Ketika Seks saat Program Hamil Jadi Membosankan, Lakukan 6 Tips Ini
Coba terapkan tipsnya agar kembali intim dan cepat hamil
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi hamil bagi sebagian pasangan bukanlah hal yang mudah. Ada pasangan yang berusaha untuk hamil selama bertahun-tahun.
Dalam proses ini, berhubungan seks bisa menjadi hal yang membosankan, seakan itu adalah pekerjaan rumah tangga belaka.
Seiring waktu, hal itu berdampak pada kesehatan mental, hubungan, dan kehidupan seks Mama dan Papa.
Apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya? Coba lakukan 6 tips yang Popmama.com rangkum berikut ini ketika seks saat program hamil membosankan.
Apakah Stres karena Infertilitas Bisa Memengaruhi Kehidupan Seks dengan Suami?
Setelah berbulan-bulan mencoba untuk hamil tanpa hasil, sangat mudah untuk menjadi putus asa dan merasa gagal.
Terutama ketika semua orang di sekitar Mama dapat hamil dengan mudah. Perasaan yang campur aduk dapat membuat seks lebih menjadi ladang ranjau emosional.
Pada titik ini, banyak pasangan mencari nasihat medis dan berterima kasih atas bantuan profesional. Namun, ini juga berarti bahwa kehidupan seks yang dulu pribadi harus dibagi dengan dokter ahli kesuburan. Misalnya, dokter memberi informasi soal posisi, waktu untuk berhubungan intim, dan tips lainnya.
Jika bagi sebagian besar pasangan, keputusan untuk memiliki anak bisa menjadi hal yang romantis, mungkin tidak bagi mereka yang memiliki masalah kesuburan.
Bagi pasangan yang sedang berjuang untuk hamil, seks dalam rangka membuat bayi bisa mengurangi kesenangan.
Sebuah studi di Stamford menemukan bahwa 40 persen perempuan dengan infertilitas menderita tekanan emosional yang mempengaruhi kehidupan seks mereka.
Ini menyebabkan mereka lebih sulit untuk terangsang dan menikmati seks. Dan laki-laki juga merasa di bawah tekanan.
Mereka mengeluh bahwa seks telah terputus, membuat mereka merasa seperti donor sperma daripada pasangan yang penuh kasih.
Sangat normal bagi laki-laki untuk merasakan tekanan psikologis dan kecemasan ketika pasangan mereka berovulasi.
Sehingga ini memengaruhi kinerja seksual mereka. Beberapa pasangan bersatu dan menjadi lebih dekat selama waktu ini, sementara yang lain mundur ke sudut masing-masing untuk merawat luka mereka sendirian.
Tetapi, ada hal-hal yang dapat Mama lakukan untuk menyambung kembali dan mengembalikan romantisme saat berhubungan intim.
Jika Mama dan Papa terbebani saat berhubungan intim dalam rangka program hamil, berikut 6 nasihat yang dapat diikuti:
1. Mama dan papa tidak sendiri
Kebanyakan orang tidak membicarakan perjuangan mereka untuk kepada orang lain. Mereka hanya berbagi pada suami, istri, atau dokter. Tetapi 1 dari 8 pasangan memiliki masalah kesuburan, sehingga banyak orang mengalami hal yang sama.
Bergabung dengan kelompok orang-orang yang mengalami hal yang sama dapat mengembalikan semangat Mama dan papa. Jangan ragu untuk cerita dan berbagi.
2. Luangkan waktu untuk koneksi
Saat stres meningkat, penting untuk meluangkan waktu untuk kegiatan yang mendukung hubungan dengan pasangan.
Seperti kencan malam mingguan atau memilih aktivitas yang menyenangkan untuk dilakukan bersama.
Ini bisa sesederhana menonton film, membuat kue, berolahraga bersama, atau berjalan bergandengan tangan di sekitar rumah setelah bekerja.
3. Prioritaskan keintiman
Seks untuk program hamil bisa menjadi rutinitas yang membosankan, terutama jika harus mengikuti waktu ovulasi.
Namun, ada baiknya berhubungan seks di luar masa subur sehingga hubungan seksual lebih dari sekadar membuat bayi.
Hilangkan tekanan dengan mengeluarkan segala perlengkapan “kesuburan” di dalam kamar. Seperti termometer suhu tubuh basal dan alat tes ovulasi. Berkonsentrasilah untuk saling memberikan kesenangan.
Dan di lain waktu, saling memeluk dan menyentuh dapat meningkatkan kedekatan. Luangkan waktu untuk berpelukan atau saling memijat.
Dan mengapa tidak mencoba permainan ciuman? Bergiliran, cium pasangan seperti Mama ingin dicium. Ini adalah aktivitas menyenangkan yang juga mengajarkan pasangan cara baru untuk memberi Mama kesenangan.
4. Komunikasi adalah kuncinya
Orang menghadapi kekecewaan dengan cara yang berbeda, termasuk Mama dan papa. Beberapa ingin membicarakannya sementara yang lain diam.
Gaya komunikasi yang berbeda ini dapat menimbulkan kebencian atau rasa kesal. Salah satu pasangan menyalahkan yang lain karena bereaksi berlebihan atau menjauh. Akui bahwa Mama dan papa sedang mengalami masa-masa sulit dan cobalah untuk saling mendengarkan tanpa menghakimi.
Duduk berdua dan saling mencurahkan perasaan serta bagaimana ketidaksuburan mempengaruhi juga dapat membantu. Saat berbicara, cobalah menggunakan kata-kata yang mengungkapkan pengalaman sendiri tanpa menyalahkan orang lain.
Saat mendengarkan, cobalah untuk terbuka dan berempati serta benar-benar mendengarkan apa yang dikatakan pasangan. Ini dapat membantu memperbaiki kesalahpahaman.
5. Minta bantuan
Mama mungkin merasa bahwa Mama memiliki cukup banyak dokter yang terlibat dalam kehidupan seks untuk mengatasi masalah kesuburan.
Namun, terapis dapat membantu untuk melewati rasa frustrasi dan mendukung untuk mendengar satu sama lain. Terapis juga dapat membantu pasangan untuk bekerja sama untuk mengatasi masalah kesuburan.
Mempelajari bagaimana tetap terhubung di masa yang sulit dapat memberi Mama keterampilan untuk mendukung hubungan suami istri selama tahun-tahun yang akan datang.
6. Jangan lupa tertawa!
Banyak pasangan yang mengakui bahwa humor dapat membantu melewati masa ketidaksuburan dengan ikatan yang utuh.
Tertawa melepaskan ketegangan, melemaskan otot, dan mendorong tubuh untuk melepaskan bahan kimia pereda stres.
Kuncinya adalah tetap berada di jalur dan saling mendukung untuk melewati masa sulit. Sehingga ikatan fisik dan emosional Mama dan papa tetap kuat.
Bagi sebagian pasangan, program hamil dapat membuat stres. Jangan ragu untuk saling terbuka dan jalin komunikasi yang baik dalam masa-masa ini.
Nah, itu tips bagi Mama jika hubungan seks saat program hamil membosankan. Semoga bermanfaat, Ma!
Baca juga:
- Ketahui Oligospermia, Sedikitnya Jumlah Sperma Penyebab Ketidaksuburan
- Mitos atau Fakta, Sperma Encer Tanda Ketidaksuburan
- Agar Cepat Hamil, Ini Cara Mengatasi Infertilitas atau Ketidaksuburan