Apa Perbedaan Disfungsi Ereksi dan Ketidaksuburan pada Laki-Laki?
Disfungsi ereksi dan ketidaksuburan sering menjadi momok. Ketahui perbedaannya, Pa!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Impotensi dan kemandulan adalah masalah yang dapat memengaruhi kesehatan seksual dan kemampuan laki-laki untuk memiliki anak. Namun dengan cara yang berbeda.
Impotensi atau dikenal sebagai disfungsi ereksi mengacu pada kesulitan ereksi atau mempertahankannya. Hal ini dapat membuat sulit atau tidak mungkin untuk melakukan hubungan seksual.
Kemandulan, juga disebut infertilitas, mengacu pada ketidakmampuan untuk memproduksi atau melepaskan sperma.
Infertilitas dan disfungsi ereksi adalah dua hal yang berbeda. Ulasan Popmama.com kali ini akan membahas soal perbedaan disfungsi ereksi dan ketidaksuburan pada laki-laki. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan mama dan papa.
Disfungsi Ereksi
Disfungsi ereksi menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia. Bagi laki-laki untuk mencapai ereksi penuh, beberapa organ yang berbeda, termasuk yang berada di dalam sistem saraf, otot, dan pembuluh darah, perlu saling berkoordinasi. Jika salah satu sistem ini terganggu, maka dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
Beberapa penyebab utama disfungsi ereksi meliputi:
- Gangguan pembuluh darah atau penyakit jantung,
- Depresi atau gangguan perubahan suasana hati lainnya,
- Stres,
- Diabetes,
- Penyakit parkinson atau multiple sclerosis,
- Tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi,
- Obat-obatan seperti antidepresan, antihistamin, atau obat penurun tekanan darah,
- Kerusakan saraf,
- Penyakit peyronie (jaringan parut di dalam penis),
- Kegemukan,
- Penggunaan tembakau,
- Alkohol atau penyalahgunaan narkoba.
Disfungsi ereksi juga dapat disebabkan oleh pembedahan atau radiasi untuk mengobati kanker prostat. Juga perawatan untuk pembesaran prostat.
Selain masalah kesehatan, ada beberapa masalah psikologis yang memengaruhi kemampuan ereksi, seperti:
- Tekanan,
- Berbuat kesalahan tertentu,
- Kecemasan,
- Rendah diri.
Ketidaksuburan pada Laki-laki
Jika pasangan suami istri sudah mencoba untuk hamil dalam satu tahun namun belum berhasil, ketidaksuburan bisa jadi salah satu penyebabnya. Masalahnya bisa berasal dari salah satu pasangan, atau bahkan keduanya.
Infertilitas laki-laki dapat disebabkan oleh masalah produksi atau pelepasan sperma. Beberapa penyebab infertilitas antara lain:
- Pengobatan kanker seperti kemoterapi atau radiasi,
- Penyakit seperti diabetes,
- Pembesaran vena di testis (varikokel),
- Paparan pestisida dan racun lainnya,
- Penyalahgunaan alkohol,
- Penggunaan obat-obatan tertentu seperti steroid,
- Kondisi genetik seperti cystic fibrosis,
- Cedera atau operasi pada testis atau organ lain dalam sistem reproduksi,
- Infeksi yang menyebabkan testis terluka,
- Penyakit menular seksual, seperti HIV, gonore, atau klamidia,
- Ejakulasi retrograde, ketika sperma mengalir ke kandung kemih bukan melalui penis,
- Ejakulasi dini,
- Eestis tidak turun,
- Vasektomi.
Penyebab infertilitas mungkin tidak jelas. Hal ini karena laki-laki yang mengalami infertilitas seringkali memiliki gejala lain, seperti masalah fungsi seksual, hasrat yang berkurang, pembengkakan pada skrotum, dan kesulitan ejakulasi.
Cara Mengobati Disfungsi Ereksi
Jika Papa mengalami kesulitan ereksi, temui dokter atau ahli urologi Anda. Terbuka soal disfungsi ereksi mungkin sulit namun ini sangat penting untuk diobat. Mengabaikan masalah ini dapat memengaruhi hubungan dengan istri dan sulit untuk memiliki keturunan.
Pertama, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Kemudian dokter mungkin memerintahkan tes laboratorium (seperti kadar testosteron, HbA1c, atau panel lipid puasa) untuk mencari penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, atau masalah hormonal yang dapat menyebabkan masalah ereksi.
Berdasarkan pemeriksaan dan hasil laboratorium, dokter akan merekomendasikan rencana perawatan.
