Kisah dan Doa Nabi Zakaria saat Menanti Kehadiran Anak, Penuh Sabar!
Nabi Zakaria mendapat cobaan tidak kunjung dikaruniai momongan hingga berusia lanjut
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nabi Zakaria A.S adalah salah satu dari 25 nabi yang wajib diketahui oleh umat Islam. Al-Qur'an tidak menjelaskan tentang masa kecil Nabi Zakaria. Kisahnya dimilai di akhir masa dewasa, lebih tepatnya ketika berusia lanjut.
Nabi Zakaria diceritakan sebagai sosok nabi yang sabar dan tabah dalam menghadapi ujian dari Allah SWT. Bersama istrinya, ia tidak kunjung dikaruniai anak sampai berusia lanjut.
Al-Qur'an menceritakan kisahnya dalam surah Ali-Imran dan surah Maryam. Berikut Popmama.com siap membahas kisah dan doa Nabi Zakaria saat menanti kehadiran anak.
1. Mendapat ujian tidak kunjung dikaruniai anak oleh Allah
Nabi Zakaria mendapat cobaan dari Allah dengan tidak dikaruniai anak sampai berusia lanjut. Ujian hidup tersebut tidak membuatnya kecewa atau murka kepada Allah. Dia justru berdoa:
“Dia (Zakariya) berkata "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepadamu ya Tuhanku” (QS Maryam ayat 4).
Nabi Zakaria memohon doa untuk dikaruniai seorang pewaris yang dapat menyenangkan Allah. Ia tidak berpikir soal kekayaan. Ia hanya menginginkan seorang putra untuk melanjutkan kenabian dan menyebarkan pengetahuan yang dimiliki.
2. Meminta doa agar diberi keturunan yang dapat melanjutkan dakwahnya
Setelah diangkat menjadi Nabi, Zakaria menyeru Bani Israil untuk bertobat dan menyembah Allah SWT. Dengan sabar, ia berdakwah hingga dihormati kaum Bani Israil karena alim dan bijaksana.
Pada suatu hari, datanglah istri Imran yang menitipkan putrinya bernama Maryam kepada Nabi Zakaria. Dengan senang hati, Nabi Zakaria dan istrinya menerima serta membesarkan Maryam penuh kasih sayang.
Nabi Zakaria tidak mempunyai anak karena istrinya mandul. Alhasil, ia menganggap Maryam seperti anaknya sendiri. Bahkan, Nabi Zakarian sampai membuatkan kamar khusus beribadah untuk Maryam di Baitul Maqdis yang mana saat ini menjadi Masjidil Aqsa.
Nabi Zakaria sangat senang dengan kehadiran Maryam. Namun, di penghujung dakwahnya, Naba Zakaria yang sudah berusia lanjut mulai khawatir. Dia takut tidak bisa meneruskan ajarannya.
Ia tidak berpasrah diri. Nabi Zakaria terus berdoa kepada Allah dengan penuh kelembutan agar diberi keturunan yang bisa melanjutkan ajarannya melalui dakwah.
"Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku," kata Nabi Zakaria memulai doanya kepada Allah.
"Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu, yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Yakub; dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridai," ucap Nabi Zakaria dalam doanya sesuai surah Maryam ayat 4-6.
3. Malaikat datang memberi kabar baik untuk Nabi Zakaria
Selain itu, doa memohon keturunan dari Nabi Zakaria yang dapat diamalkan juga terdapat dalam surah Ali-Imran ayat 38, berbunyi:
رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ
Rabbi hab lii mil ladungka żurriyyatan ṭayyibah, innaka samii'ud-du'aa`
Artinya: “Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”
Siang dan malam Nabi Zakaria beserta istri tak pernah berhenti berdoa. Bahkan, keduanya semakin giat beribadah. Banyak Bani Israil yang mengejek ibadah Nabi Israil. Mereka tidak percaya jika doanya akan segera dikabulkan Allah.
Hingga suatu hari, malaikat datang memanggil Nabi Zakaria yang sedang melaksanakan salat di Mihrab. Dia menyampaikan firman Allah yang terdapat dalam surah Maryam ayat 7, berbunyi:
"Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang ami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya,"
Mendengar kabar tersebut, Nabi Zakaria merasa begitu terkejut dan tidak percaya bahwa keinginannya untuk memiliki anak sebentar lagi akan dikabulkan.
"Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai anak, padahal istriku seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai usia yang sangat tua?" tanya Nabi Zakaria.
"Hal itu mudah bagi-Ku; sungguh, engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal (pada waktu itu) engkau belum berwujud sama sekali," bunyi firman Allah menjawab pertanyaan Zakaria.
4. Kehadiran Nabi Yahya sebagai anak dari Nabi Zakaria
Nabi Zakaria kemudian meminta tanda kepada Allah. Allah memberi tanda untuk Nabi Zakaria agar tak bercakap selama tiga malam.
فَنَادَتْهُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَهُوَ قَآئِمٌ يُصَلِّى فِى ٱلْمِحْرَابِ أَنَّ ٱللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَىٰ مُصَدِّقًۢا بِكَلِمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
Fa nādat-hul-malā`ikatu wa huwa qā`imuy yuṣallī fil-miḥrābi annallāha yubasysyiruka biyaḥyā muṣaddiqam bikalimatim minallāhi wa sayyidaw wa ḥaṣụraw wa nabiyyam minaṣ-ṣāliḥīn
Artinya: “Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh,” firman Allah dalam surah Ali-Imran ayat 39.
Nabi Zakaria pun mengucap syukur kepada Allah karena doanya dikabulkan. Yahya menjadi satu-satunya anak Nabi Zakaria yang juga diangkat Allah menjadi seorang nabi.
Demikian kisah dan doa Nabi Zakaria saat menanti kehadiran anak. Kisahnya sungguh menginspirasi, khususnya bagi para orangtua yang juga tengah menantikan kehadiran momongan.
Baca juga:
- Kisah Nabi Muhammad Selamatkan Umat yang Ahli Maksiat Masuk Neraka
- Doa Nabi Zakaria untuk Dapat Keturunan saat Istri Mandul
- Keutamaan Selawat Ya Nabi Salam Alaika untuk Pengantar Tidur Bayi