Mengenal Empat Tingkat Keparahan Endometriosis pada Perempuan
Kondisi ini bisa memengaruhi peluang hamil, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Endometriosis adalah suatu kondisi ginekologi inflamasi. Jaringan yang mirip dengan lapisan rahim (endometrium) mulai tumbuh di tempat lain, seperti ovarium atau saluran tuba. Pertumbuhan ini disebut implan endometriosis.
Jaringan endometrium di luar rahim menebal dan mengeluarkan darah, seperti yang terjadi pada endometrium normal di dalam rahim selama siklus menstruasi. Dalam kasus yang sangat jarang, lapisan tersebut ditemukan di paru-paru atau otak.
Endometriosis adalah kondisi umum yang memengaruhi 1 dari 10 perempuan. Ini adalah kondisi jangka panjang yang dapat menyerang perempuan dari segala usia.
Endometriosis ini memiliki beberapa pengaruh pada kesuburan, di antaranya menghalangi sel telur masuk ke rahim, dapat merusak produksi sel telur dan sperma, kemudian perempuan dengan endometriosis juga bisa merasakan nyeri saat berhubungan intim.
Endometriosis ini memiliki 4 tingkat keparahan, Ma. Tingkat keparahan ini dikategorikan berdasarkan lokasi, jumlah, dan kedalaman jaringan endometrium. Dengan mengetahui tingkat keparahan endometriosis seseorang, dokter bisa menentukan pengobatan yang tepat.
Ulasan Popmama.com kali ini akan membahas soal empat tingkat keparahan endometriosis pada perempuan. Ayo disimak, Ma
Empat Tingkat Keparahan Endometriosis
Terdapat empat tingkat keparahan endometrisos, mulai dari ringan hingga berat. Tingkat keparahan ini dikategorikan berdasarkan lokasi, jumlah, dan kedalaman jaringan endometrium.
Tingkat keparahan ini tidak memperhitungkan jumlah rasa sakit atau gejala yang mungkin muncul. Bagaimana Mama mengetahui tingkat keparahan endometriosis yang dialami?
Untuk memberi Mama diagnosis lengkap, dokter akan melakukan prosedur pembedahan yang disebut laparoskopi.
Laparoskopi dilakukan dengan anestesi umum, sehingga Mama akan tertidur selama prosedur berlangsung. Sebuah kamera kecil dimasukkan ke dalam perut untuk mengidentifikasi tanda-tanda kondisi tersebut, seperti lesi.
Berikut tingkat keparahan endometriosis yang dialami oleh seseorang:
- Endometriosis stadium 1
Endometriosis stadium 1 dikategorikan berdasarkan bercak atau lesi kecil pada atau di sekitar organ panggul. Terdapat sedikit atau tidak ada jaringan parut.
- Endometriosis stadium 2
Endometriosis tahap kedua dikategorikan berdasarkan lesi yang lebih besar di daerah panggul. Jaringan endometrium mungkin ditemukan lebih dalam.
- Endometriosis stadium 3
Dengan diagnosis stadium 3, jaringan endometrium ditemukan lebih dalam. Jaringan tersebut mulai menyusup ke organ di daerah panggul. Terdapat jaringan parut dan perlengketan yang tebal. Kista kecil terdapat pada satu atau kedua ovarium.
- Endometriosis stadium 4
Tahap keempat dan terakhir dari endometriosis dianggap parah. Pada endometriosis stadium 4, jaringan memengaruhi beberapa organ di daerah panggul. Pita perekat dan jaringan parut yang tebal akan lebih terlihat. Kista besar akan muncul di salah satu atau kedua ovarium.
Endometriosis dikaitkan dengan sejumlah kecil kondisi yang berpotensi fatal, seperti obstruksi usus halus dan kehamilan ektopik. Selain itu juga dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran dan infertilitas. Karena alasan ini, penting untuk mencari bantuan medis jika Mama khawatir mengalami kondisi ini.
