Ini Alasan Kenapa Tubuh Mudah Lelah saat Masa Ovulasi
Ovulasi membuat tubuh cepat lelah, mitos atau fakta?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika rutin mengecek siklus dan tanggal ovulasi, kamu mungkin sering menyadari adanya perubahan tertentu pada tubuh dan pikiran saat sistem reproduksi mulai memasuki masa ini.
Misalnya berat badan, kondisi kulit atau suasana hati yang berfluktuasi alias berubah-ubah. Atau sebaliknya, mungkin justru kamu merasa jauh lebih energik dan bersemangat saat masa ovulasi.
Sementara itu, kelelahan selama ovulasi juga tidak jarang terjadi, lho. Padahal kram dan perubahan suasana hati yang drastis selama ovulasi saja rasanya sudah cukup untuk membuat kamu ingin rebahan dan berselimut seharian saja, ya.
Nah, sebenarnya apa alasan tubuh mudah lelah saat masa ovulasi? Apakah ovulasi berpengaruh terhadap rasa kantuk yang semakin sering datang?
Kali ini Popmama.com telah merangkum informasi mengenai rasa lelah selama masa ovulasi untuk membantu kamu mengatasinya dan memaksimalkan siklus untuk program hamil. Langsung saja disimak, yuk!
Mengapa Perlu Mengetahui Penyebab Kelelahan di Masa Ovulasi?
Saat dalam masa ovulasi, tubuh seorang perempuan memang sedang 'bekerja keras' untuk melepaskan sel telur. Namun, penyebab spesifik dari rasa lelah selama ovulasi tak bisa langsung diketahui dan memerlukan pemeriksaan medis lebih lanjut.
Setidaknya, dengan mengetahui akar penyebab kelelahan secara umum, kamu dapat mempelajari dan mengenal tubuh dan siklus ovulasi lebih lanjut lagi.
Artinya, semakin terbiasa dengan siklus ovulasi, maka semakin baik juga kemampuan kamu dalam menyinkronkan rutinitas dan merencanakan produktivitas, termasuk program hamil, sesuai siklus.
Misalnya, ketika sudah mengetahui kapan tubuh memiliki paling banyak energi selama siklus ovulasi, kamu dapat membuat jadwal kegiatan yang menyesuaikan dengan tingkat energi selama periode itu.
Seperti mengatur jadwal olahraga intensitas tinggi untuk hari-hari saat tubuh menyimpan banyak energi. Sebab, tubuh yang sehat dan berenergi tentunya lebih siap untuk menyambut kedatangan calon buah hati.
Apakah Ovulasi Menyebabkan Rasa Lelah dan Kantuk?
Menurut seorang ahli Obgyn, Dr. Lakeisha Richardson, sebenarnya bukan ovulasi yang menyebabkan rasa lesu dan kantuk.
Hasil penelitian ilmiah justru menemukan bahwa insomnia umumnya dialami seorang perempuan di masa pre-menstrual atau sebelum menstruasi yang memang terjadi tepat setelah masa ovulasi usai.
Di masa pre-menstrual, tingkat hormon progesteron mengalami peningkatan, sementara melatonin dan kortisol yang berfungsi mengatur siklus tidur dan berpengaruh dalam pelepasan rasa lelah pada tubuh berkurang drastis.
Sementara melatonin mengatur tidur, kortisol berfungsi menjaga agar tubuh tetap terjaga. Sehingga menurunnya kadar melatonin dan kortisol dalam tubuh mengakibatkan kelelahan dan kesulitan tidur.
Dr. Sherry Ross, seorang ahli Obgyn lainnya, menambahkan bahwa hormon estrogen yang berpengaruh terhadap siklus menstruasi akan menurun kadarnya tepat sebelum masa ovulasi.
Hormon ini memberikan perasaan energik dan bersemangat, sehingga jika kadarnya berkurang dalam tubuh otomatis akan menyebabkan kamu merasa lebih lelah selama ovulasi.
Selain itu, saat ovulasi suhu tubuh internal juga mengalami peningkatan dari biasanya. Hal ini dapat menimbulkan rasa cemas berlebih.
