Waspada! Ini 7 Tanda Anovulasi Beserta Penyebabnya
Sebelum berspekulasi atau menebak-nebak, ketahui tanda-tanda anovulasi berikut ini!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anovulasi atau ovulasi gagal adalah gangguan pada sistem reproduksi perempuan ketika sel telur gagal matang, sehingga tidak dapat dibuahi oleh sperma. Hal tersebut terjadi karena sel telur tersebut tidak dilepaskan oleh indung telur (ovarium) dan masuk ke tuba fallopi. Untuk menghindarinya, perempuan harus menjaga kesehatan sistem reproduksi.
Lantas, apa penyebabnya?
- Penyebab pertama adalah keseimbangan hormon yang terganggu
Keseimbangan hormon yang terganggu dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya gagal ovulasi, yaitu PCOS (Polycystic Ovary Syndrome).
PCOS mengakibatkan hormon menjadi kesulitan untuk mengatur keseimbangan pelepasan sel telur, lalu haid tidak teratur dan akhirnya terjadilah infertilitas.
Banyak kasus gagal matangnya sel telur dikarenakan gangguan dari PCOS.
- Penyebab yang kedua adalah obesitas
Obesitas atau kelebihan berat badan juga dapat berakibat pada gagal matangnya sel telur selain karena tidak seimbangnya hormon.
Banyak hasil penelitian yang mengambil kesimpulan apabila obesitas berkaitan erat dengan anovulasi pada perempuan.
Hal itu disebabkan karena obesitas dapat mengakibatkan terjadinya disfungsi ovarium maupun infertilitas.
- Penyebab-penyebab lainnya
Penyebab potensial lainnya dari gangguan ovulasi adalah olahraga terlalu berat, hiperprolaktinemia, disfungsi tiroid, stres parah, dan perimenopause.
Nah, setelah mengetahui penyebabnya, berikut Popmama.com telah merangkum tujuh tanda anovulasi atau ovulasi gagal saat masa subur berlangsung.
1. Tidak mengalami Pra Mensturasi Sindrom (PMS)
Setiap perempuan yang sudah menikah harus mengetahui apa saja perbedaan hamil dan PMS. Kondisi ini bisa terlihat setelah masa subur dilanjutkan hingga saat menjelang haid tubuh akan menjadi tidak nyaman.
Selain itu, tubuh juga sering merasakan sakit perut, sakit pinggang, lelah berlebihan, sakit kepala dan hal yang tidak nyaman lain.
Tapi jika tidak terjadi ovulasi, maka biasanya tidak ada gejala PMS dan selanjutnya haid menjadi tidak teratur.
2. Jadwal menstruasi yang tidak teratur
Salah satu penyebab haid tidak teratur adalah ketika organ reproduksi gagal melakukan proses ovulasi. Menstruasi tidak teratur sering dipicu oleh masalah kadar hormon yang tidak seimbang.
Sebenarnya kondisi ini juga bisa memicu masalah penebalan dinding rahim di mana sel darah tidak bisa dilepaskan selama menstruasi karena jadwalnya yang tidak teratur.
Dan inilah menjadi salah satu tanda bahwa indung telur tidak membuat produksi telur yang sehat.
3. Tidak teraturnya suhu basal tubuh
Ketika masa subur, perempuan biasanya memiliki suhu basal tubuh yang teratur. Suhu tubuh ini bisa dilacak dengan alat khusus yang menyatakan bahwa kamu sedang subur atau tidak.
Selain itu, kamu juga bisa menghitung masa subur secara manual jika kamu memiliki menstruasi yang teratur. Saat ovulasi gagal terjadi, maka suhu basal sulit untuk dilacak.
Terkadang suhu naik dan turun yang paling jelas terlihat pada 14 hari di tengah masa subur atau masa periode antar menstruasi.
4. Perdarahan berlebihan saat menstruasi
Banyaknya darah yang keluar saat menstruasi memang bisa menjadi pertanda apakah kamu subur atau tidak. Ketika menstruasi berlebihan dan sulit untuk berhenti, atau terlalu sering menstruasi bisa jadi petunjuk kegagalan ovulasi.
Hal ini paling sering terjadi pada perempuan yang sudah masuk masa subur sehingga mereka berpikir memang subur. Kenyataanya darah menstruasi yang keluar bercampur dengan sel-sel darah yang sudah mati dan menumpuk pada rahim.
5. Lama tidak mengalami menstruasi
Pada perempuan yang sedang masuk masa subur terkadang tidak terjadi ovulasi yang ditandai dengan tidak menstruasi.
Beberapa perempuan bahkan bisa dalam waktu beberapa bulan tidak mengalami menstruasi, seperti pada perempuan yang baru melahirkan.
Tidak menstruasi juga menjadi tanda bahwa organ reproduksi tidak bisa berfungsi dengan baik dan kemungkinan terjadi gangguan hormon.
6. Nyeri haid berlebihan
Nyeri haid berlebihan yang disertai nyeri saat berhubungan intim, perdarahan vagina abnormal, nyeri rektum, atau adanya darah saat buang air, bisa menandakan adanya masalah tertentu.
Salah satunya adalah endomestriosis, yaitu kondisi yang memicu sulit hamil karena timbulnya jaringan lapisan pada rahim yang tumbuh di luar rahim.
7. Jumlah darah menstruasi sangat sedikit
Gagal ovulasi juga bisa ditandai dengan menstruasi yang sangat sedikit. Terkadang karena sangat sedikit maka menstruasi hanya berlangsung selama satu hari.
Darah yang keluar tidak normal dan lebih cerah serta bercampur dengan keputihan atau cairan yang lebih bening. Perempuan yang mengalami hal ini juga biasanya tidak mengalami masa PMS yang berat.
Meskipun ini menyenangkan karena tidak merepotkan, namun ternyata justru bisa berbahaya untuk kesuburan perempuan.
Nah, memang ada banyak sekali tanda anovulasi atau ovulasi gagal saat masa subur. Oleh karena itu, setiap perempuan hendaknya sudah bisa mengenali hal ini sehingga sadar dengan kondisi kesehatan reproduksinya.
Jika mengalami beberapa gejala tersebut, maka sebaiknya langsung berkonsultasi dengan dokter kandungan dan kebidanan terdekat.
Baca juga:
- Begini Cara Mengetahui Masa Subur Pria, Kenali Ciri-cirinya
- Kabar Gembira, Ini Tanda Awal Sel Telur Berhasil Dibuahi oleh Sperma
- Bisakah Memilih Jenis Kelamin Bayi Lewat Program Kehamilan?