Gejala Endometriosis
Gejala utama dari kondisi ini adalah sebagai berikut:
- Menstruasi yang berat,
- Nyeri haid,
- Nyeri selama atau setelah berhubungan seks,
- Nyeri panggul,
- Nyeri ovulasi,
- Kelelahan kronis,
- Masalah kandung kemih.
Beberapa penderita mengalami gejala buruk, baik secara fisik maupun mental. Sedangkan ada juga yang tidak mengalami gejala apa-apa (asimtomatik).
Tidak mengherankan, kondisi nyeri panggul kronis seperti endometriosis dapat dikaitkan dengan depresi. Endometriosis bisa menjadi kondisi yang melemahkan dan sebagai akibatnya beberapa penderita mengalami kesulitan dengan kesehatan mentalnya.
Endometriosis sering salah didiagnosis. Kondisi ini bisa tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun. Jika Mama merasa menderita endometriosis, penting untuk mencari dokter yang memahami kondisi tersebut.
Dokter dapat memberikan nasihat medis, diagnosis, dan perawatan endometriosis.
Apakah Endometriosis Bertambah Buruk Seiring Berjalannya Waktu?
Endometriosis tidak selalu memburuk seiring berjalannya waktu. Beberapa perempuan dengan endometriosis mendapati kondisinya tetap sama meskipun tidak diobati. Namun, hal ini tidak berlaku untuk semua orang.
Belum dipahami mengapa tingkat keparahan endometriosis bervariasi pada setiap perempuan. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami lebih lanjut tentang kondisi ini.
Apakah Perempuan dengan Endometriosis Bisa Hamil?
Jawabannya tentu saja mungkin. Endometriosis memang mengganggu kesuburan dan memengaruhi peluang hamil. Tetapi masih ada beberapa solusi yang bisa dilakukan penderita endometriosis agar bisa hamil.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan agar perempuan dengan endometriosis bisa hamil:
Inseminasi buatan. Inseminasi buatan atau biasa juga dikenal sebagai intrauterine insemination (IUI) umumnya disarankan untuk perempuan dengan kondisi endometriosis yang masih tergolong ringan. Upaya ini biasanya didukung dengan pemberian obat-obatan peningkat kesuburan untuk memperbesar peluang kehamilan.
Mengikuti program bayi tabung. Bayi tabung atau In vitro fertilization (IVF) ini pada umumnya dianjurkan jika upaya kehamilan melalui IUI dan pemberian obat-obatan kesuburan tidak kunjung berhasil. Meskipun demikian, prosedur bayi tabung ini juga memungkinkan bisa langsung dilakukan tanpa melalui IUI.
Cara ini lebih dianjurkan pada perempuan dengan umur 35 tahun ke atas yang mengalami endometriosis stadium 3 atau 4, dan memiliki lebih dari satu faktor yang meningkatkan risiko kurang subur.
Operasi. Jika kondisi endometriosisnya tergolong cukup berat, maka jaringan endometriosis perlu diangkat melalui tindakan operasi. Operasi bertujuan guna mengurangi rasa nyeri akibat endometriosis. Akan tetapi, operasi ini mungkin akan dilakukan berkali-kali. Dengan demikian, dapat terbentuk jaringan parut pada bekas luka operasi yang berdampak pada meningkatnya risiko gangguan kesuburan.
Sekarang Mama sudah mengetahui tentang tingkat keparahan endometriosis. Kondisi setiap perempuan berbeda-beda, Ma. Ada yang mengalami gejala saat menderita endometriosis, ada juga yang tidak.
Bila Mama sedang dalam program hamil dan belum hamil dalam jangka waktu 6-12 bulan, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter bersama dengan suami, ya.
Semoga informasi ini bisa membantu, Ma!
Baca juga:
- Sering Dianggap Sama, Ini Beda Adenomiosis dan Endometriosis
- Apakah Kista Endometriosis.Perlu Dioperasi sebelum Program Hamil?
- Promil atau Mengobati Endometriosis Dulu? Ini Saran Dokter!