6 Hal yang Harus Dilakukan Tiga Bulan Menjelang Program Hamil
Yuk, persiapkan program hamil dengan baik!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki anak adalah hal yang membahagiakan bagi keluarga. Sebagian pasangan mungkin membutuhkan usaha lebih untuk bisa hamil. Sedangkan yang lainnya bisa hamil tanpa usaha keras.
Jika Mama merencanakan untuk melakukan program hamil, Mama mungkin bertanya-tanya apa saja yang harus dilakukan menjelang program hamil?
Untuk membantu Mama yang sedang merencanakan kehamilan, Popmama.com sudah merangkum beberapa hal yang harus dilakukan tiga bulan menjelang program hamil. Apa saja?
Tiga Bulan sebelum Program Hamil
Sebagian besar ahli setuju bahwa langkah pertama yang baik untuk mencoba hamil adalah menjadwalkan pemeriksaan fisik dengan penyedia layanan kesehatan.
Selama pemeriksaan pra-konsepsi ini, dokter dapat memberi tahu tentang hal-hal yang diharapkan saat merencanakan kehamilan, seperti menghentikan KB, menentukan obat apa yang aman, dan mengelola kondisi kesehatan apa pun. Selain itu, ini adalah waktu yang tepat untuk pergi ke dokter gigi.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan Mama dan Papa tiga bulan sebelum perencanaan kehamilan:
- Jadwalkan pemeriksaan
Supaya terjadi kehamilan, dibutuhkan dua orang. Maka Mama harus menjadwalkan pemeriksaan pra-konsepsi untuk diri sendiri dan papa. Selama pemeriksaan ini, dokter akan meninjau riwayat kesehatan Mama dan suami di antara pemeriksaan kesehatan rutin lainnya.
Memahami riwayat ginekologi pasien dan pengalaman kehamilan sebelumnya bisa sangat penting dalam membantu mereka merencanakan kehamilan yang sehat.
Dokter juga akan memastikan jika Mama mendapatkan vaksinasi sebelum hamil. Cacar air dan rubella adalah dua hal utama yang harus perhatikan sekarang.
Jika Mama belum mendapatkannya, sangat ideal untuk menerima vaksin ini tiga bulan sebelum mencoba untuk hamil. Itu karena keduanya adalah vaksin "hidup", jadi tidak dianjurkan selama kehamilan.
- Bersihkan lemari obat
Lemari obat mungkin penuh dengan obat bebas yang Mama minum untuk sakit kepala, alergi, atau sembelit, dan mungkin juga berbagai produk herbal.
Sekarang adalah saatnya untuk menyortirnya. Beberapa obat mengandung bahan yang dapat memengaruhi kesuburan atau membahayakan janin. Mama dapat bertanya kepada dokter mengenai obat apa saja yang aman untuk kesuburan.
- Pelajari tentang menghentikan KB
Jika Mama menggunakan metode KB penghalang, seperti kondom atau diafragma, Mama dapat terus menggunakannya hingga saat Mama berencana untuk hamil. Tetapi jika menggunakan pil KB atau bentuk kontrasepsi hormonal lainnya, Mama dapat memutuskan untuk menghentikannya sekarang.
Meskipun beberapa orang mulai berovulasi segera setelah menghentikan kontrasepsi oral, bagi yang lain, mungkin diperlukan waktu beberapa bulan. Suntikan bisa memakan waktu lebih lama, dan alat kontrasepsi seperti implan atau IUD memerlukan kunjungan ke dokter untuk melepasnya.
- Kunjungi dokter gigi
Penyakit gusi dikaitkan dengan persalinan prematur, jadi temui dokter gigi untuk memastikan kesehatan gigi baik sebelum hamil.
Jika Mama memerlukan perawatan gigi, rontgen, atau obat-obatan, ada baiknya juga merawatnya sebelum hamil.
- Pertimbangkan keselamatan di tempat kerja
Jika Mama khawatir tentang paparan atau risiko di tempat kerja—seperti bahan kimia berbahaya, berdiri terlalu lama, atau bahkan stres berat—bicaralah dengan atasan dan lakukan penelitian. Akomodasi seperti stasiun kerja atau kursi yang berbeda bisa menjadi solusi sederhana untuk paparan dan stres pada pekerjaan.
Tentu saja, suami juga harus melakukan pengamatan tentang potensi paparan kerja mereka juga.
- Pastikan kondisi kesehatan kronis dikelola
Jika Mama memiliki kondisi kesehatan kronis seperti tekanan darah tinggi, penyakit tiroid, diabetes, epilepsi, penyakit jantung, atau lupus, Mama harus mengelolanya dengan hati-hati sebelum dan selama kehamilan.
Pemeriksaan pra-konsepsi harus mencakup tes diabetes jika dokter mencurigai Mama berisiko. Depresi, kecemasan, atau gangguan mood saat ini atau di masa lalu juga harus mendapat perhatian khusus.
Dua Bulan sebelum Perencanaan Kehamilan
Setelah Mama melakukan janji temu medis dan berkonsultasi, Mama dapat fokus pada cara sederhana untuk meningkatkan kesuburan dan kesehatan secara keseluruhan.
Evaluasi asupan nutrisi dan tingkat aktivitas untuk memastikan Mama berada di posisi paling sehat untuk memulai kehamilan.
Berikut beberapa hal yang bisa Mama lakukan:
- Tingkatkan vitamin dan sayuran.
- Atur berat badan ideal untuk kehamilan. Baik kekurangan atau kelebihan berat badan, keduanya sama-sama berisiko.
- Lakukan program kebugaran.
Satu Bulan Sebelum Perencanaan Kehamilan
Satu bulan sebelum hamil, evaluasi kebiasaan kurang sehat apa yang bisa dihilangkan, seperti merokok dan minum.
Selain itu, ini adalah waktu yang tepat untuk mengurangi konsumsi kafein. Beberapa hal berikut bisa dilakukan satu bulan sebelum kehamilan:
- Hentikan kebiasaan merokok.
- Berhenti minum alkohol.
- Batasi konsumsi kafein.
Saat Mama dan Papa Secara Aktif Mencoba Hamil
Setelah aktif mencoba untuk hamil, Mama harus mengambil beberapa langkah lagi untuk menumpuk peluang kehamilan yang sehat sesuai keinginan. Berikut beberapa hal yang dilakukan saat mencoba untuk hamil:
- Cari tahu makanan mana yang aman.
- Delegasikan pekerjaan yang tidak aman bagi kesuburan, misalnya yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya.
- Menjaga kesehatan sperma.
Nah, itu beberapa hal yang harus dilakukan tiga bulan menjelang program hamil, Ma. Sebagian pasangan mungkin bisa dengan mudah hamil, sedangkan yang lainnya harus menunggu beberapa waktu.
Jika dalam jangka waktu 6-12 bulan Mama belum hamil, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter ya. Semoga program hamilnya berjalan lancar, Ma!
Baca juga:
- 7 Produk Sehari-hari yang Harus Dihindari saat Program Hamil
- Manfaat Mengonsumsi Daun Kelor untuk Program Hamil
- Manfaat Mengonsumsi Buah Kiwi untuk Program Hamil