TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Selain Masturbasi, Ini Teknik Pengambilan Sperma untuk Bayi Tabung

Pengambilan sperma untuk program bayi tabung tidak melulu dengan masturbasi

Freepik/Sanborr

Bayi tabung menjadi salah satu pilihan program hamil bagi pasangan yang memiliki masalah infertilitas. Pada program bayi tabung, sel telur dikeluarkan dari ovarium dan dibuahi dengan sperma di laboratorium.

Sebelum proses pembuahan sel telur oleh sperma yang dilakukan di laboratorium, proses pengambilan sperma menjadi salah satu langkah penting bagi pasangan yang melakukan program bayi tabung.

Salah satu cara untuk mengambil sperma untuk program bayi tabung adalah dengan masturbasi. Rumah sakit atau klinik menyediakan ruangan khusus untuk masturbasi. Ruangan pengambilan cairan sperma juga biasanya dibuat senyaman mungkin.

Setelah berhasil, cairan masturbasi kemudian akan ditampung dalam wadah atau tabung steril. Cairan mani tersebut kemudian dianalisa oleh analis andrologi laboratorium.

Namun, apabila ada calon Papa tidak bisa ejakulasi, tidak ditemukan sperma pada cairan ejakulat, atau pada saat pemeriksaan fisik diketahui adanya sumbatan yang dapat menghalangi jalannya sperma untuk keluar, maka tindakan tingkat lanjut akan dilakukan untuk mengambil sampel sperma.

Selain masturbasi, berikut Popmama.com rangkum teknik pengambilan sperma untuk bayi tabung. Apa saja?

Microdissection Testicular Sperm Extraction (MicroTESE)

Pexels.com/Dainis Graveris

Microdissection Testicular Sperm Extraction (MicroTESE) dilakukan pada kasus calon Papa yang memiliki masalah produksi sperma dan hasil semen menunjukkan kondisi azoospermia. Prosedur ini dilakukan dengan bius umum dan tindakan operasi menggunakan mikroskop.

Pada tindakan MicroTESE dilakukan sayatan kecil akan dibuat di testis untuk mengevaluasi tubulus yang mengandung sperma.

Namun, apabila dari hasil microTESE hanya didapatkan sperma muda maka dapat dilakukan Round Spermatid Injection (ROSI) saat program bayi tabung.

 

 

Percutaneous Epididymal Sperm Aspiration (PESA)

Pexels/Nadezhda Moryak

Selanjutnya adalah Teknik Percutaneous Epididymal Sperm Aspiration (PESA). PESA merupakan teknik pengambilan sperma menggunakan jarum kecil untuk menembus epididimis.

Teknik ini dapat digunakan untuk mengumpulkan sperma ketika calon Papa mengalami sumbatan pada saluran sperma.

Testicular Sperm Aspiration (TESA)

Pixabay/TBIT

Berbeda dengan PESA, Testicular Sperm Aspiration (TESA) dilakukan bila tidak ditemukan sperma dari tindakan PESA. Prosedur ini dilakukan dengan anestesi lokal dan dilanjutkan penyuntikan jarum secara langsung ke jaringan testis.

Jadi, itu tadi teknik pengambilan sperma untuk bayi tabung selain mastrubasi. Nah, setelah dilakukan pengambilan sperma dengan beberapa cara di atas, maka selanjutnya sperma yang memiliki kualitas terbaik yang dipilih untuk membuahkan sel telur.

Artikel ini merupakan kerja sama antara Popmama.com dengan Pusat Fertilitas Bocah Indonesia. Untuk mengetahui lebih lanjut soal Pusat Fertilitas Bocah Indonesia, Mama dan Papa bisa mengunjungi situs bocahindonesia.com.

Baca juga:

The Latest