Pengertian Fertilisasi dan Tahap-Tahapnya
Memiliki pengetahuan tentang sistem reproduksi membantu Mama meningkatkan peluang hamil
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki anak adalah harapan sebagian besar pasangan suami istri. Agar kehamilan bisa terjadi, ada proses fertilisasi atau pembuahan.
Fertilisasi terjadi ketika sperma laki-laki bersatu dengan sel telur perempuan yang dilepaskan selama ovulasi. Pembuahan terjadi di tuba falopi dan kemudian sel telur yang matang turun ke rahim.
Meskipun prosesnya rumit, memiliki pengetahuan menyeluruh tentang hal itu membuat Mama mengetahui tentang sistem reproduksi.
Untuk menambah pengetahuan mama, Popmama.com sudah merangkum informasi tentang pengertian fertilisasi, Ma. Sekilas, fertilisasi adalah proses pembuahan, dan begini tahap-tahapnya.
Apa Itu Fertilisasi?
Fertilisasi adalah proses penyatuan dua sel gamet yang terdiri dari sel sperma laki-laki dan sel ovum perempuan. Proses fertilisasi juga dapat diartikan sebagai proses pembuahan untuk menghasilkan keturunan atau terjadinya kehamilan.
Hasil dari proses fertilisasi akan membentuk sel tunggal atau zigot. Pada manusia, proses ini disebut dengan fertilisasi internal. Disebut fertilisasi internal karena proses pembuahannya terjadi di dalam tubuh perempuan, yaitu di tuba falopi.
Lalu bagaimana proses pembuahan terjadi?
Proses pembuahan terjadi ketika laki-laki berejakulasi di dalam vagina. Setelah hal itu terjadi, spermatozoa akan memulai perjalanannya di dalam saluran reproduksi mama hingga mencapai saluran tuba, tempat sel telur berada. Begitu sperma mencapai tuba falopi setelah berhubungan intim, ovulasi dapat terjadi jika sel telur mama berada pada masa subur. Maka, penting untuk mengetahui kapan masa subur untuk meningkatkan peluang hamil, Ma.
Syarat penting terjadinya fertilisasi adalah hubungan kontak antara sperma dan sel telur. Jika syarat fertilisasi sudah terpenuhi, maka proses pembuahan bisa dimulai. Dalam proses fertilisasi, ada beberapa tahapan yang perlu dilalui, di antaranya:
1. Penetrasi korona radiata
Tahap pertama pembuahan adalah penetrasi spermatozoa ke dalam korona radiata sel telur. Korona radiata merupakan lapisan terdiri dari sel-sel granulosa yang mengelilingi sel telur. Sel sperma mampu melewati penghalang pertama ini karena adanya pelepasan enzim hyaluronidase dan gerakan flagelnya.
Setelah berhasil melewati korona radiata, maka spermatozoa akan menghadapi penghalang kedua yaitu zona pelusida.
2. Penetrasi zona pelusida
Zona pelusida merupakan lapisan eksternal yang mengelilingi oosit. Untuk dapat menembus zona pelusida, dibutuhkan lebih dari satu sel sperma.
Tapi apakah semua sel sperma bisa menembus zona pelusida? Tidak, Ma. Pada akhirnya hanya akan ada satu sel sperma yang berhasil masuk dan membuahi sel telur.
Supaya dapat melewati zona pelusida, kepala sperma melakukan kontak dengan ZP3 dari zona pelusida. Hal tersebut akan memicu reaksi akrosom dan melibatkan pelepasan serangkaian enzim hidrolitik. Enzim ini melarutkan zona pelusida dan membuka jalan bagi sel sperma agar bisa melewatinya.
Reaksi akrosom menyebabkan serangkaian modifikasi sel sperma yang memungkinkan terjadinya kapasitasi alami. Kapasitasi sperma yang terjadi akan memungkinkan sel sperma masuk ke dalam sel telur dan menyebabkan membran kedua sel tersebut menyatu.
3. Fusi membran
Tahap selanjutnya adalah fusi membran. Ketika sel telur berhasil mencapai membran plasma oosit, maka akan terjadi tiga proses yang berbeda dalam gamet perempuan, yaitu pembentukan kerucut pembuahan, depolarisasi instan dari membran telur, dan pelepasan butiran kortikal dari telur.
