TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Vaginismus: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya

Vaginismus dapat diatasi dengan cara konsultasi dan terapi seks

Freepik/freepic.diller

Apakah pernah mendengar tentang vaginismus? Ya, vaginismus adalah satu kondisi di mana otot-otot vagina tegang dan penetrasi sulit dilakukan. Ini biasanya membuat perempuan merasa nyeri dan trauma untuk melakukan hubungan seksual.

Saat terjadi penetrasi, otot-otot vagina umumnya mengalami kontrasi secara terus menerus, ini yang disebut dengan vaginisme. Kontraksi ini akan membantu mencegah rasa nyeri dan sakit saat berhubungan seks.

Sedangkan pada kondisi vaginismus, otot-otot vagina tegang tanpa disengaja yang justru membuat penetrasi sulit terjadi dan hubungan seks terasa menyakitkan.

Vaginismus disebabkan oleh faktor emosional dan faktor medis. Sampai saat ini, para ahli belum mengetahui secara pasti berapa banyak perempuan yang mengalami vaginismus. Ini karena perempuan merasa malu dan takut untuk menceritakan kondisi tersebut.

Untuk lebih jelasnya, berikut Popmama.com paparkan informasi mengenai vaginismus, penyebab, gejala, dan cara mengatasinya seperti dilansir dari Healthline.

1. Apa itu vaginismus?

Freepik/tirachardz

Vaginismus adalah suatu kondisi di mana otot di sekitar vagina mengalami ketegangan yang tidak disengaja seperti dilansir dari Cleveland Clinic.

Seperti yang kita ketahui, vagina merupakan bagian dari sistem reproduksi perempuan. Dimana organ yang satu ini menghubungkan bagian bawah rahim (serviks) ke bagian luar tubuh.

Pada penderita vaginismus, ketegangan otot terjadi secara tidak sengaja saat penis, jari, tampon, atau alat medis mencoba masuk ke dalam vagina. Kondisi ini biasanya membuat perempuan merasa stres, nyeri, dan tidak nyaman.

Vaginismus diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu:

  • Vaginismus primer, dimana penetrasi vagina tidak pernah tercapai
  • Vaginismus sekunder, dimana penetrasi pernah terjadi namun sulit dilakukan lagi. Ini biasanya disebabkan oleh beberapa faktor seperti operasi ginekologi, trauma atau pengaruh radiasi.

Para ahli tidak mengetahui seberapa banyak perempuan yang menderita vaginismus. Ini karena banyak perempuan yang malu untuk menceritakan masalah ini kepada dokter dan tim medis lainnya.

2. Penyebab terjadinya vaginismus pada perempuan

Freepik/wayhomestudio

Sejauh ini belum ditemukan penyebab vaginismus. Namun, para ahli mengaitkan beberapa kondisi berikut dengan vaginismus:

  • Pernah mengalami pelecehan seksual yang membuat seseorang menjadi trauma
  • Pernah melakukan hubungan seksual yang menyakitkan
  • Faktor emosional, misalnya mengalami kecemasan berlebih
  • Pernah mengalami cedera saat melahirkan, seperti robekan pada vagina
  • Adanya pemikiran negatif tentang seks yang menyakitkan.

Selain itu, ada beberapa masalah yang bisa menyebabkan kondisi mirip dengan vaginismus, di antaranya:

  • Atrofi vagina: kurangnya hormon estrogen setelah menopause, yang membuat lapisan vagina menjadi lebih tipis dan kering.
  • Vulva vestibulitis: kondisi ini biasanya menyebabkan dyspareunia, yaitu rasa nyeri saat atau setelah berhubungan seks.

3. Tanda dan gejala vaginismus

Freepik/cookie_studio

Umumnya, vaginismus ditandai dengan tegang otot yang tidak disengaja. Kondisi tegang bervariasi pada setiap perempuan. Hal ini yang menyebabkan penyempitan vagina, sehingga penetrasi sulit terjadi.

Berikut beberapa gejala yang mungkin timbul saat seseorang mengalami vaginismus:

  • Rasa tidak nyaman saat penetrasi
  • Merasakan nyeri saat hendak berhubungan seks
  • Hubungan intim yang terasa menyakitkan
  • Beberapa perempuan merasakan sensasi rasa panas saat penetrasi dilakukan.

Jika mendapati satu atau lebih dari gejala vaginismus, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan diri ke dokter, ya!

4. Apakah vaginismus bisa menyebabkan masalah kesuburan?

Freepik/marymarkevlch

Vaginismus yang dialami perempuan menyebabkan penetrasi sulit terjadi selama berhubungan seks. Ini tentu bisa menghambat terjadinya pembuahan sel telur oleh sperma.

