Pakai Celana Dalam Ketat Bisa Memengaruhi Kualitas Sperma
Penelitian menyebut laki-laki yang menggunakan 'boxer' punya jumlah sperma lebih banyak lho
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masalah kesuburan laki-laki dan perempuan untuk program hamil (promil) sangat menentukan. Oleh karenanya, setiap pasangan yang berencana memiliki anak harus menjaga berbagai aspek agar kesuburan mereka terjaga.
Salah satu yang rupanya mempengaruhi tapi tak banyak orang tahu terutama para Papa adalah celana dalam. Lho, memang apa pengaruhnya? Mengutip dari Very Well Health, ternyata jenis celana dalam yang dipakai laki-laki bisa memengaruhi kesuburan sperma untuk program hamil lho.
Sebenarnya fakta dan pertanyaan ini sudah banyak diteliti sejak tahun 1990-an. Gagasan bahwa pakaian dalam membahayakan kesuburan terdengar seperti mitos pada awalnya. Namun, faktanya memang benar adanya lho. Sebab jenis celana dalam tertentu bisa mengurangi jumlah sperma laki-laki.
Lantas seperti apa celana dalam yang baik untuk para Papa yang bisa membantu kualitas dan perbanyak jumlah sperma dalam promil? Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya.
1. Jangan memakai celana dalam yang ketat
Sel sperma sensitif terhadap kenaikan suhu. Oleh karena itu, jika dipikir lebih lanjut, testis berada di luar tubuh dan longgar oleh skrotum untuk menjaga sperma lebih jauh dari sumber panas, yakni suhu inti tubuh sendiri.
Suhu skrotal rata-rata adalah antara 2,5 dan 3 derajat celcius lebih dingin dari suhu tubuh manusia. Jika suhu tubuh manusia rata-rata adalah 37 derajat celcius, maka produksi sperma paling ideal di sekitar 34 derajat celcius.
Penelitian telah menemukan bahwa bahkan perubahan suhu kamar dapat berdampak pada pergerakan sperma. Lantas, apa hubungannya pakaian dalam dengan semua ini? Karena skrotum sengaja menahan testis longgar dan jauh dari tubuh, tentunya akan masuk akal hal apa yang akan terjadi jika testis lebih dekat ke tubuh? Ya, suhu testis akan lebih panas.
Suhu testis lebih panas jika ia sangat dekat dengan tubuh. Oleh karenanya, memakai pakaian dalam yang ketat sangat berpengaruh terhadap hal ini.
2. Laki-laki yang menggunakan celana dalam boxer punya jumlah sperma lebih banyak
Sejumlah penelitian melihat hubungan pakaian dalam laki-laki yang berdampak pada jumlah sperma dan kualitanya.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Human Reproduction vol. 33(9) tahun 2018 menyebut, 656 pasangan yang laki-lakinya mencari bantuan di klinik kesuburan diteliti. Para peneliti meminta mereka untuk membagikan gaya pakaian dalam yang mereka kenakan. Dari sana sperma mereka dievaluasi, serta kadar darah FSH (hormon yang memicu produksi sperma) mereka.
Penelitian itu menemukan bahwa laki-laki yang mengenakan pakaian dalam jenis boxer memiliki konsentrasi sperma 25 persen lebih tinggi daripada yang lainnya.
Meskipun, kadar FSH laki-laki selain mengenakan boxer juga tinggi. Penyebabnya, mungkin tubuh bereaksi terhadap jumlah sperma yang lebih rendah dengan meningkatkan kadar FSH, sebagai upaya untuk meningkatkan produksi sperma.
Meski begitu, masih perlu banyak penelitian mengenai hal ini. Sebab penelitian ini tidak sampai menjawab berapa besar pasangan yang berhasil hamil karena pengaruh pakaian dalam laki-laki yang dikenakan pasangannya. Penelitian selanjutnya mengenai masalah kesuburan laki-laki dan jenis celana dalam yang dipilihnya. Penelitian ini juga melihat apakah mengubah pilihan pakaian dalam memiliki efek positif pada kesehatan sperma.
Studi yang diterbitkan pada 1996 ini tidak menemukan perbedaan signifikan dalam kesehatan sperma berdasarkan pilihan pakaian dalam, dan pilihan pakaian dalam tidak berdampak pada berapa lama waktu yang dibutuhkan pasangan untuk hamil atau seberapa sering pasangan mengalami infertilitas.
3. Kapan masa subur laki-laki tiba?
Bagi laki-laki, selama ia masih menghasilkan sperma dengan kualitas baik, jumlah yang cukup, serta dapat membuahi sel telur dengan cara alami, maka masih bisa dianggap dalam masa subur. Menjadi pertanyaan adalah kualitas dari sperma yang dihasilkan untuk bisa membuahi sel telur dalam rahim.
- Kualitas sperma, sekali ejakulasi biasanya dapat mengeluarkan 15 juta sel sperma per mililiter. Jika lebih sedikit maka kemungkinan pembuahan sel telur juga pun akan menurun.
- Pergerakan sperma, agar terjadi pembuahan secara alami setidaknya 40 persen sperma harus punya kemampuan bergerak yang baik. Sehingga bisa bertahan saat menyeberangi leher rahim, rahim dan saluran tuba hingga sampai ke sel telur.
- Struktur sperma, umumnya bentuk sperma terdiri atas kepala yang berbentuk oval dan berekor panjang. Laki-laki yang subur memiliki lebih dari 50 persen sperma berbentuk normal.
- Hormon, yang erat kaitannya dengan hormon testosteron. Rendahnya hormon seks dapat menjadi salah satu penyebab masalah kesuburan.
Ada beberapa hal yang bisa memengaruhi kesuburan laki-laki, diantaranya:
- Usia, masa subur kian menurun saat mencapai usia 40-an.
- Makanan dan olahraga.
- Gaya hidup.
- Suhu dan radiasi.
- Penyakit menular seksual.
Itulah tadi informasi mengenai pengaruh pemilihan celana dalam laki-laki terhadap kualitas dan jumlah sperma untuk promil. Semoga informasi ini membantu Mama dan Papa yang sedang berjuang untuk mendapat garis 2 ya!
Baca juga:
- Risiko Penularan Toksoplasma Bukan Hanya dari Kucing
- Mengenal 8 Jenis Kurma yang Cocok Dikonsumsi untuk Program Hamil
- Lebih Maksimal, Ini 4 Pilihan Posisi Seks Terbaik agar Cepat Hamil