Hidung Tersumbat saat Hamil? Yuk Kenali Kondisi Rhinitis Kehamilan
Penjelasan lengkap sebab, gejala, hingga cara mengatasi rhinitis kehamilan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bersama banyaknya berkah kehamilan, di sepanjang prosesnya Mama juga akan dihadapkan dengan berbagai kondisi ketidaknyamanan baik secara mental maupun fisik. Di antara ketidaknyamanan fisik yang kerap ditemui adalah pembengkakan, hemoroid, dan morning sickness.
Dari sekian banyak kondisi, salah satu yang kerap dialami Ibu hamil namun jarang dibicarakan adalah kondisi rhinitis kehamilan. Apa itu? Simak penjelasan lengkapnya dalam pembahasan Popmama.com berikut ini!
Apa Itu Rhinitis Kehamilan?
Rhinitis kehamilan adalah sebuah kondisi umum menyerupai gejala flu dan penyumbatan hidung yang tidak berhubungan dengan virus, alergi, atau kondisi medis tertentu melainkan dipicu oleh kondisi kehamilan itu sendiri.
Kondisi ini paling umum dirasakan oleh Ibu hamil pada trimester kedua dan ketiga atau sekitar minggu ke 13-21 kehamilan
Apa Penyebab Kondisi Rhinitis Kehamilan?
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, rhinitis kehamilan tidak dipicu oleh faktor eksternal. Kondisi ini disebabkan oleh banyaknya substansi dan hormon seperti estrogen, PGH, progesteron, dan VIP yang diproduksi selama kehamilan.
Berbagai substansi dan hormon tersebut memicu produksi lendir pada hidung dan meningkatkan aliran darah sehingga menyebabkan gejala seperti hidung tersumbat, iritasi, bahkan penyumbatan telinga.
Apa Saja Gejala Rhinitis Kehamilan?
Gejala rhinitis kehamilan tidak jauh berbeda dengan flu biasa. Namun rhinitis tidak menular karena tidak terasosiasi dengan virus. Berikut gejala yang dapat Mama rasakan ketika mengalami rhinitis kehamilan:
- Hidung berair,
- bersin-bersin,
- lendir hidung semakin banyak,
- tekanan pada telinga,
- sulit tidur karena hidung tersumbat atau berair,
- hidung tersumbat,
- indera penciuman melemah karena penyumbatan hidung.
Apakah Rhinitis Kehamilan Berbahaya bagi Kandungan?
Meski sebagian ibu hamil mengalami kondisi ini sepanjang kehamilan, pada umumnya kondisi ini datang dan pergi serta hanya bertahan beberapa hari atau minggu saja. Gejala rhinitis cenderung bukan kondisi berbahaya dan biasanya akan hilang dengan sendirinya seminggu setelah melahirkan.
Namun, Mama tetap harus waspada karena selain mengganggu tidur hingga dapat menurunkan kualitas istirahat mama, rhinitis berpotensi melemahkan imun, menyebabkan infeksi telinga, sinusitis, hingga memburuknya penyakit paru obstruksi kronis dari gejala asma.
Bagaimana Cara Mengatasi Rhinitis Kehamilan?
Karena penyebabnya berasal dari hormon tubuh dan bukan virus, kondisi ini tidak dapat disembuhkan begitu saja. Namun, ada beberapa cara yang dapat Mama lakukan untuk mengatasi kondisi rhinitis kehamilan seperti:
- Menjaga tubuh senantiasa terhidrasi dengan baik
- Menjauhi pemicu iritasi hidung dan pernapasan seperti polusi udara berlebih dan asap rokok
- Menggunakan humidifier di rumah
- Olahraga teratur untuk mengurangi gejala penyumbatan dan meningkatkan kualitas tidur
- Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dari badan (gunakan tambahan bantal untuk mengganjal agar posisi kepala lebih tinggi)
- Gunakan produk untuk mengatasi penyumbatan hidung seperti semprotan atau strip hidung yang sudah disetujui oleh dokter
Setelah mengetahui serba-serbi rhinitis kehamilan, semoga Mama bisa lebih tenang dan cermat dalam menghadapinya. Jika gejala yang dirasakan sangat mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kepercayaan ya, Ma!
Baca juga:
- Hamil dan Melahirkan di Masa Pandemi? Ikuti Tips Ini Yuk, Ma!
- Bukan Perdarahan Biasa, Yuk Kenali Kondisi Postpartum Haemorrhage!
- Arti Mimpi Menyusui Bayi saat Sedang Hamil, Pertanda Baik atau Buruk?