Gejala yang Muncul setelah Berhenti Menggunakan KB Hormonal
Sebelum melakukan program hamil, kamu harus berhenti menggunakan kontrasepsi!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika berencana untuk melakukan program hamil, salah satu hal yang kamu lakukan adalah menghentikan penggunaan kontrasepsi, baik itu hormonal atau non hormonal.
Kamu mungkin akan mengalami gejala-gejala yang mirip dengan gejala kehamilan setelah berhenti menggunakan KB hormonal. Apakah ini normal?
Kamu tidak perlu khawatir. Ini hanyalah cara tubuh untuk mengejar perubahan siklus alami yang ditekan oleh kontrasepsi hormonal. Apa saja gejala-gejala yang mungkin akan kamu temui selama beberapa bulan ke depan setelah menghentikan penggunaan kontrasepsi?
Kamu bisa mengetahui jawabannya pada ulasan Popmama.com berikut ini tentang gejala yang muncul setelah berhenti menggunakan KB hormonal.
Bagaimana Cara Berhenti Menggunakan KB Hormonal?
Metode KB hormonal seperti pil, koyo, atau IUD hormonal semuanya bekerja dengan mematikan sinyal hormon yang mencegah tubuh berovulasi. Setelah kamu berhenti menggunakan alat kontrasepsi, sinyal hormon tersebut kembali aktif dan tubuh dapat berovulasi lagi, biasanya dalam 1 hingga 3 bulan.
Kamu dapat berhenti meminumnya kapan saja, termasuk di tengah-tengah paket atau siklus. Tetapi menyelesaikan paket sebelum berhenti mungkin membuat lebih mudah untuk memprediksi kapan periode berikutnya akan datang.
Terlepas dari kapan kamu memilih untuk berhenti, ada baiknya memberi tahu dokter kandungan. Dokter dapat memberi tahu lebih banyak tentang gejala apa pun yang mungkin muncul setelah berhenti minum pil. Sehingga Mama bisa membedakan mana efek samping yang normal dan mana yang tidak.
Jika kamu menggunakan IUD, maka dokter yang harus melepaskannya. Begitu IUD dilepas, kamu akan kembali berovulasi dalam 1 hingga 3 bulan.
Suntikan KB hormonal memiliki cara kerja yang sama dengan metode kontrasepsi hormonal lainnya. Namun, karena dosisnya bertahan selama 3 bulan, maka dibutuhkan waktu selama itu sampai kamu bisa berovulasi lagi.
Sebagian perempuan bahkan membutuhkan waktu sekitar 1-2 tahun setelah menghentikan suntikan KB agar bisa hamil lagi.
Bagaimana Cara Menghentikan Penggunaan Alat Kontrasepsi non Hormonal?
Pilihan alat kontrasepsi bebas hormon tidak memengaruhi sinyal hormon tubuh atau menghentikan kamu berovulasi. Jadi, tidak banyak yang perlu dipertimbangkan saat memutuskan untuk berhenti hamil.
Kondom hanya berfungsi untuk memblokir sperma saat digunakan. Jadi, kamu bisa hamil kapan saja selama kondom tidak digunakan saat berhubungan intim.
Efek Samping yang Muncul setelah Berhenti Menggunakan Kontrasepsi
Metode KB hormonal bekerja dengan mematikan sinyal hormon antara otak, kelenjar pituitari, dan ovarium untuk mencegah kamu berovulasi, sehingga kehamilan tidak terjadi.
Hormon-hormon tersebut – dan proses ovulasi – kembali aktif ketika kamu menggunakan KB hormonal. Namun setelah berhenti menggunakannya, biasa ada efek samping yang mungkin muncul.
Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin kamu alami saat berhenti menggunakan KB hormonal:
- muncul jerawat,
- perubahan suasana hati,
- payudara menjadi lebih lembut,
- nyeri punggung dan kram,
- libido meningkat,
- muncul flek atau darah menstruasi keluar lebih banyak,
- penciuman lebih sensitif,
- siklus menstruasi yang lebih panjang, pendek, atau tidak bisa diprediksi.
Kapan Harus Khawatir dan Memeriksakan Diri ke Dokter?
Bila kamu merasa tidak nyaman setelah berhenti menggunakan KB hormonal, itu normal. Tetapi kamu harus memberi tahu dokter jika kamu belum mendapatkan menstruasi setelah 3 bulan. Itu bisa menjadi tanda bahwa tubuh tidak berovulasi sebagaimana mestinya.
Segera periksakan diri ke dokter bila kamu mengalami beberapa hal berikut ini:
- menstruasi yang sangat banyak,
- menstruasi dengan gumpalan yang besar,
- menstruasi yang berlangsung lebih dari 7 hari,
- kram perut yang parah atau terus-menerus,
- kelelahan atau sesak napas,
- siklus yang sangat tidak teratur.
Tubuh membutuhkan waktu untuk beradaptasi setelah kamu menghentikan penggunaan KB hormonal. Meski tidak nyaman, namun itu adalah tanda bahwa tubuh sedang bersiap untuk langkah besar berikutnya, yaitu kehamilan.
Nah, itu penjelasan tentang gejala yang muncul setelah menghentikan penggunaan KB hormonal. Apakah kamu juga pernah merasakan gejala yang sama?
Baca juga:
- 5 Tips Memilih Alat Kontrasepsi yang Tepat dan Aman
- 5 Mitos dan Fakta Seputar Alat Kontrasepsi yang Wajib Mama Ketahui
- 10 Jenis Metode Kontrasepsi, Mana yang Paling Cocok untuk Mama?