TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Apakah Masih Bisa Hamil setelah Tubektomi?

Tubektomi merupakan pemotongan saluran indung telur

Freepik.com/jcomp

Salah satu pilihan untuk pengendalian kehamilan adalah tubektomi. Ini merupakan pemotongan saluran indung telur sehingga sel telur tidak bisa memasuki rahim untuk dibuahi.

Tubektomi bersifat permanen. Kondisi ini akan menghalangi sperma berenang ke saluran untuk membuahi sel telur. Walaupun bisa disambungkan kembali, tetapi tingkat fertilitasnya tidak akan kembali seperti sediakala.

Lantas, apakah masih bisa hamil setelah tubektomi? Simak penjelasannya pada ulasan Popmama.com berikut ini.

Apakah Mama Masih Bisa Hamil setelah Prosedur Tubektomi?

Freepik.com/freepik

Tubektomi sangat efektif, ini berarti kemungkinan besar Mama tidak akan hamil setelah tubektomi. Setelah tubektomi, sel telur tidak bisa lagi turun ke tuba falopi. Dengan saluran yang tersumbat, telur diserap oleh tubuh.

Karena dianggap sebagai operasi permanen, sterilisasi tuba dimaksudkan untuk perempuan yang benar-benar yakin tidak menginginkan anak lagi.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), kemungkinan kehamilan setelah sterilisasi tuba sangat rendah. Tingkat pembuahan dalam 10 tahun setelah prosedur berkisar antara 18 hingga 37 dari 1.000 perempuan. Ini tergantung pada bagaimana tabung disegel.

Tubektomi yang gagal bisa terjadi karena jaringan parut yang menghalangi atau karena lubang yang berkembang di tempat tuba fallopi dulu berada.

Dalam beberapa tahun terakhir, lebih banyak dokter merekomendasikan salpingektomi. Ini merupakan suatu bentuk alternatif pengendalian kelahiran permanen. Prosedur ini mengangkat tuba fallopi seluruhnya dan dapat mengurangi risiko kanker ovarium. Ini juga memiliki risiko kehamilan yang lebih rendah.

Apakah Mama Dapat Merasakan Jika Saluran Tuba Tumbuh Kembali?

Freepik/benzoix

Kecil kemungkinan Mama akan merasakan saluran tuba sendiri tumbuh kembali. Selain itu, kasus ini juga sangat jarang terjadi.

Proses ini disebut rekanalisasi, yang berarti saluran baru dalam tabung dibuat. Bila rekanalisasi terjadi, maka memungkinkan sel telur bertemu dengan sperma untuk pembuahan.

Setelah operasi tubektomi, Mama mungkin berasakan beberapa ketidaknyamanan seperti mual, sakit perut, kram, pusing, dan kembung. Dalam kasus yang jarang, komplikasi bisa terjadi, misalnya infeksi saluran kemih dan kerusakan pembuluh darah.

Gejala Kehamilan setelah Tubektomi

Freepik/4045

Meskipun jarang terjadi kehamilan setelah tabung diikat, kenali tanda-tanda kehamilan berikut ini. Gejalanya sama seperti gejala kehamilan pada umumnya, yaitu:

  • Periode yang terlewat,
  • Payudara menjadi lembut atau lunak,
  • Mual.

Jika Mama mengalami gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter karena mungkin Mama mengalami kehamilan ektopik.

Perempuan yang tabungnya diikat memiliki risiko lebih besar mengalami kehamilan ektopik. Kondisi ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menanamkan dirinya di luar rahim di mana ia tidak dapat tumbuh dengan baik. Kondisi ini sangat berisiko karena dapat pecah dan menyebabkan pendarahan internal yang parah jika tidak ditangani.

Tanda-tanda kehamilan ektopik setelah tubektomi antara lain:

  • Perdarahan ringan yang tidak biasa atau bercak cokelat setelah tes kehamilan positif,
  • Perdarahan vagina yang terjadi saat Mama tidak mengharapkan menstruasi,
  • Sakit perut yang tajam di perut bagian bawah,
  • Sakit punggung bawah.

Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter?

Freepik/azerbaijan_stockers

Hubungi dokter jika Mama menduga telah melewatkan periode menstruasi setelah menjalani tubektomi. Dan jika Mama melihat munculnya tanda-tanda kehamilan. Bila terjadi kehamilan ektopi, maka dokter harus segera melakukan Tindakan dengan obat-obatan atau operasi laparoskopi jika diperlukan.

Tubektomi hampir selalu merupakan metode yang pasti untuk mencegah terjadinya kehamilan. Diskusikan dengan dokter apakah pilihan ini merupakan yang paling tepat untuk Mama.

Dan setelah Mama melakukan prosedur ini, segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala kehamilan. Tindakan yang cepat akan memungkinkan Mama menerima perawatan yang tepat.

Jadi, pertanyaan mengenai apakah masih bisa hamil setelah tubektomi sudah terjawab ya, Ma. Apakah Mama pernah melakukan prosedur ini?

Baca juga:

The Latest