Terkadang, hanya perlu membuat beberapa perubahan pada gaya hidup, termasuk hal-hal seperti:
- Berolahraga secara teratur,
- Penurunan berat badan,
- Berhenti merokok tembakau,
- Mengurangi alkohol.
Semua perubahan gaya hidup ini dapat membantu mengatasi kondisi disfungsi ereksi.
Jika metode tersebut tidak berhasil, dokter mungkin akan meresepkan obat yang meningkatkan aliran darah ke penis untuk menghasilkan ereksi. Ini termasuk:
- Sildenafil (Viagra),
- Tadalafil (Cial),
- Vardenafil (Levitra, Staxyn).
Semua obat ini membawa risiko, terutama jika Papa pernah mengalami gagal jantung, penyakit jantung lain, mengonsumsi obat nitrat untuk penyakit jantung, atau memiliki tekanan darah rendah. Diskusikan dengan dokter mengenai kondisi kesehatan serta pengaruh obat tersebut untuk kesehatan.
Obat lain yang digunakan untuk mengatasi disfungsi ereksi adalah alprostadil (Caverject Impulse, Edex, Muse), yaitu terapi Prostaglandin E1. Obat ini disuntikkan sendiri atau dimasukkan sebagai supositoria ke dalam penis. Ini menghasilkan ereksi yang berlangsung hingga satu jam.
Jika terapi obat tidak tepat untuk Papa, pompa penis atau implan dapat membantu.
Ketika masalahnya bersifat emosional, menemui konselor dapat membantu mengatasi masalah yang membuat sulit mencapai ereksi. Pasangan juga dapat mengambil bagian dalam sesi terapi.
Cara Mengobati Ketidaksuburan pada Laki-laki
Papa harus menemui dokter jika sudah mencoba untuk hamil setidaknya selama satu tahun tanpa hasil. Beberapa tes yang digunakan untuk mendiagnosis infertilitas pada laki-laki meliputi:
- Tes darah untuk memeriksa kadar hormon,
- Tes genetik,
- Analisis semen (untuk memeriksa jumlah dan motilitas sperma),
- USG atau biopsi testis.
Perawatan akan tergantung pada apa penyebab ketidaksuburan. Ada beberapa pilihan pengobatan, antara lain:
- Terapi penggantian hormon
- Operasi untuk memperbaiki masalah fisik dengan testis
- Perawatan untuk mengobati infeksi atau penyakit yang menyebabkan kemandulan
Juga, fertilisasi in vitro atau inseminasi buatan (di mana sperma disuntikkan langsung ke leher rahim atau rahim) adalah prosedur yang digunakan untuk mencapai konsepsi ketika infertilitas menjadi masalah.
Baik impotensi dan infertilitas bisa sulit didiskusikan, bahkan dengan dokter. Tetapi bersikap terbuka tentang kondisi dapat membantu meningkatkan kehidupan seks dan memastikan Papa mendapatkan perawatan yang benar.
Papa harus menemui dokter jika sudah mencoba untuk hamil setidaknya selama satu tahun tanpa hasil. Beberapa tes yang digunakan untuk mendiagnosis infertilitas pada laki-laki meliputi:
- Tes darah untuk memeriksa kadar hormon,
- Tes genetik,
- Analisis semen (untuk memeriksa jumlah dan motilitas sperma),
- USG atau biopsi testis.
Perawatan akan tergantung pada apa penyebab ketidaksuburan. Ada beberapa pilihan pengobatan, antara lain:
- Terapi penggantian hormon
- Operasi untuk memperbaiki masalah fisik dengan testis
- Perawatan untuk mengobati infeksi atau penyakit yang menyebabkan kemandulan
Juga, fertilisasi in vitro atau inseminasi buatan (di mana sperma disuntikkan langsung ke leher rahim atau rahim) adalah prosedur yang digunakan untuk mencapai konsepsi ketika infertilitas menjadi masalah.
Baik impotensi dan infertilitas bisa sulit didiskusikan, bahkan dengan dokter. Tetapi bersikap terbuka tentang kondisi dapat membantu meningkatkan kehidupan seks dan memastikan Papa mendapatkan perawatan yang benar.
Itu penjelasan tentang perbedaan disfungsi ereksi dan ketidaksuburan pada laki-laki. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan mama dan papa.
Baca juga:
- Apakah Kebersihan Gigi Memengaruhi Kesuburan Laki-Laki dan Perempuan?
- Kaya Antioksidan, Ini 4 Manfaat Tomat untuk Kesuburan Laki-laki
- Disfungsi Ereksi: Efeknya pada Kesuburan, dan Perawatannya