Pembentukan kerucut pembuahan akan menyebabkan terjadinya fusi antara membran sel telur dan sperma.
Selain itu, pada tahap ini juga akan terjadi pengikatan antara kepala sperma ke dalam sel telur. Bersamaan dengan itu, adanya depolarisasi dan pelepasan butiran kortikal juga mencegah masuknya sperma lain ke sel telur.
4. Fusi inti dan pembentukan zigot
Setelah mengikat sperma, oosit akan mengaktifkan dirinya sendiri untuk menyelesaikan meiosis kedua. Ini adalah proses di mana jumlah kromosom berkurang. Selanjutnya, badan kutub kedua dilepaskan dan kromosom menyebar sendiri membentuk struktur yang disebut dengan pronukleus perempuan.
Sperma akan melanjutkan proses pembuahan hingga kepala sperma yang berisi nukleus mencapai nukleus perempuan.
Pada beberapa titik, sperma akan mulai kehilangan ekornya dan nukleus membesar menjadi pronukleus jantan. Ketika pronukleus bertemu, maka fusi akan terjadi.
Akhir dari proses fertilisasi adalah pembentukan zigot. Itu adalah sel pertama dari organisme yang tercipta setelah sel telur dan sel sperma melebur menjadi satu.
Zigot akan berkembang menjadi embrio yang menempel pada dinding rahim dalam rentang waktu 8-10 hari. Jika tidak terjadi apa-apa, maka akan berkembang menjadi fetus atau janin yang tumbuh dan berkembang hingga akhir kehamilan, Ma.
Mengetahui Waktu Hidup Sperma dan Sel Telur
Sperma dapat hidup di dalam saluran reproduksi perempuan selama 3 hingga 5 hari. Tetapi, telur hanya dapat hidup selama 12 hingga 24 jam saja. Inilah mengapa sel telur perlu dibuahi dalam jangka waktu terbatas ini.
Selain itu, sperma yang baru diejakulasi tidak dapat membuahi sel telur sampai mengalami kapasitasi (serangkaian perubahan yang terjadi di dalam saluran reproduksi perempuan untuk membuat sperma lebih bergerak dan menembus sel telur). Biasanya diperlukan waktu sekitar 10 jam agar proses ini terjadi. Oleh karenanya, penting bagi sperma untuk membuahi sel telur lima hari sebelum ovulasi.
Memiliki sperma yang matang dan siap untuk membuahi sel telur adalah kunci kesuksesan pembuahan.
Mengetahui Hari-Hari Subur untuk Meningkatkan Peluang Hamil
Mengetahui hari ovulasi kamu itu penting. Masa ovulasi dalam siklus menstruasi bergantung pada lamanya siklus dan keteraturan menstruasi kamu. Siklus menstruasi biasanya berkisar antara 22 hingga 36 hari. Sedangkan masa ovulasi adalah 12 hingga 14 hari sebelum siklus berakhir.
Apabila kamu memiliki siklus haid 28 hari, kamu akan mengalami ovulasi pada hari ke-24. Ini adalah waktu terbaik untuk melakukan pembuahan sebelum haid berikutnya atau setelah haid.
Namun, jika kamu memiliki siklus menstruasi yang lebih pendek (21 hari), kamu akan mengalami ovulasi pada hari ketujuh. Sebaliknya, jika siklus menstruasi kamu terjadi selama 35 hari, Mama akan mengalami ovulasi pada hari ke-21 dalam siklus.
Jika siklus menstruasi kamu bervariasi dari bulan ke bulan, masa subur juga akan berbeda-beda.
Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan hubungan seksual setiap dua hingga tiga hari sekali sepanjang siklus. Ini akan lebih efektif daripada hanya menunggu hari-hari ovulasi. Dengan melakukan hubungan seksual secara teratur, maka akan meningkatkan kualitas sperma.
Itu penjelasan tentang pengertian fertilisasi dan tahap-tahapnya. Semoga informasi ini bisa meningkatkan peluang kehamilan mama, ya!
Baca juga:
- Cara Membedakan Tanda Kehamilan dengan Gejala PCOS
- Cara Membedakan Kram Menstruasi dan Tanda Awal Kehamilan
- 8 Tanda dan Gejala Implantasi, Awal Terjadinya Kehamilan