

Hormon yang dihasilkan sebagai hasil implantasi cenderung mengubah kesukaan dan ketidaksukaan Mama terhadap makanan.

Mama mungkin mendambakan makanan yang belum pernah Mama rasakan atau malah tidak menyukai makanan yang pernah Mama sukai sebelumnya.

7. Perasaan panas

Unsplash/all_who_wander

Perasaan panas adalah tanda yang terjadi biasanya di area wajah dan dada. Tidak jarang, bagian wajah kadang lebih bersemu merah karena 'hawa panas' yang Mama rasakan sendiri.

Ini juga merupakan tanda-tanda implantasi yang kurang umum dan mungkin berlangsung sekitar 15 menit pada saat implantasi. Selama implantasi, kadar hormon berfluktuasi dengan cepat, menyebabkan perasaan panas ini.

Meskipun perasaan panas adalah tanda yang tidak pasti, Mama dapat mempertimbangkannya dengan kemunculan gejala-gejala lainnya.

8. Lendir serviks

Unsplash/frankflores

Peningkatan kadar hormon progesteron setelah implantasi dapat memicu serviks membengkak dan meningkatkan aliran darah ke sana. Kelenjar menjadi besar sebelum hormon merangsang kelenjar untuk menghasilkan lebih banyak lendir serviks yang mengandung sedikit darah.

Hasilnya adalah munculnya lendir serviks yang terlihat berwarna merah pucat atau kecokelatan.

Bisakah Meningkatkan Peluang Implantasi?

Unsplash/chrisjoelcampbell

Tentu saja Mama bisa meningkatkan peluang implantasi dengan cara-cara di bawah ini:

1. Diet seimbang

Makanlah makanan kaya serat yang cenderung mampu meningkatkan kadar hormon estrogen, metabolisme, dan pencernaan yang sehat dengan kangkung, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Saat kadar hormon progesteron naik, suhu tubuh juga naik. Oleh karena itu, rahim yang hangat merupakan lingkungan yang ideal untuk mendukung kehidupan baru. Cobalah mengonsumsi semur dan sup dengan beberapa ramuan penghangat seperti kayu manis ataupun jahe.

2. Hindari Stres

Sambil menunggu kabar kehamilan, Mama mungkin sering mengamati diri dengan diselimuti stres. Cobalah untuk menghindari pikiran dan aktivitas yang membuat stres. Miliki lingkungan yang sehat di rumah dan di tempat kerja.

3. Beristirahat dan berolahraga

Tidurlah lebih awal dibanding jadwal Mama biasanya dan coba untuk tidur siang. Jika Mama menyukai olahraga lari atau olahraga berat, beralihlah ke jalan cepat atau yoga untuk kesuburan.

4. Percaya pada diri sendiri

Jangan pernah meragukan diri Mama sendiri. Ubah pola pikir mama dan percayalah pada diri sendiri. Pikiran negatif dapat mengubah keseimbangan hormon, sehingga memengaruhi peluang Mama untuk mendapatkan ovulasi, implantasi, ataupun kehamilan yang sehat.

Mengenali Implantasi yang Abnormal

Unsplash/alice02

Selama ovulasi, ovarium melepaskan sel telur. Ketika sperma memasuki tuba falopi, sperma akan membuahi sel telur dalam waktu 12 sampai 24 jam setelah ovulasi.

Telur yang telah dibuahi atau zigot kemudian bergerak ke tuba falopi. Selama waktu ini, zigot berkembang biak beberapa kali sebelum memasuki rongga rahim dalam lima sampai enam hari setelah pembuahan sebagai embrio.

Kemudian, embrio tersebut ditanamkan ke rahim selama satu atau dua hari. Karena itulah, seluruh proses dari pembuahan hingga implantasi membutuhkan waktu enam hingga sepuluh hari. Ini berarti implantasi terjadi antara hari ke-20 dan ke-24 dari siklus menstruasi biasa.

Jika embrio tidak dapat ditanamkan, embrio hanya dapat bertahan selama beberapa hari sebelum dikeluarkan dari rahim sebagai cairan menstruasi. Tanpa kebanyakan perempuan sadari, proses tersebut disebut juga sebagai keguguran dini lho, Ma.

Implantasi abnormal adalah ketika implantasi tidak terjadi pada lapisan rahim atau ketika plasenta tidak terbentuk dengan benar. Dalam beberapa kasus, implantasi mungkin normal, tetapi embrio yang terbentuk mungkin tidak normal.

Hal tersebut dapat disebabkan dengan kelainan plasenta. Jika fungsi plasenta terpengaruh, kehamilan mungkin tidak berlanjut.

Masalah plasenta dapat menyebabkan keguguran dini. Jika kelainan plasenta terjadi di akhir kehamilan, maka dapat mengakibatkan kelahiran yang prematur. Be careful, Ma!

Hal yang Tidak Boleh Dilakukan selama Implantasi Terjadi

Unsplash/kchance8

Mama dapat menahan diri dari melakukan aktivitas fisik yang berat selama beberapa waktu. Hindari merokok dan mengonsumsi alkohol.

Selain itu, menurut artikel kesehatan National Library of Medicine (2002), posisi tidur selama pembuahan dan implantasi dapat memengaruhi lokasi di mana embrio akan ditanamkan. 

"Perempuan yang tidur telentang lebih mungkin memiliki plasenta yang terletak lebih tinggi di rahim dibandingkan dengan mereka yang tidur tengkurap," tulis dalam artikel tersebut.

Itu tadi tanda dan gejala implantasi. Apabila Mama sudah mendapatkan tanda dan gejala di atas, Mama dapat memastikan kehamilan melalui tes kehamilan. Ketika mendapati adanya bercak, tunggu tiga hari sebelum melaksanakan tes untuk hasil yang lebih akurat.

Jika hasil tes negatif, mungkin diperlukan waktu hingga 10 hari pasca implantasi untuk memiliki cukup hCG dalam tubuh untuk mendapatkan hasil tes kehamilan yang positif.

Untuk itu, tetap optimis dan bersabar, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest