6 Persamaan Gejala PMS dan Gejala Kehamilan
Meskipun dua kondisi yang berbeda, ternyata gejala PMS dan gejala kehamilan memiliki kesamaan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
PMS dan kehamilan merupakan dua kondisi yang berbeda. Namun, di balik semua perbedaan yang ada, kedua kondisi tersebut ternyata memiliki persamaan.
Ya, baik PMS dan kehamilan memiliki gejala yang sama. Ada beberapa kondisi yang terjadi pada saat PMS ternyata juga terjadi pada awal kehamilan.
Lalu, apa saja yang menjadi persamaan gejala PMS dan gejala kehamilan?
Berikut Popmama.com rangkum persamaan gejala PMS dan gejala kehamilan yang dilansir dari berbagai sumber. Yuk, disimak!
1. Nyeri punggung
Nyeri punggung menjadi kondisi yang dapat kamu rasakan sebagai gejala kehamilan dan gejala ketika mengalami PMS. Tentu saja, keadaan ini disebabkan karena adanya perubahan hormon. Tidak hanya ketika hamil, perubahan hormon tersebut juga dapat terjadi sebelum mengalami menstruasi, lho!
Ketika hamil, kamu dapat merasakan ketegangan pada sendi punggung bagian bawah dan panggul yang menyebabkan nyeri pada punggung. Nyeri pada punggung bagian bawah ini dapat terjadi sejak awal kehamilan.
Pada kondisi menstruasi, kamu juga dapat mengalami nyeri pada punggung sejak beberapa hari sebelum menstruasi dan akan mereda setelah menstruasi tersebut selesai. Sedangkan, nyeri punggung pada kehamilan dapat terjadi selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan selama kehamilan tersebut berlangsung.
2. Sakit kepala
Sakit kepala dan migrain sering terjadi selama kehamilan. Namun, banyak perempuan yang juga mengalami sakit kepala atau migrain sebelum periode menstruasi.
Rasa sakit kepala yang kamu rasakan menjelang menstruasi dapat terjadi karena hormon dan serotonin. Sakit kepala pramenstruasi umumnya disebabkan karena penurunan estrogen dan progesteron.
Sebelum menstruasi, kadar serotonin di otak dapat menurun seiring dengan penurunan estrogen. Ketika serotonin di otak berkurang maka pembuluh darah dapat menyempit sehingga menyebabkan sakit kepala.
Pada trimester pertama kehamilan, kamu dapat mengalami sakit kepala karena adanya perubahan tertentu. Perubahan yang memicu terjadinya sakit kepala adalah karena perubahan hormon, volume darah yang lebih tinggi, dan perubahan berat badan.
3. Sembelit
Peningkatan kadar progesteron selama paruh kedua siklus menstruasi dapat memengaruhi kamu yang sedang PMS.
Tentu saja, hormon tidak hanya memengaruhi masa ovulasi tetapi juga pencernaan. Menurut beberapa ahli, peningkatan progesteron dapat menyebabkan sembelit. Hal itu biasanya terjadi pada saat masa ovulasi atau beberapa hari setelahnya.
Tidak hanya menjelang PMS, perubahan hormonal yang terjadi di awal kehamilan juga dapat menyebabkan sembelit.
Meskipun jarang dibahas sebagai gejala kehamilan, ternyata sembelit dapat menjadi salah satu gejala awal kehamilan. Hal ini berkaitan dengan adanya 50% perempuan yang mengaku mengalami sembelit pada awal kehamilannya.
4. Nyeri pada payudara
Nyeri payudara merupakan hal yang umum selama fase setelah ovulasi dan sebelum menstruasi. Nyeri ini akan hilang setelah menstruasi terjadi.
Kamu dapat mengalami nyeri payudara atau dada pada 5-10 hari menjelang menstruasi. Kemungkinan, nyeri payudara pada saat PMS disebabkan karena hormonal.
Pada saat hamil, kadar hormon akan meningkat. Tidak hanya itu, aliran darah dan retensi cairan juga dapat menyebabkan payudara menjadi bengkak, nyeri, dan lebih sensitif terhadap sentuhan selama kehamilan.
5. Lebih sering buang air kecil
Sebelum mengalami menstruasi, kadar progesteron dan estrogen dapat meningkat sehingga menyebabkan adanya peningkatan pada retensi cairan. Hal itu dapat membuat kamu lebih sering untuk buang air kecil.
Tidak hanya itu, kram menstruasi juga dapat menekan kandung kemih sehingga kamu dapat merasa ingin buang air kecil.
Pada kamu yang sedang hamil, peningkatan frekuensi buang air kecil ini juga dapat terjadi karena rahim menekan kandung kemih, uretra, dan otot dasar panggul.
Kamu dapat merasakan lebih sering buang air kecil sebagai tanda awal kehamilan. Bahkan, keadaan tersebut dapat dialami sejak beberapa minggu setelah pembuahan.
6. Perubahan suasana hati
Ketika menstruasi, perubahan suasana hati dapat terjadi karena adanya perubahan pada hormon.
Penurunan hormon secara tiba-tiba dapat terjadi sebelum menstruasi. Hal itu dapat membuat kamu merasa lebih mudah untuk tersinggung tanpa alasan yang jelas.
Perubahan suasana hati juga menjadi hal yang sangat umum ketika kehamilan.
Emosi yang naik turun tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kelelahan, stres, rasa tidak nyaman dengan fisik selama kehamilan, dan khawatir akan perubahan kehidupan pada masa mendatang.
Tidak hanya itu, perubahan hormon yang cepat, terutama estrogen dan progesteron juga dapat bermain peran sebagai penyebab dari perubahan suasana hati.
Itu tadi persamaan gejala PMS dan gejala kehamilan. Semoga dapat menambah pengetahuan, ya!
Baca juga:
- Jangan Salah, Ini Bedanya Nyeri Payudara akibat PMS dan Tanda Hamil!
- Ketahui Perbedaan Telat Haid dengan Hamil, Bisa Mirip PMS
- Beda Keputihan Tanda Hamil dan Keputihan Tanda Menstruasi