5 Manfaat Vitamin D untuk Ibu Hamil dan Janin
Jangan sampai defisit asupan vitamin D, ya, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Asupan makanan sehat ketika hamil tentu sangat diperlukan oleh tubuh agar nutrisi Mama dan si Kecil tetap terjaga. Saat di dalam kandungan, makanan yang dikonsumsi oleh Mama akan sangat berpengaruh dalam tumbuh kembang janin. Para ahli juga sependapat bahwa mengonsumsi makanan sehat adalah cara terbaik agar janin mendapatkan asupan vitamin.
Salah satu vitamin yang diperlukan pada masa kehamilan adalah vitamin D, Ma. Vitamin D sendiri diketahui sangat penting untuk tumbuh kembang janin dan kesehatan tulang Mama sendiri. Selain itu, vitamin D juga diperlukan tubuh untuk menjaga kesehatan jantung, otot, dan otak.
Berbeda dengan vitamin lain, vitamin D dapat dibentuk oleh tubuh secara alami ketika kulit terkena sinar matahari. Namun, tambahan vitamin juga diperlukan tubuh agar kandungan yang diserap optimal. Kandungan vitamin D alami biasanya terdapat pada beberapa jenis makanan seperti jamur, kuning telur dan ikan.
Lalu, apa saja manfaat vitamin D untuk ibu hamil dan bagaimana dampaknya jika kekurangan vitamin D saat hamil? Berikut ini Popmama.com rangkum penjelasannya.
1. Manfaat vitamin D untuk ibu hamil
Pada masa kehamilan, tubuh membutuhkan asupan vitamin D lebih banyak dari biasanya. Hal ini bertujuan agar tubuh dapat mempertahankan kalsium dan fosfor. Selain itu, vitamin D juga diperlukan untuk membantu pertumbuhan tulang dan gigi bayi.
Memiliki asupan vitamin D yang cukup ketika hamil akan membantu tubuh untuk melawan infeksi dan membantu mencegah diabetes pada masa kehamilan. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa peningkatan kadar vitamin D pada saat hamil dapat membantu pertumbuhan bayi termasuk tulang dan pertumbuhan insulinnya.
Dikutip dari publikasi ilmiahnya di US National Library of Medicine National Institutes of Health. Dr Jennifer Tamblyn mengatakan bahwa vitamin D memiliki dua manfaat penting bagi plasenta yaitu meningkatkan pertumbuhan pembuluh darah dan meningkatkan fungsi sel kekebalan tubuh.
Sedangkan, jika pada masa kehamilan tubuh memiliki kadar vitamin D yang rendah, hal ini akan meningkatkan risiko kelahiran bayi dengan berat rendah, bahkan 36% bayi di bawah usia 5 tahun mengalami stunting.
Manfaat lain dari vitamin D yang berguna pada masa kehamilan, yaitu:
- Menjaga fungsi kerja otot pada janin
- Membantu tubuh mengoptimalkan penyerapan Kalsium
- Membantu dalam mencegah penyakit kanker
- Mencegah bayi mengalami masalah pernafasan
- Mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan diabetes pada masa kehamilan.
2. Tanda kekurangan vitamin D pada masa kehamilan
Kekurangan vitamin D pada masa kehamilan dapat menyebabkan lemahnya perkembangan gigi dan tulang bayi. Masalah perkembangan ini tidak hanya terjadi selama beberapa bulan setelah kelahiran, hal ini dikarenakan bayi akan bergantung pada calcitriol untuk menyerap kalsium dari usus.
Jika bayi menderita defisiensi vitamin D sejak dalam kandungan, asupan kalsium akan rendah sehingga akan menyebabkan munculnya penyakit ricket atau tulang lunak. Dalam sedikit kasus juga dapat memunculkan rakitis pada bayi mama.
Selain itu, kondisi ini juga meningkatkan risiko diabetes gestasional, kelahiran prematur, preeclamsia, hingga kelahiran bayi dengan berat badan di bawah rata-rata.
Dilansir Health Line, tanda kekurangan vitamin D pada masa kehamilan ditandai dengan sering terkena flu, mudah lelah dan pusing, sakit punggung, nyeri tulang. Namun, defisiensi vitamin D ini bisa saja terjadi tanpa ada gejala-gejala tersebut.
Untuk mendapatkan cukup vitamin D, Mama bisa melakukan aktivitas fisik seperti berjalan-jalan pagi sekitar pukul 7 sampai 9 pagi, usahakan jangan terlalu siang karena sinar matahari yang terlalu panas justru dapat merusak kulit.
Selain itu, Mama juga bisa mengkonsumsi susu, sereal, paru-paru sapi, kuning telur, keju, dan yoghurt agar tubuh mendapat asupan vitamin D alami. Multivitamin tambahan yang mengandung vitamin D juga dapat menjadi pilihan agar asupan vitamin di dalam tubuh terlengkapi.
Jenis vitamin D yang tersedia dipasaran biasanya mengandung vitamin D2 dan vitamin D3. Kedua jenis vitamin ini biasanya berbentuk tablet, kapsul, dan sirup.
3. Konsumsi vitamin D yang dianjurkan selama kehamilan
Menurut Institute of Medicine menyarankan ibu hamil mengonsumsi vitamin D minimal sebanyak 600 IU (internasional unit) namun tidak lebih dari 4000 IU per hari.
Namun, beberapa penelitian menyebutkan bahwa 600 IU memang dapat mendukung kesehatan tulang tetapi kadar tersebut masih belum cukup untuk mencegah penyakit lainnya.
Vitamin D dapat membantu penyerapan kalsium, hal ini tentu berfungsi untuk membantu kekuatan kandungan terlebih saat usia janin telah memasuki usia enam bulan ke atas.
Meski begitu, asupan vitamin D ini perlu diperhatikan. Pasalnya, mengonsumsi vitamin D secara berlebihan dapat mengakibatkan terjadinya masalah pada sistem ginjal dan saraf yang terjadi akibat lonjakan kalsium dalam darah.
Pada masa kehamilan, biasanya dokter atau bidan akan memberikan multivitamin yang mengandung vitamin D. Sedangkan pada saat pasca kelahiran, dokter akan menyarankan Mama untuk mengonsumsi 10 mikrogram vitamin D selama menyusui.
Mama bisa berkonsultasi ke dokter lebih lanjut jika diketahui si Kecil mengalami kekurangan vitamin D pada saat di dalam kandungan. Dokter dapat merekomendasikan dosis harian vitamin D yang aman untuk bayi sejak usia satu bulan.
Baca juga:
- Penting, Inilah 7 Manfaat dari Vitamin D bagi Kesehatan Perempuan
- Kekurangan Vitamin D Sejak Kecil, Bisa Menyebabkan Depresi Saat Remaja
- Dampak Buruk Kurang Vitamin D saat Hamil