Mengapa Hasil Test Pack Berubah? Ketahui 5 Penyebabnya
Sebelum menggunakan test pack, pastikan produk yang Mama pakai belum kedaluwarsa
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Untuk mendeteksi kehamilan, Mama umumnya menggunakan test pack. Test pack dirancang untuk mengetahui kandungan hormon human chorionic gonadotropin (HCG) dalam urine. Hormon tersebut bisa meningkat ketika proses pembuahan berhasil.
Mama pasti bahagia ketika hasil test pack menunjukkan tanda positif. Namun, ada kalanya hasil test pack berubah, negatif pada saat tes kehamilan pertama dan positif pada tes kehamilan kedua, atau sebaliknya. Mama pasti bertanya-tanya mengapa hasil test pack tersebut bisa berubah. Oleh karena itu, cara mendeteksi kehamilan yang tepat adalah dengan memeriksakan diri ke dokter.
Lantas, apa yang menyebabkan hasil test pack berubah? Berikut penjelasan dari Popmama.com mengenai perubahan hasil test pack.
1. Proses penguapan
Saat Mama tes kehamilan, terkadang Mama melakukannya secara terburu-buru sehingga tidak membaca petunjuk pemakaian test pack. Padahal masing-masing test pack memiliki aturan yang berbeda. Apabila Mama mengabaikannya, maka itu bisa menyebabkan terjadinya proses penguapan urine.
Ketika urine mulai mengering dan menguap, maka bakal muncul garis penguapan pada test pack. Garis penguapan itu berupa garis samar yang muncul pada area uji test pack sehingga terkadang membuat hasil test pack menjadi positif padahal sebelumnya negatif.
Kondisi yang sama juga bisa terjadi ketika hasil test pack yang sebelumnya positif bisa berubah menjadi negatif.
2. Kondisi test pack
Sebelum menggunakan test pack, pastikan juga produk yang Mama pakai belum kedaluwarsa. Produk yang rusak dan kedaluwarsa bisa menyebabkan tingkat sensitivitas menurun sehingga hasil pemeriksaan pun menjadi tidak akurat.
Mama sebaiknya memilih produk yang baik dan memiliki sensitivitas tinggi. Hal ini bisa dilihat dari kemasan produk atau melihat keterangan pada kemasannya.
3. Waktu tes kehamilan
Selanjutnya, waktu tes kehamilan juga memengaruhi tingkat akurasi hasil test pack. Perlu diketahui, hormon HCG diproduksi tujuh hingga 12 hari hari setelah proses pembuahan dan terus meningkat setiap dua sampai tiga hari. Apabila dihitung dari periode hubungan seksual, Mama bisa melakukan tes kehamilan setidaknya satu hingga dua minggu setelah berhubungan seksual.
Pemilihan jam juga berpengaruh pada tingkat akurasi hasil test pack. Hormon HCG mudah dideteksi pada pagi hari. Artinya, Mama sebaiknya melakukan tes kehamilan pada pagi hari dibanding siang atau malam hari. Sebab, hasil test pack dikhawatirkan tidak memuaskan dan muncul hasil negatif palsu.
4. Urine encer
Ketika hendak melakukan tes kehamilan, Mama sebaiknya mengurangi konsumsi air putih. Sebab, air putih bisa menyebabkan urine lebih encer sehingga test pack sulit mendeteksi hormon HCG.
Oleh karena itu, seperti dijelaskan sebelumnya, tes kehamilan sebaiknya dilakukan pada pagi hari karena kandungan air dalam urine masih rendah.
5. Konsumsi obat
Sejumlah obat-obatan penyubur seperti Pregnyl dan Novarel juga mempengaruhi tingkat akurasi hasil test pack. Obat-obatan tersebut umumnya digunakan perempuan yang sedang menjalani program bayi tabung.
Obat-obatan itu mengandung hormon HCG atau hormon yang mirip HCG dalam tubuh mama. Akibatnya, hasil test pack bisa positif padahal belum ada janin dalam kandungan.
Apabila Mama mengonsumsi obat-obatan itu, sebaiknya lakukan pemeriksaan test pack sekitar dua minggu setelah berhenti mengonsumsinya. Pasalnya, residu obat sudah tidak ada lagi sehingga hasil test pack bisa lebih akurat.
Itulah beberapa hal yang menyebabkan hasil test pack berubah. Oleh karena itu, Mama sebaiknya memastikan kondisi kehamilan ke dokter kandungan agar mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Baca juga :
- Kapan Waktu Tepat untuk Melakukan Tes Kehamilan dengan Test Pack?
- 7 Alasan Mengapa Hasil Test Pack Negatif padahal Sedang Hamil
- Berulang Kali Test Pack, Ini 5 Fakta Kehamilan Nathalie Holscher