TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Bahaya Makan Kolak Berlebihan saat Buka Puasa bagi Ibu Hamil

Mama tetap boleh menikmati kolak, namun dalam batas yang wajar

Bahaya Makan Kolak Berlebihan saat Buka Puasa bagi Ibu HamilBahaya Makan Kolak Berlebihan saat Buka Puasa bagi Ibu Hamil Pinterest.com/Ahmad Prabowo

Berbuka puasa dengan makanan manis bisa menjadi pilihan tepat untuk mengatasi rasa lapar setelah seharian berpuasa. Salah satu menu yang bisa Mama coba adalah kolak, makanan yang berbahan dasar santan dan gula aren.

Namun, Mama perlu memperhatikan porsinya agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan mama dan calon bayi. Meskipun lezat dan mengenyangkan, kolak termasuk makanan manis yang jika dikonsumsi berlebihan dapat berdampak kurang baik bagi kesehatan ibu hamil dan janin.

Kali ini, Popmama.com akan bahas lebih lanjut seputar bahaya makan kolak berlebihan saat buka puasa bagi ibu hamil. Yuk, simak penjelasannya, Ma!

1. Meningkatkan risiko diabetes gestasional

Freepik/krakenimages.com

Kolak mengandung gula dalam jumlah tinggi, baik dari gula pasir, gula aren, maupun santan kental yang digunakan dalam pembuatannya. Konsumsi gula berlebih dapat meningkatkan kadar gula darah secara drastis, yang berisiko memicu diabetes gestasional pada ibu hamil.

Diabetes gestasional dapat menyebabkan komplikasi kehamilan, seperti berat badan bayi berlebih hingga meningkatkan risiko persalinan caecar. Selain itu, lonjakan gula darah juga bisa menyebabkan ibu mudah merasa lelah.

Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk membatasi asupan makanan manis seperti kolak selama kehamilan.

2. Memicu gangguan pencernaan

Freepik

Ibu hamil sebaiknya membatasi konsumsi kolak, terutama saat berpuasa. Mengonsumsi kolak berlebihan saat berbuka dapat memicu gangguan pencernaan, yang bisa membuat perut tidak nyaman keesokan harinya saat kembali berpuasa. 

Kolak umumnya mengandung santan kental, yang tinggi lemak dan sulit dicerna. Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, santan dapat menyebabkan perut kembung, mual, atau bahkan diare. 

Bagi ibu hamil dengan riwayat asam lambung atau gangguan pencernaan, sebaiknya batasi konsumsi kolak atau pilih versi yang lebih ringan tanpa santan.

3. Menyebabkan kenaikan badan berlebih bagi ibu dan janin

Freepik

Kenaikan berat badan saat hamil itu memang hal yang wajar, tetapi konsumsi berlebihan makanan tinggi gula dan lemak, seperti kolak, dapat memicu obesitas dan kenaikan berat badan yang tidak terkontrol.

Kondisi ini meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, preeklamsia, serta persalinan yang sulit. Selain itu, terlalu sering mengonsumsi makanan manis juga bisa meningkatkan risiko obesitas pada bayi sejak dalam kandungan.

4. Meningkatkan risiko persalinan prematur

Pinterest.com/BabyCenter

Bahaya mengonsumsi makanan manis secara berlebih, seperti kolak saat hamil, dapat meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur karena lonjakan kadar gula darah yang tidak terkontrol.

Persalinan prematur dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah serta gangguan pernapasan dan perkembangan. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk membatasi asupan gula dan mengganti takjil dengan pilihan yang lebih sehat dan bergizi.

5. Mengganggu keseimbangan nutrisi harian

Freepik

Kolak memang mengandung karbohidrat dan gula yang bisa memberikan energi instan setelah seharian berpuasa. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, ibu hamil bisa kehilangan keseimbangan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Terlalu banyak makanan manis dapat membuat ibu kenyang lebih cepat, sehingga melewatkan asupan makanan bergizi lainnya seperti protein, serat, dan vitamin. Akibatnya, ibu dan janin bisa kekurangan zat gizi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal.

Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya tetap mengutamakan makanan bergizi seimbang saat berbuka puasa

Nah, itu dia bahaya makan kolak berlebihan saat buka puasa bagi ibu hamil. Mama tetap boleh menikmati kolak, namun dalam batas yang wajar, agar kesehatan dan keselamatan masa depan ibu dan janin dapat terjaga.

Baca juga:

The Latest