Begini Posisi Tidur saat Program Hamil yang Disarankan
Demi meningkatkan peluang kehamilan, ketahui posisi tidur yang disarankan saat program hamil
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berbagai cara dilakukan agar program hamil yang dijalani dapat berhasil. Sebab hamil adalah impian bagi setiap orangtua yang mengharapkan kehadiran seorang buah hati.
Salah satu cara agar program hamil yang dijalani dapat berhasil adalah dengan memperhatikan posisi tidur, terutama setelah berhubungan intim.
Lantas, seperti apa posisi tidur saat program hamil? Berikut Popmama.com rangkum informasinya untuk Mama.
1. Fakta posisi tidur setelah berhubungan agar cepat hamil
Ada beberapa posisi tidur setelah berhubungan yang dianggap baik dan dapat memaksimalkan program hamil, di antaranya adalah:
Berbaring beberapa saat atau minimal selama 30 menit
Mengangkat kedua kaki ke atas dinding dengan posisi telentang atau kepala di bawah agar sperma memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mencapai sel telur
Memberi ganjalan atau bantal pada pinggul agar sperma dapat terus masuk ke rahim.
Sebagian orang percaya bahwa tidur telentang setelah berhubungan dapat melancarkan program hamil. Selain itu, panggul juga sebaiknya diangkat untuk memaksimalkan kemungkinan hamil.
Namun, sebuah penelitian dari American Association for the Advancement of Science mengungkapkan mitos mengenai posisi tidur yang baik setelah berhubungan agar cepat hamil, termasuk posisi telentang.
Penelitian tersebut dilakukan dengan melibatkan 479 perempuan yang menjalani inseminasi intrauterine, yaitu dokter menaruh sperma di dalam rahim perempuan untuk membantu proses pembuahan.
Secara acak, perempuan tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu yang berbaring singkat sekitar 15 menit setelah prosedur dan kelompok lainnya yang segera bangun dan bergerak.
Hasilnya menunjukkan, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kemungkinan hamil antara kedua kelompok tersebut.
Sebanyak 40 persen perempuan yang bangun dan bergerak setelah prosedur positif hamil dan sebanyak 32 persen kelompok perempuan yang berbaring setelah prosedur juga positif hamil.
Mary Jane Minkin, M.D., seorang dokter kandungan dan profesor klinis di Universitas Yale juga mengatakan hal yang sama, yaitu tidak ada posisi tidur yang baik setelah berhubungan intim agar cepat hamil. Perempuan yang berhubungan intim secara langsung akan memiliki efek ejakulasi naik ke leher rahim.
Hal ini menunjukkan bahwa jika Mama berbaring, tidur telentang, atau bangun dan bergerak setelah berhubungan, tidak akan berdampak atau memengaruhi kemungkinan kehamilan.
2. Kapan waktu terbaik berhubungan intim saat program hamil?
Agar program hamil lebih maksimal dan peluang untuk hamil menjadi lebih besar, sebaiknya Mama melakukan hubungan intim saat masa subur.
Di masa subur, indung telur akan melepaskan sel telur dengan baik dan pada umumnya pelepasan sel telur akan terjadi selama 12 hingga 24 jam.
Pada saat sel telur dilepaskan, peluang sperma untuk membuahi sel telur akan semakin besar sehingga kesempatan Mama untuk hamil pun akan semakin tinggi.
Mungkin Mama masih bingung bagaimana cara menentukan masa subur yang benar. Nah, bagi perempuan yang siklus menstruasinya teratur, masa subur terjadi selama 12 hingga 14 hari sebelum menstruasi berikutnya, atau bisa juga terjadi pada hari ke 10 hingga hari ke 17 menstruasi.
3. Posisi berhubungan intim yang baik diterapkan saat program hamil
Pada dasarnya, semua posisi berhubungan intim yang berhasil membawa sperma mendekati leher rahim dapat memberikan peluang untuk hamil. Namun, ada beberapa posisi tertentu yang bisa membuat peluang hamil menjadi lebih besar.
