Berapa Lama Telat Menstruasi yang Perlu Diwaspadai?
Telat menstruasi bisa berarti kehamilan atau gejala gangguan kesehatan lainnya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika menstruasi dimulai pada masa pubertas, dibutuhkan waktu beberapa bulan bahkan tahun agar siklus menstruasi menjadi teratur.
Siklus menstruasi yang khas berlangsung selama 28 hari. Namun, ini tidak sama bagi setiap orang. Siklus yang sehat dapat berlangsung antara 21-45 hari.
Ketika Mama sudah memahami “kebiasaan” tubuh atau melacak sikluk, Mama pun dapat mengetahui kira-kira berapa lama siklus bulanan ini.
Dengan mengetahui siklus menstruasi, Mama juga dapat mengetahui jika menstruasi terlambat. Ini penting terutama jika Mama sedang dalam program hamil.
Namun siklus menstruasi tidak selalu tepat seperti jarum jam. Sangat normal jika terjadi perubahan dalam siklus ini. Selain kehamilan, ada beberapa hal yang menyebabkan siklus ini terlambat.
Berapa lama telat menstruasi yang perlu diwaspadai? Yuk simak penjelasannya di ulasan Popmama.com berikut ini.
Kapan Menstruasi Dikatakan Terlambat?
Jika siklus bervariasi, bagaimana Mama tahu jika terlambat dan seberapa terlambat suatu periode?
Setidaknya 30 hari sejak awal periode terakhir, maka itu biasanya dianggap terlambat. Dan jika sudah enam minggu tidak menstruasi, maka itu menjadi menstruasi yang terlewat.
Ada begitu banyak hal yang dapat menyebabkan hal ini terjadi. Tetapi, jika menstruasi atau siklus Mama tampaknya tidak dapat diprediksi, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan agar diketahui apa penyebabnya.
Apa yang Harus Dilakukan jika Menstruasi Terlambat saat Program Hamil?
Mungkin ada baiknya melakukan tes kehamilan di rumah jika Mama terlambat beberapa hari.
Tes ini sederhana dan memeriksa hormon hCG yang hanya ada saat Mama hamil. Test pack biasanya akurat dan Mama bisa mendapatkan hasil positif sejak hari menstruasi terlambat.
Namun, mungkin juga untuk mendapatkan hasil negatif palsu dalam beberapa hari pertama setelah periode yang terlambat.
Jadi, lakukan tes seminggu setelah menstruasi maka kemungkinan besar akan menunjukkan hasil yang akurat.
Dapat dimengerti bahwa Mama mungkin khawatir jika Mama terlambat menstruasi dan tidak hamil. Jika ini terjadi pada Mama, diskusikan dengan dokter agar dokter dapat mencari tahu apa yang menjadi penyebabnya.
Mengapa Menstruasi Terlambat?
Apakah Mama dapat melewatkan menstruasi dan tidak hamil? Jawabannya ya. Kehamilan bukan satu-satunya hal yang dapat menyebabkan menstruasi terlambat.
Jadi apa alasan lain untuk terlambat menstruasi? Menstruasi bisa terlambat karena beberapa hal berikut ini:
- Penggunaan kontrol kelahiran,
- Tingkat stres,
- Perubahan berat badan,
- Perubahan frekuensi olahraga,
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS),
- Tiroid,
- Masalah kesehatan kronis, terutama penyakit celiac dan diabetes,
- Jika Mama berusia 40 tahun, ada kemungkinan Mama mengalami menopause dini, yang juga dikenal sebagai “kegagalan ovarium prematur”,
- Jika Mama berusia pertengahan akhir 40-an maka mungkin Mama mengalami perimenopause.
Kapan Harus Khawatir jika Mama Terlambat Menstruasi?
Siklus biasanya seperti jarum jam tetapi bisa juga mengalami perubahan, misalnya jika Mama mengalami menstruasi pada waktu yang tidak terduga. Atau jika Mama memiliki lebih dari 45 hari di antara periode.
Bila perubahan tersebut terjadi, maka sebaiknya Mama menemui dokter untuk mengetahui apa yang terjadi. Mama mungkin hamil atau mengalami gejala gangguan kesehatan lain.
Menstruasi yang terlambat dapat membuat Mama stres dan khawatir. Namun, penting untuk diketahui jika sangat normal jika waktu menstruasi bervariasi, Ma.
Nah, itu penjelasan tentang berapa lama telat menstruasi yang perlu diwaspadai. Jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter, ya, Ma.
Baca juga:
- Bisakah Perempuan Mengalami Menstruasi saat Sedang Hamil?
- Nyeri Hebat saat Menstruasi, Apakah Memengaruhi Peluang Hamil?
- Bagaimana Peluang Hamil jika Siklus Menstruasi Tidak Teratur?