Apakah Mama Masih Bisa Hamil Setelah Vasektomi?
Vasektomi dipercaya cukup ampuh untuk mencegah kehamilan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa pasangan memilih mencegah kehamilan karena beragam alasan di antaranya hanya ingin memiliki dua anak saja. Salah satu cara yang dilakukan guna mencegah kehamilan adalah menggunakan alat kontrasepsi.
Namun, ada cara lainnya yang bisa ditempuh untuk mencegah kehamilan yakni vasektomi.
Vasektomi adalah tindakan memotong saluran vas deferens yang membuat sperma tidak bisa disalurkan ke penis. Vasektomi dipercaya cukup ampuh untuk mencegah kehamilan.
Lantas, apakah Mama bisa berpeluang untuk hamil setelah Papa melakukan vasektomi?
Yuk, baca ulasan dari Popmama.com di bawah ini.
Peluang Hamil Sangat Kecil
Sebuah survei yang dilakukan peneliti kesehatan menunjukkan bahwa vasektomi bisa menekan peluang hamil hingga 1 persen. Artinya, peluang hamil pasca Papa melakukan vasektomi sangatlah kecil.
Sebab, prosedur vasektomi membuat saluran yang dilalui sperma dari testis akan dipotong dan diikat sehingga sperma tidak disalurkan ke air mani.
Dendan demikian, air mani yang keluar saat berhubungan seksual tidak mengandung sperma.
Mama Bisa Hamil Pasca Vasektomi, Jika . . .
Walaupun menurunkan peluang hamil, sperma tetap bisa disalurkan ke vasektomi selama 3 bulan pasca operasi. Pasalnya, sperma masih bisa bertahan dan hidup sampai beberapa minggu pasca operasi vasektomi. Oleh karena itu, dokter biasanya akan menganjurkan Mama dan pasangan untuk menggunakan alat kontrasepsi ketika berhubungan seksual pasca vasektomi.
Pada beberapa kasus, Mama masih bisa hamil lagi walaupun Papa sudah menjalani vasektomi karena keduanya tidak menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan seksual.
Oleh karena itu, apabila Mama dan pasangan tidak sabar untuk berhubungan seksual, sebaiknya konsultasi ke dokter terlebih dahulu guna mengetahui waktu yang tepat untuk melakukannya pasca vasektomi.
Prosedur Vasektomi
Vasektomi bisa dilakukan oleh laki-laki usia berapa saja. Namun, dokter biasanya tidak menganjurkan laki-laki berusia di bawah 30 tahun untuk melakukannya.
Vasektomi harus dilakukan di rumah sakit atau klinik oleh dokter bedah umum atau dokter spesialis urologi.
Pelaksanaan vasektomi hanya sekitar 10 sampai 30 menit dengan menggunakan dua teknik bedah yakni teknik konvensional dan teknik tanpa pisau bedah.
Tak perlu khawatir merasakan sakit, karena pasien akan dibius terlebih dahulu sebelum vasektomi.
Yang Harus Dilakukan Sebelum dan Setelah Vasektomi
Sebelum vasektomi, dokter akan memeriksa pasien secara menyeluruh guna mengetahui riwayat kesehatan pasien.
Saat pasien sudah setuju untuk melakukan vasektomi, maka mereka harus melakukan beberapa persiapan seperti tidak mengonsumsi obat pengencer darah selama 7 hari sebelum vasektomi.
Kemudian, pasien juga dianjurkan membersihkan alat kelamin dan mencukur bulu kelamin 1 hari sebelum vasektomi dan menghindari konsumsi makanan berat.
Sementara itu, pasca vasektomi, pasien akan merasakan sedikit nyeri dan bengkak pada bagian penis.
Untuk meredakan bengkak, pasien dianjurkan mengompres skrotum menggunakan kantong es.
Selain itu, pasien dianjurkan melakukan aktivitas normal secara bertahap dan hindari kegiatan berat selama 3 hari pasca vasektomi.
Untuk meredakan nyeri, Mama dan pasangan sebaiknya tidak melakukan hubungan seks terlebih dahulu sesuai anjuran dokter. Menjaga kebersihan diri setelah operasi juga penting agar tidak terjadi infeksi.
Itulah penjelasan singkat tentang hubungan vasektomi dan peluang kehamilan. Perlu diingat bahwa vasektomi adalah cara untuk mencegah kehamilan, bukan mencegah penyakit infeksi menular seksual.
Oleh karena itu, dilarang berhubungan seksual dengan bergonta-ganti pasangan.
Baca juga:
- 5 Hal Tentang Vasektomi yang Perlu Mama dan Papa Tahu
- Sterilisasi: Vasektomi atau Tubektomi, Mana yang Lebih Efektif?
- Begini Cara Menggunakan KB Kalender untuk Mencegah Kehamilan