Penyebab Lain Rasa Lelah Selama Ovulasi
Seorang ahli endokrinologi reproduksi dan infertilitas, Dr. Julie Lamb, mengatakan bahwa pengalaman setiap perempuan dalam melalui masa ovulasi memang berbeda-beda.
Jika merasa cepat lelah dan mudah mengantuk selama masa ovulasi, tandanya kamu tidak sendiri. Selama ovulasi, tak jarang sakit kepala, kelelahan ataupun mual menyerang tubuh. Terkadang timbul bercak ringan, namun ada kalanya ovulasi dapat dilalui tanpa adanya kendala yang disebutkan.
Dr. Ross melanjutkan, selain perubahan hormonal yang telah dijelaskan, hal lain yang menyebabkan kelelahan selama ovulasi termasuk anemia, disfungsi tiroid, dan perubahan hormonal peri-menopause. Selain itu, efek penurunan estrogen seiring bertambahnya usia juga meningkatkan rasa lelah dari waktu ke waktu.
Perempuan yang mengalami menopause pun lebih rentan merasa mengantuk karena adanya penurunan kadar estrogen.
Namun ada satu lagi alasan tak biasa yang dapat menjadi penyebab dari rasa lelah berlebih saat ovulasi, yaitu tingkat ketertarikan pada pasangan.
Sebuah studi tahun 2014 di PLoS ONE menemukan bahwa perempuan yang menilai pasangannya lebih menarik cenderung kurang tidur ketika melalui masa paling subur. Sementara itu, perempuan yang mengatakan pasangannya kurang menarik mendapat jam istirahat yang lebih banyak.
Para peneliti berteori bahwa perempuan dengan pasangan yang lebih menarik menjadi kurang istirahat karena mereka mencoba untuk tetap terjaga dan berhubungan intim (percobaan untuk hamil), sementara mereka yang tidak begitu tertarik pada pasangannya mungkin tidak terlalu disibukkan dengan pasangannya, jadi tidak ada alasan untuk kehilangan waktu tidur yang berkualitas. Penemuan yang cukup menarik, ya?
Keluhan Lain yang Sering Timbul saat Ovulasi
Di samping kelelahan, ada beberapa gejala lain seputar ovulasi yang bisa membuat kamu tidak nyaman.
Dr. Adam Wolfberg, seorang ahli Obgyn, menyatakan bahwa terkadang ada gejala kram atau nyeri tajam sementara di sekitar waktu ovulasi bernama nyeri Mittelschmerz (bahasa Jerman untuk 'nyeri tengah'), yang diperkirakan berasal dari ovarium yang melepaskan sel telur.
Dr. Wolfberg menambahkan, ini adalah gejala ovulasi yang paling umum, karena gejala siklus menstruasi lainnya, seperti perubahan suasana hati, nyeri payudara, dan kram terus menerus, cenderung terjadi pada paruh kedua siklus dan merupakan PMS atau gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD).
Mengatasi Rasa Lelah saat Ovulasi
Jika kamu mengalami kesulitan tidur terus-menerus atau mengalami kelelahan atau rasa sakit yang berlebihan selama ovulasi, pastikan untuk membicarakannya dengan dokter atau bidan andalan untuk mengurangi masalah kesehatan yang dapat memengaruhi hormon.
Memerhatikan dan memetakan siklus menstruasi tentunya akan membantu kamu memahami bagaimana tubuh berubah sepanjang siklus ovulasi secara spesifik. Selain itu, membiasakan rutinitas tidur dan istirahat yang baik juga dapat membantu masalah tidur seperti insomnia secara signifikan.
Nah, itu tadi pembahasan seputar alasan tubuh mudah lelah saat masa ovulasi. Saat sedang mencoba program hamil, tentunya tubuh harus dalam kondisi fit dan sehat ya, jangan sampai kelelahan agar tubuh lebih siap untuk menyambut kedatangan si Kecil nanti. Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca juga:
- Jangan Panik, Orgasme di Trimester Pertama Tidak Menyebabkan Keguguran
- 10 Artis yang Keguguran saat Hamil Anak Kembar, Ada Dinda Hauw
- 7 Manfaat Buah Alpukat untuk Ibu Hamil Muda