Perbedaan Nyeri Payudara Tanda Haid dan Hamil, Jangan Sampai Keliru!
Perhatikan perbedaannya agar tidak keliru, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Hermawan Sp.OG
Hal pertama yang bisa Mama lakukan untuk mendeteksi kehamilan adalah dengan memerhatikan gejala-gejala yang Mama alami. Ada banyak sekali gejala tanda awal kehamilan, salah satunya adalah nyeri pada payudara.
Namun, tak hanya menjadi tanda kehamilan, nyeri pada payudara juga bisa menjadi tanda bahwa Mama akan segera haid alias PMS (pre-menstrual syndrome). Lantas, bagaimana cara membedakan nyeri payudara tanda PMS dan tanda awal kehamilan?
Untuk menjawabnya, Popmama.com rangkum informasi terkait perbedaan nyeri payudara tanda haid dan hamil.
1. Apa penyebab nyeri payudara saat haid dan hamil?
Mama mungkin pernah mengalami nyeri payudara, sebenarnya umum terjadi pada sekitar dua pertiga perempuan di masa reproduksi aktif. Nyeri ini, yang juga dikenal sebagai mastalgia, sering kali menjadi keluhan perempuan usia 15-40 tahun.
Salah satu faktor penyebab nyeri pada payudara adalah perubahan hormon, terutama estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini dapat membuat payudara Mama menjadi bengkak, lebih padat, dan terasa nyeri.
Karena itulah, Mama mungkin sering merasakan nyeri pada payudara saat mendekati masa menstruasi. Namun, perlu Mama ketahui bahwa mastalgia juga bisa menjadi tanda awal kehamilan.
Mengingat keduanya bisa sangat mirip, bagaimana Mama bisa membedakan antara nyeri payudara yang disebabkan oleh menstruasi dan yang disebabkan oleh kehamilan?
2. Penyebab nyeri payudara sebelum menstruasi
Rasa nyeri dan bengkak pada kedua payudara merupakan gejala umum yang dirasakan perempuan sebelum menstruasi. Kondisi ini disebabkan oleh hormon di dalam tubuh yang sedang naik dan turun.
Hormon estrogen menyebabkan saluran payudara membesar, sementara hormon progesteron menyebabkan kelenjar susu membengkak. Fluktuasi hormon inilah yang menyebabkan pembengkakan dan nyeri payudara sebelum menstruasi.
3. Gejala nyeri payudara sebelum menstruasi
Gejala nyeri payudara sebelum menstruasi mungkin berbeda-beda pada setiap perempuan. Beberapa orang merasakan payudaranya nyeri, ada juga yang cenderung merasakan sakit seperti ditekan.
Beberapa gejala lain dari nyeri payudara sebelum menstruasi antara lain:
- Nyeri pada satu atau kedua payudara.
- Rasa nyeri menjalar ke ketiak.
- Rasa nyeri terkadang terasa tajam menusuk.
- Payudara mengalami pembengkakan.
- Nyeri terasa lebih intens di area puting.
4. Payudara nyeri akibat PMS
Nyeri pada payudara saat mendekati siklus menstruasi, yang dikenal sebagai 'cyclical breast pain', sering kali berkaitan dengan perubahan hormon yang terjadi menjelang masa haid. Menurut American Academy of Family Physicians, hormon estrogen dan progesteron meningkat sebelum datang bulan, yang kemudian bisa menyebabkan rasa sakit bahkan pembengkakan kelenjar getah bening.
Biasanya, tanda-tanda nyeri payudara akibat PMS mulai dirasakan pada minggu kedua siklus reproduksi, sekitar hari ke-14 hingga 28. Namun, rasa tidak nyaman ini akan berangsur membaik setelah menstruasi dimulai. Nah, ini adalah salah satu perbedaan yang paling jelas antara nyeri payudara karena haid dan kehamilan.
Pada fase ini, Mama mungkin merasakan payudara terasa lebih 'penuh', kencang, dan lembut. Puncak rasa nyeri biasanya terjadi tepat sebelum hari datang bulan. Mama juga mungkin merasakan sensasi berat di sekitar dada.
Jika Mama merasa nyeri payudara tiga hari sebelum haid dan bertanya-tanya apakah ini tanda kehamilan, kemungkinan besar ini adalah gejala 'Pre Menstrual Syndrome' atau PMS. Jadi, coba cek kembali jadwal menstruasi Mama, ya.
5. Waktu dan durasi nyeri payudara tanda hamil
Nyeri payudara tanda hamil umumnya terjadi satu hingga dua minggu setelah pembuahan. Artinya, nyeri payudara terjadi pada minggu ketiga dan keempat kehamilan.
Sensasi nyeri payudara kemudian memuncak pada trimester pertama karena hormon tubuh meningkat.
Berbeda dari nyeri payudara sebelum haid, nyeri payudara saat hamil bisa berlangsung cukup lama. Bahkan, sebagian perempuan merasakan nyeri payudara sepanjang masa kehamilannya.
6. Tanda-tanda perubahan payudara saat hamil
Tanda-tanda perubahan payudara saat hamil tidak hanya ditandai dengan rasa nyeri, Mama juga bisa melihat perubahan pada warna areola, yaitu area sekitar puting. Seiring dengan pembuluh darah biru yang memompa lebih banyak darah ke payudara, Mama mungkin akan melihat areola menjadi lebih gelap mulai minggu ke-13 hingga ke-26 kehamilan. Warnanya akan terus menggelap hingga menjelang kelahiran.
Di sekitar areola, Mama juga akan melihat benjolan kecil yang disebut tuberkel Montgomery. Ini adalah hal yang normal karena benjolan tersebut berfungsi menghasilkan minyak untuk melumasi payudara, sehingga proses menyusui menjadi lebih nyaman untuk Mama dan si kecil.
Memasuki trimester kedua dan ketiga, nyeri payudara bisa disertai dengan keluarnya cairan kekuningan bernama kolostrum. Ini adalah hal yang wajar selama cairan tersebut tidak berwarna gelap. Kolostrum sendiri berfungsi sebagai nutrisi tambahan untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi nantinya. Meski begitu, ‘kebocoran’ ini bisa sedikit mengganggu karena bisa terjadi kapan saja.
Saat memasuki trimester ketiga atau mendekati kelahiran, payudara Mama mungkin akan menjadi lebih besar dan berat dari sebelumnya. Potensi keluarnya kolostrum pun bisa lebih sering terjadi. Selain itu, besar kemungkinan akan muncul garis-garis merah yang dikenal sebagai stretch mark.
Perbedaan antara nyeri payudara karena haid dan kehamilan bisa sangat samar. Oleh karena itu, Mama perlu memperhatikan tanda-tanda lain, terutama terkait dengan jadwal menstruasi.
Nah, itu dia informasi terkait perbedaan nyeri payudara tanda haid dan hamil. Agar lebih pasti dan akurat, Mama bisa melakukan tes kehamilan saat sudah terlambat menstruasi, ya!
Baca juga:
- Cara Membedakan Sakit Pinggang Haid dan Hamil
- Cara Membedakan Puting Sakit Tanda Hamil atau Haid
- Cara Membedakan Pendarahan Implantasi dan Menstruasi