Ibu Hamil Boleh Melakukan BDSM, Ini Syaratnya!
Yuk, simak syarat BDSM yang aman dan boleh dilakukan oleh ibu hamil!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah melewati berbagai hubungan seksual dengan BDSM alias Bondage and Discipline, Dominance and Submission, Sadism, and Masochism dan kemudian hamil, bukan berarti ibu hamil tidak bisa melakukannya lagi. Ternyata, ibu hamil boleh melakukan BDSM.
BDSM atau melakukan hubungan seks dengan sentuhan 'kasar' karena melibatkan borgol, tali, atau tamparan ini ternyata punya banyak peminat, lho. Meskipun terdengar seperti kekerasan, tapi para peminatnya justru menikmati hubungan seks dengan BDSM ini.
Nah, jika sebelumnya terbiasa melakukan seks dengan cara ini, maka saat hamil, Mama juga bisa tetap melakukannya, namun dengan catatan. Apa saja catatan tersebut? Simak artikel dari Popmama.com yang satu ini sampai tuntas, ya!
Dokter Memperbolehkan Ibu Hamil Melakukan BDSM
Dr. Stephen Weiss, dokter kandungan sekaligus asisten Profesor di Emory University di Atlanta menegaskan bahwa ibu hamil boleh melakukan hubungan seks dengan BDSM.
Menurutnya, jika ibu hamil sebelumnya telah berkali-kali menikmati hubungan seks dengan BDSM, maka ia tetap boleh melakukannya setelah positif hamil. Menurutnya pula, pendapat tentang goyangan pada rahim yang bisa menyebabkan keguguran adalah mitos.
Jadi, bagi para penikmat BDSM saat seks yang sedang hamil, selamat! Kamu tetap bisa melakukannya bersama pasangan dengan mengikuti catatan yang akan kita bahas di bawah ini.
Lakukan Gerakan Mendorong dengan Hati-Hati
Melakukan gerakan mendorong boleh-boleh saja saat melakukan hubungan seks, tapi harus dengan kehati-hatian. Beberapa ibu hamil biasanya akan mengeluarkan bercak darah jika dorongannya terlalu kuat.
Jika saat berhubungan seks ditemukan adanya bercak darah atau perdarahan, sebaiknya hentikan kegiatan tersebut dan lihat apakah perdarahan berhenti atau tidak.
Saat terjadi perdarahan tapi kemudian berhenti sendiri, maka rahim ibu hamil sedang sensitif terhadap gerakan mendorong yang ekstra tersebut.
Menampar Boleh Dilakukan saat Hamil
Selama sama-sama menikmati, ibu hamil boleh, lho, menerima tamparan dari pasangan saat berhubungan seks. Misalnya, tamparan di pantat saat sedang berhubungan seks dengan posisi doggy style. Hal ini tentu akan membuat ibu hamil semakin bergairah. Ingatkan pasanagn agar menampar Mama dengan hati-hati.
Namun, perlu diperhatikan bahwa ada bagian tubuh dari ibu hamil yang tidak boleh ditampar, ya, yaitu bagian perut. Jangan lupa untuk tidak bereksplorasi atau melakukan hal baru yang belum pernah dilakukan sebelum hamil, ya.
Anal Sebaiknya Hanya Dilakukan di Trimester Pertama
Anal sebaiknya hanya dilakukan di trimester awal saja, karena ada kemungkinan terjadi pendarahan saat melakukan anal di trimester kedua dan ketiga.
Selain itu, anal yang dilakukan di trimester kedua dan ketiga bisa menyakitkan dan nyeri. Jadi, sebaiknya ibu hamil tidak menerima anal setelah memasuki trimester kedua hingga persalinan.
Ibu Hamil Boleh Menggunakan Sex Toys
Jika mencari sesuatu untuk meningkatkan gairah seks, ibu hamil bisa melibatkan satu atau dua sex toys favoritnya. Namun, pastikan ibu hamil sudah pernah menggunakan sex toys tersebut sebelumnya.
Selain itu, ibu hamil hanya boleh memakai sex toys yang bersih dan steril, karena bakteri yang menempel dan kemudian bersentuhan dengan area sensitif ibu hamil bisa membuatnya terinfeksi.
Mengikat dengan Borgol, Tali, atau Rantai Boleh asal Tidak Terlalu Erat
Melakukan bondage atau mengikat ibu hamil dengan borgol, tali, atau rantai boleh saja dilakukan selama berhubungan seks, namun jangan mengikatnya terlalu erat, ya.
Jika diikat terlalu erat, maka sirkulasi darah ibu hamil menjadi tidak lancar dan bisa menyebabkan memar. Selain itu, jangan lakukan hal-hal yang bisa membuat ibu hamil kesulitan bernapas atau melukai area perut.
Nah, itu dia tadi penjelasan tentang hubungan seks dengan BDSM yang boleh dilakukan oleh ibu hamil. Meski sebagian orang menganggapnya mengerikan, penikmat BDSM justru merasa geli dan semakin bergairah dengan perlakuan tersebut.
Sekali lagi ingat, ya, ibu hamil boleh melakukan BDSM asal menghindari kekerasan di area perut, tidak membuat sirkulasi darah terhambat, serta pastikan ibu hamil tetap bisa bernapas dengan normal.
Baca juga:
- 5 Manfaat BDSM untuk Kesehatan dan Rumah Tangga, Begini Kata Ahli
- 7 Rekomendasi Film dan Serial tentang BDSM di Netflix
- 5 Fakta Shibari untuk Bercinta, Seni BDSM Erotis a la Jepang