Dilansir dari Healthline, ada beberapa posisi berhubungan intim yang dapat meningkatkan peluang hamil yaitu misionaris dan doggy style.
Namun, posisi lain saat berhubungan intim tidak menutup peluang untuk hamil. Sperma adalah perenang yang cukup baik, sehingga dapat mencapai serviks dalam waktu sekitar 15 menit.
4. Seberapa sering sebaiknya berhubungan intim saat program hamil?
Mama mungkin pernah mendengar atau membaca bahwa berhubungan intim terlalu sering dapat mengurangi kualitas dan kuantitas sperma. Sebuah penelitian dari jurnal Fertility and Sterility menunjukkan bahwa sperma memiliki kualitas yang lebih baik saat 2-3 hari tidak dikeluarkan.
Penelitian lain dari jurnal yang sama juga menunjukkan bahwa peluang pembuahan lebih tinggi pada pasangan yang berhubungan intim setiap 1-2 hari.
Berhubungan intim sekali dalam sehari atau setiap hari selama masa subur akan meningkatkan peluang Mama untuk hamil.
Jadi, cobalah untuk berhubungan intim lebih sering, tetapi jangan memaksakan diri karena justru dapat menyebabkan stres. Pada dasarnya waktu yang ideal untuk berhubungan intim adalah yang sesuai dengan kenyamanan Mama.
5. Tips lain untuk meningkatkan peluang hamil
Sering berhubungan intim bukanlah satu-satunya cara untuk meningkatkan kemungkinan hamil. Berikut adalah beberapa cara lain yang dapat Mama lakukan untuk meningkatkan kesuburan:
Orgasme saat berhubungan intim
Bagi laki-laki, ejakulasi sangat penting untuk membuat pasangannya hamil. Meskipun Mama tidak harus mencapai klimaks untuk hamil, tetapi gerakan orgasme dapat membantu mendorong sperma lebih dekat ke sel telur.
Mengontrol berat badan
Mengontrol berat badan sangat penting dalam program hamil, karena terlalu berat atau terlalu kurus bisa menurunkan kesuburan.
Jangan merokok
Merokok dapat meningkatkan kemungkinan infertilitas dan keguguran, dan mengurangi motilitas sperma.
Batasi kafein
Mengonsumsi kafein dalam jumlah besar atau lebih dari lima cangkir kopi sehari dapat menurunkan kesuburan.
Nah, itulah informasi terkait posisi tidur saat program hamil.
Supaya program hamil Mama jadi semakin lengkap, tak ada salahnya lho untuk mempersiapkan proteksi tambahan di masa persiapan ini, apalagi buat para pasutri yang sedang merencanakan kehamilan. Biar tidak serba buru-buru, ada baiknya kamu mulai ‘melek’ akan pentingnya produk asuransi sebagai manfaat tambahan kehamilan.
Misalnya, dengan berbekal salah satu produk asuransi kehamilan. Sesuai dengan namanya, asuransi kesehatan individu tambahan ini bisa berikan beragam manfaat plus, termasuk manfaat kehamilan, persalinan dan nifas. Ini bisa kamu miliki setelah mengambil manfaat utama rawat inap ya.
Lalu apa saja manfaatnya?
Perlindungan kehamilan, seperti pemeriksaan sebelum melahirkan, komplikasi kehamilan dan keguguran/aborsi ilegal.
Perlindungan persalinan, seperti melahirkan normal/abnormal termasuk vacuum & forcaps, serta melahirkan dengan pembedahan.
Perlindungan selama masa nifas, meliputi perawatan sesudah melahirkan untuk ibu (40 hari) dan bayi sampai (30 hari) sejak proses melahirkan.
Untuk informasi selengkapnya, kamu bisa cek di sini ya! Semoga bermanfaat, ya, Ma! (WEB)
Baca juga:
- 9 Tips Tidur Nyenyak di Malam Hari agar Pogram Hamil Cepat Berhasil
- Tidur Telanjang Bisa Meningkatkan Kesuburan, Benarkah?
- Yuk, Tingkatkan Peluang Hamil dengan Atur Posisi Tempat Tidur