Seberapa Sering Berhubungan Seks agar Cepat Hamil?
Waktu dan frekuensi berhubungan intim dapat meningkatkan peluang hamil
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat Mama mencoba untuk hamil, seks lebih dari sekadar bersenang-senang. Mama dan papa ingin melakukan segalanya dengan benar di tempat tidur untuk memaksimalkan peluang hamil.
Apakah ada metode tertentu yang terbukti efektif meningkatkan peluang kehamilan? Sayangnya tidak.
Jika Mama dan papa tidak memiliki masalah kesuburan, waktu dan frekuensi berhubungan intim dapat meningkatkan peluang hamil.
Jadi, seberapa sering berhubungan seks agar hamil? Simak penjelasannya tentang seberapa sering Mama dan Papa harus berhubungan intim agar terjadi kehamilan pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Seberapa Sering Berhubungan Seks agar Bisa Hamil?
Mama mungkin pernah membaca bahwa berhubungan seks terlalu sering mengurangi kualitas dan kuantitas sperma.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sperma memiliki kualitas yang lebih baik bila dikumpulkan setelah 2-3 hari periode pantang.
Penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat pembuahan yang lebih tinggi terlihat pada pasangan yang berhubungan seks setiap 1-2 hari.
Bercinta sekali sehari atau setiap hari selama masa subur juga akan meningkatkan peluang untuk hamil.
Cobalah untuk berhubungan seks lebih sering, tetapi jangan memaksakan diri dengan membuat jadwal khusus.
Alih-alih menyenangkan, aktivitas ini malah menimbulkan stres pada pasangan. Pada akhirnya, jumlah waktu yang ideal untuk berhubungan seks adalah yang terasa nyaman bagi Mama dan Papa.
Kapan Waktu yang Baik untuk Berhubungan Seks?
Waktu terbaik untuk berhubungan intim dan meningkatkan peluang kehamilan adalah pada saat paling subur dalam siklus menstruasi. 'Jendela subur' termasuk lima hari sebelum ovulasi dan hari ovulasi.
Dua hari sebelum berovulasi dan hari ovulasi memiliki kemungkinan pembuahan tertinggi. Berhubungan seks pada hari-hari itu akan memberi Mama peluang terbesar untuk hamil.
Selama ovulasi, ovarium melepaskan sel telur yang matang. Telur itu turun ke saluran tuba menuju rahim.
Pada jalur ini, sperma akan bertemu dan membuahi sel telur. Sperma dapat hidup selama sekitar lima hari. Jadi, jika Mama mencoba untuk hamil, pastikan ada sperma hidup di saluran tuba saat berovulasi.
Bagaimana cara mengetahui bahwa Mama sedang berovulasi? Salah satu caranya adalah dengan menghitung hari siklus.
Simpan kalender siklus menstruasi atau gunakan aplikasi untuk melacak. Setiap siklus dimulai pada hari pertama menstruasi dan berakhir pada hari sebelum periode berikutnya dimulai.
Cari titik tengah siklus. Jika Mama memiliki siklus 28 hari, biasanya Mama akan berovulasi sekitar hari ke-14.
Selain itu, Mama dapat mengetahuinya dari tanda-tanda berikut ini:
- Perubahan keputihan. Saat berovulasi, lendir akan menjadi bening dan kental, kira-kira seperti putih telur.
- Kenaikan suhu tubuh basal (BBT). Suhu istirahat tubuh akan sedikit meningkat setelah berovulasi. Mama dapat mengukur BBT dengan termometer suhu tubuh basal setelah bangun di pagi hari.
Posisi Terbaik untuk Meningkatkan Peluang Kehamilan
Dengan ratusan juta sperma yang dilepaskan, setiap hubungan seks tanpa kondom di sekitar waktu ovulasi dapat mengakibatkan kehamilan. Selama sperma masuk ke dalam vagina, Mama memiliki peluang untuk hamil.
Tidak ada posisi tertentu selama berhubungan seks yang terbukti meningkatkan kemungkinan pembuahan.
Namun posisi tertentu mungkin lebih baik daripada yang lain untuk memastikan perenang kecil itu menemukan jalan mereka ke telur.
Posisi misionaris (laki-laki di atas) dan doggie-style (laki-laki di belakang) memungkinkan penetrasi lebih dalam. Ini membawa sperma lebih dekat ke serviks.
Dalam posisi berdiri dan posisi perempuan di atas, gravitasi bekerja melawan Mama. Namun berdiri tepat setelah berhubungan seks seharusnya tidak mengurangi peluang untuk hamil. Sperma adalah perenang yang cukup baik. Setelah tersimpan di dalam vagina, sperma dapat mencapai serviks dalam waktu 15 menit.
Meskipun Mama tidak perlu mengangkat kaki ke udara setelah berhubungan seks atau bahkan berbaring telentang untuk membantu sperma mencapai serviks, itu tidak ada salahnya untuk dilakukan. Menempatkan bantal di bawah punggung bagian bawah juga akan membuat sperma berenang ke arah yang benar.
Tips untuk Meningkatkan Peluang Hamil
Mengubah praktik seks bukan satu-satunya cara untuk meningkatkan kemungkinan untuk hamil. Berikut adalah beberapa hal lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesuburan:
- Orgasme. Bagi seorang laki-laki, ejakulasi sangat penting untuk membuat pasangannya hamil. Meskipun seorang perempuan tidak harus mencapai klimaks untuk hamil, gerakan orgasmenya dapat membantu mendorong sperma lebih dekat ke tujuannya.
- Kontrol berat badan. Menjadi terlalu berat atau terlalu kurus bisa menurunkan kesuburan.
- Jangan merokok. Merokok meningkatkan kemungkinan infertilitas dan keguguran, dan mengurangi motilitas sperma.
- Batasi kafein. Dalam jumlah besar – lebih dari lima cangkir kopi sehari – kafein dapat menurunkan kesuburan.
Nah, sekarang Mama sudah mengetahui seberapa sering harus berhubungan seks agar hamil. Semoga informasi ini dapat membantu, Ma!
Baca juga:
- Apakah Bisa Hamil jika Berhubungan Intim saat Menstruasi?
- Wajib Tahu! Ini Penyebab Kemandulan pada Laki-Laki
- Benarkah Lendir Serviks Dapat Digunakan untuk Mengetahui Masa Subur?