5 Tanda Ovulasi yang Seringkali Tidak Disadari
Bila kamu mendapati tanda-tanda ini, waktu yang tepat nih untuk melakukan pembuahan!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu kunci keberhasilan program kehamilan adalah dengan mengetahui kapan saat yang tepat untuk melakukan pembuahan. Dengan memerhatikan siklus dan tanda-tanda ovulasi, kamu dapat memperbesar peluang kehamilan.
Namun, sama seperti siklus menstruasi, siklus ovulasi pun terus bergerak di waktu yang berbeda-beda. Berikut Popmama.com merangkum lima tanda ovulasi yang sering tidak disadari, dilansir dari thebump.com:
1. Perubahan lendir serviks
Saat mendekati ovulasi, tubuh kamu akan menghasilkan lebih banyak hormon estrogen. Hal ini menyebabkan lendir serviks menjadi lebih jernih dan teksturnya lebih cair, seperti putih telur. Tekstur lendir yang seperti ini membantu sperma berenang ke sel telur yang dilepaskan selama masa ovulasi.
Jumlah lendir serviks, seperti apa bentuk dan teksturnya, memang bervariasi pada tiap orang. Untuk mengujinya, masukkan jari bersih ke dalam vagina dan lihatlah lendirnya. Apabila lengket, melar, sangat basah, atau licin, itu tandanya kamu sedang berada dalam fase masa subur.
2. Indra penciuman yang lebih meningkat
Bagi sebagian perempuan, indra penciuman yang lebih sensitif pada paruh akhir siklus menstruasi bisa menjadi tanda ovulasi. Uniknya, hal ini berpengaruh pada ketertarikan kamu. Secara alamiah tubuh kamu akan lebih tertarik pada aroma feromon laki-laki pada masa ovulasi ini.
3. Nyeri pada payudara
Tanpa ada gejala lain, tiba-tiba payudara kamu terasa sakit? Payudara yang sakit atau tiba-tiba terasa lembek bisa menjadi tanda ovulasi. Hal ini terjadi akibat aliran hormon yang masuk ke tubuh tepat sebelum dan setelah ovulasi.
4. Nyeri panggul dan perut bagian bawah
Ovulasi ternyata bisa dirasakan oleh sebagian perempuan. Biasanya berupa sakit ringan di perut bagian bawah. Biasanya di satu sisi atau yang lainnya (tidak selalu sama di satu sisi saja).
Nyeri ovulasi ini disebut Mittelschmerz. Dapat terjadi di mana saja selama beberapa menit hingga jam. Bersamaan dengan rasa nyeri ini, kamu mungkin juga akan mengalami perdarahan ringan pada vagina, keputihan, atau mual bersamaan dengan rasa sakit. Tetapi tak perlu khawatir, rasa sakit ini biasanya hanya berlangsung sebentar.
5. Bercak kecokelatan
Munculnya bercak kecokelatan dari vagina adalah tanda normal ovulasi. Hal ini terjadi karena folikel yang mengelilingi dan melindungi oosit atau telur, sedang berkembang. Ia tumbuh, kemudian pecah dan menghasilkan sejumlah kecil perdarahan.
Ketika darah 'matang', warnanya berubah menjadi lebih cokelat. Itulah sebabnya warna dari keputihan berkisar dari merah hingga cokelat tua. Meski bukan tanda yang perlu dikhawatirkan, kamu tetap harus memeriksakan diri ke dokter untuk memeriksa bila ada tanda-tanda infeksi atau kemungkinan kehamilan ektopik, jika kamu telah aktif secara seksual.
Itu dia lima tanda-tanda ovulasi yang sering tidak disadari, yang dapat dijadikan pedoman untuk mengetahui siklus ovulasi yang dialami. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Baca juga:
- Wajib Punya, 6 Benda yang Wajib Dibeli saat Merencanakan Kehamilan
- 6 Pantangan yang Harus Dihindari saat Menjalani Program Hamil
- Banyak Dialami dan Mengganggu, Wajarkah Nyeri dan Kram saat Ovulasi?