8 Jenis Vitamin untuk Program Hamil, Calon Mama Wajib Tahu!
Bukan hanya soal berhubungan badan, berbagai jenis vitamin juga perlu diperhatikan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Terjadinya kehamilan bukan hanya dipengaruhi oleh frekuensi seberapa sering Mama melakukan hubungan badan dengan suami. Pola hidup sehat dan nutrisi tubuh yang tercukupi dengan baik juga memiliki peran vital dalam terjadinya kehamilan.
Mengonsumsi makanan maupun minuman sehat dengan nutrisi yang baik, akan memastikan kebutuhan vitamin selama melakukan program dapat terpenuhi sehingga dapat menjaga kelancaran proses ovulasi juga meningkatkan kesuburan. Karenanya, konsumsi vitamin mampu memperbesar peluang terjadinya kehamilan, lho!
Di bawah ini Popmama.com akan memberikan beberapa rekomendasi vitamin untuk program hamil.
1. Asam folat
Saat berada pada masa subur, menurut American Pregnancy Association (APA) Mama akan membutuhkan 400 mcg asam folat atau vitamin B9 sebagai asupan sehari-hari guna mendukung terlaksananya program hamil.
Asam folat sendiri akan membantu produksi sel darah merah dalam pemenuhan kebutuhan darah yang meningkat selama kehamilan berlangsung. Tak hanya Mama, Papa juga membutuhkan asupan asam folat selama program hamil.
Asupan asam folat pada pria akan bermanfaat dalam proses produksi sperma untuk menghasilkan sperma yang sehat dan berkualitas sehingga meningkatkan kemampuannya dalam membuahi sel telur.
Asam folat bukan hanya dapat diperoleh melalui vitamin tablet atau sumplemen saja, Mama juga bisa mendapatkannya dalam hati sapi, daging ayam, telur, buncis, dan bayam.
2. Vitamin B
Selain vitamin B9 atau asam folat, vitamin B3 atau niasin, vitamin B6, dan vitamin B12 juga memiliki peranan besar dalam membentuk sel darah merah. Dengan tercukupinya segala jenis vitamin B, Mama dapat terhindar dari anemia atau kekurangan darah.
Anemia dan kekurangan darah dapat mengganggu berbagai fungsi tubuh, bahkan kondisi ini juga dapat mengganggu jalannya pembuahan dalam proses kehamilan.
Sedangkan vitamin B6 yang dikonsumsi selama melakukan program hamil juga akan membantu menurunkan kadar homositesin yang memiliki pengaruh buruk pada masa subur seorang perempuan.
3. Vitamin C
Tak hanya terkenal dengan khasiatnya untuk menangkal radikal bebas, vitamin C juga mampu meningkatkan jumlah dan pergerakan sel sperma. Vitamin C juga mampu mengurangi kerusakan pada sel sperma bagi laki-laki.
Sedangkan bagi Mama, vitamin C akan membantu memperkuat dinding pembuluh darah serta melawan infeksi yang akan mengganggu proses ovulasi. Ketika kualitas sperma dan proses ovulasi berjalan dengan baik, maka peluang terjadinya pembuahan akan meningkat.
Vitamin C dapat Mama peroleh dengan mengonsumsi buah-buahan seperti jeruk, mangga, tomat, stroberi, dan beberapa jenis sayuran, seperti kacang polong dan kentang.
4. Vitamin D
Tak hanya dikenal memiliki kemampuan untuk meningkatkan imunitas dan kesehatan tulang, ternyata vitamin D juga bermanfaat untuk menyuburkan kandungan, sehingga baik dikonsumsi selama program hamil.
Saat Mama kekurangan vitamin D, Mama akan berisiko terkena endometriosis yang merupakan salah satu penyebab sulitnya terjadi kehamilan pada sebagian besar perempuan.
Sedangkan untuk laki-laki, vitamin D akan berpengaruh pada kadar testoteronnya, sehingga akan memengaruhi kualitas sel sperma.
Vitamin D dapat diperoleh dengan cara berjemur pada pagi hari. Selain itu, Mama juga dapat mengonsumsi susu, minyak ikan, hati sapi dan sereal untuk mencukupi kebutuhan vitamin D dalam tubuh.
5. Zat besi
Kandungan zat besi akan berpengaruh pada konsentrasi sel darah merah dalam tubuh. Jika kebutuhan zat besi tidak tercukupi, Mama akan berisiko terkena anovulasi, yakni kondisi saat ovarium gagal melepaskan sel telur yang telah matang.
Karenanya, kondisi ini dapat membuat sel telur akan melemah dan mengalami penurunan kualitas, atau bahkan mati. Sehingga, jika terjadi pembuahan, kondisi ini akan membuat sel zigot tidak dapat membelah atau bertumbuh dalam kandungan.
6. Vitamin E
Vitamin E berkhasiat menebalkan diding rahim mama sehingga akan mempercepat terjadinya pembuahan dan kehamilan.
Tak hanya itu, vitamin E juga dapat membantu dalam mengatasi PCOS yang memperlambat keseimbangan hormon dan membuat kesuburan berkurang. Sedangkan bagi laki-laki, vitamin E dapat meningkatkan jumlah dan pergerakan sperma.
7. Kalsium
Tidak hanya berguna dalam pertumbuhan tulang dan gigi, kalsium juga diperlukan dalam perkembangan hati, saraf dan otot janin selama kehamilan. Saat melakukan program hamil, seorang perempuan membutuhkan asupan kalsium sebanyak 1.000 mg/hari.
Kebutuhan kalsiun dapat tercukupi dengan mengonsumsi suplemen tinggi kalsium dan beberapa jenis makanan, seperti susu, keju, yoghurt, sereal dan olahan kedelai lainnya.
8. Zinc
Zinc mampu membantu meningkatkan kadar hormon testoteron dan jumlah produksi sel sperma pada seorang laki-laki. Zinc juga mampu meningkatkan pergerakan sperma saat dilepaskan.
Selain itu, zinc juga mampu mendukung produksi sperma yang berkualitas dengan bentuk yang normal dan signifikan.
Itulah rekomendasi jenis vitamin untuk program hamil. Perlu diingat, konsumsi vitamin ini sebaiknya dilakukan setelah Mama berkonsultasi dengan dokter agar vitamin yang dikonsumsi dapat bermanfaat sesuai yang diharapkan.
Baca juga:
- Bantu Cegah Keguguran, Ini 5 Jenis Vitamin Penguat Kandungan
- 10 Jenis Vitamin untuk Mendukung Tumbuh Kembang Bayi
- 8 Jenis Vitamin B Beserta Manfaatnya untuk Ibu Hamil