Dilansir dari US National Library of Medicine National Institutes of Health, vaginismus bisa mengakibatkan infertilitas. Karena vaginismus memengaruhi persepsi perempuan mengenai organ reproduksinya, dan potensinya untuk menjadi seorang ibu.

Masalah infertilitas ini sangat mungkin juga terjadi, jika pasangan atau praktisi medis yang kamu temui mengabaikan kondisi kamu, dan memperlakukanmu dengan tidak baik. 

5. Cara mendiagnosis vaginismus

Freepik/Tirachardz Ilustrasi

Ada atau tidaknya vaginismus memang sulit untuk diketahui secara langsung.

Ketika memutuskan untuk melakukan konsultasi medis, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan bertanya mengenai riwayat kesehatan dan seksual. Riwayat tersebut yang akan memberikan petunjuk mengenai kondisi kamu.

Oleh karena itu, untuk mendapatkan perawatan medis yang sesuai, kamu harus mengatakan yang sejujurnya saat berkonsultasi ke dokter.

6. Bagaimana cara mengatasinya?

Pexels/alex-green

Pada umumnya, vaginismus merupakan gangguan yang bisa diobati. Vaginismus bisa diatasi dengan melakukan edukasi, konseling, latihan, dan terapi.

Sedangkan untuk perawatan vaginismus, biasanya difokuskan pada pengurangan refleks otot yang bisa menyebabkan tegang.

Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi vaginismus.

  • Latihan mengontrol emosi

Mengingat vaginismus bisa disebabkan juga karena faktor emosional, maka latihan mengontrol emosi bisa jadi salah satu cara mengatasinya.

Ini dapat membantu kamu mengidentifikasi, mengekspresikan, dan mengatasi faktor emosional apapun yang mungkin berkontribusi pada vaginismus.

  • Terapi dan konseling seks

Terapi dan konseling ini akan melibatkan kamu dan pasangan di dalamnya. Saat melakukannya, kamu akan diberikan edukasi mengenai anatomi dan hal apa saja yang terjadi selama kamu berhubungan seks.

Dengan begitu, diharapkan kamu bisa memahami bagian-bagian tubuh yang bekerja dan bagaimana cara tubuh merespon penetrasi yang terjadi.

Kamu mungkin akan mendapatkan hipnosis, guna meningkatkan relaksasi tubuh dan membantu kamu untuk lebih nyaman saat berhubungan seks.

  • Dilator vagina

Dokter atau konselor kamu mungkin akan merekomendasikan penggunaan dilator vagina untuk belajar. Ini tentunya berada di bawah pengawasan professional ya.

Dilator vagina adalah alat berbentuk tabung yang tersedia dalam berbagai ukuran. Ini berfungsi untuk membantu otot vagina meregang dan lebih fleksibel, sehingga memudahkan proses penetrasi saat berhubungan seks. Untuk menggunakannya, kamu bisa minta bantuan dari pasangan ya!

  • Cognitive Behavioral Therapy (CBT) atau terapi perilaku kognitif

Terapi ini dilakukan, guna membantu kamu memahami bagaimana pikiran bisa memengaruhi emosi dan perilaku. Pengobatan ini dinilai sangat efektif oleh para ahli untuk mengatasi kecemasan, depresi dan gangguan stres pasca trauma.

  • Melakukan beberapa aktivitas untuk relaksasi otot

Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi vaginismus adalah dengan melakukan aktivitas yang melibatkan kontraksi dan relaksasi otot. Salah satunya kamu bisa melakukan latihan kegel untuk meningkatkan kontrol otot-otot dasar panggul.

7. Hidup berdampingan dengan vaginismus

Freepik/cookie_studio

Masalah disfungsi seksual memang umumnya bisa merusak hubungan. Tapi kamu enggak perlu khawatir, ya, karena vaginismus masih bisa ditangani.

Hidup dengan kondisi vaginismus bukan suatu hal yang salah atau memalukan. Kamu hanya perlu memahami kondisi, melakukan konsultasi, dan mendapatkan perawatan sedini mungkin untuk memperbaiki hubungan kamu dengan pasangan.

Bicarakan kepada pasangan mengenai perasaan, ketakutan dan keinginanmu mengenai masalah ini ya. Kamu juga harus menghadapinya dengan rileks dan penuh keterbukaan dengan pasangan.

Faktanya menurut Cleveland Clinic, banyak dari perempuan penderita vaginismus bisa sembuh dan menjalani kehidupan seksual dengan baik setelahnya.

Jadi, kamu enggak perlu takut atau ragu ya!

Nah, itulah informasi mengenai vaginismus, penyebab, gejala, dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat!

Baca juga:

The Latest