Benarkah Suka Menahan Pipis saat Hamil Bisa Menyebabkan Keguguran?
Hati-hati, jika keseringan menahan pilis saat hamil tentu bisa berbahaya bagi kesehatan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Normalnya, kandung kemih orang dewasa dapat menampung urine hingga 16 ons atau sekitar 2 cangkir.
Sedangkan, kapasitas kandung kemih anak di bawah usia 2 tahun sekitar 4 ons daya tampungannya. Lalu, pada anak-anak yang lebih tua misalnya, seorang anak berusia 8 tahun biasanya dapat menahan 10 ons urine.
Selanjutnya, timbul pertanyaan dalam benak mama mengapa ya selama hamil, Mama lebih sering buang air kecil daripada sebelumnya?
Melansir dari Time, kondisi ini diakibatkan adanya peningkatan kadar progesteron bersamaan dengan rahim yang berkembang mendorong kandung kemih sehingga mengakibatkan Mama lebih sering buang air kecil.
Akhirnya banyak perempuan yang selama masa kehamilannya jarang minum atau malah sering menahan pipis karena malas untuk bolak balik ke kamar mandi.
Hampir kebanyakan orang juga pernah menahan buang air kecil pada satu waktu. Yang menjadi pertanyaan selanjutnya yakni apakah menahan pipis itu sehat terutama bagi ibu hamil?
Mengutip dari Zee News India, ibu hamil yang sering menahan buang air kecil selama hamil lebih berisiko tinggi terjadi komplikasi kesehatan bahkan bisa menyebabkan keguguran. Benarkah hal ini?
Di sini Popmama.com akan merangkum informasi mengenai benarkah suka menahan pipis saat hamil bisa menyebabkan keguguran pada ibu hamil? Yuk, simak penjelasan berikut ini.
Sebenarnya Apakah Aman Menahan Buang air Kecil saat Hamil?
Jika sistem saluran kemih orang dewasa tersebut sehat, menahan buang air kecil umumnya tidak berbahaya. Tetapi, menahan lebih dari kapasitas daya tampung dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman.
Namun, dalam keadaan tertentu, menahan pipis untuk waktu yang lama bisa berbahaya.
Jika Mama memiliki salah satu dari kondisi tertentu, menahan buang air kecil dapat meningkatkan risiko infeksi atau penyakit ginjal seperti kandung kemih neurogenik, gangguan ginjal, dan retensi urine.
Ternyata, ada peningkatan risiko infeksi saluran kemih (ISK) bagi perempuan yang tengah mengandung dan jika ibu hamil menahan buang air kecil, ini dapat meningkatkan risiko ISK lebih lanjut.
Proses yang Terjadi pada Tubuh ketika Seseorang Menahan Buang Air Kecil
Melansir dari Healthline, aat seseorang merasakan keinginan untuk mengosongkan kandung kemih, alasan dibaliknya tidak sesederhana karena kandung kemih terisi cairan.
Terjadi proses cukup rumit dengan melibatkan banyak otot, organ, dan saraf yang bekerja sama memberi tahu seseorang bahwa inilah saatnya untuk ke kamar mandi.
Ketika kandung kemih sekitar setengah penuh, saraf di kandung kemih akan aktif. Saraf-saraf ini memberi sinyal pada otak untuk memberi dorongan buang air kecil.
Otak kemudian memberi sinyal pada kandung kemih untuk menahan sampai waktunya tiba. Menahan pipis berarti secara sadar melawan sinyal ini untuk buang air kecil. Sinyal-sinyal ini akan berbeda dan tergantung setiap orang.
Beberapa orang mungkin memilki kondisi kandung kemih yang terlalu aktif atau kandung kemih jadi aktif karena dipicu oleh stres.
Bagi sebagian perempuan, keinginan untuk buang air kecil lebih meningkat setelah memiliki anak. Ini hasil dari perubahan yang terjadi selama persalinan, termasuk melemahnya otot dan stimulasi saraf.
Selain itu, peningkatan kadar progesteron yang terjadi pada ibu hamil bersamaan dengan rahimnya yang berkembang mendorong kandung kemih. Kondisi ini menyebabkan perempuan hamil terutama mulai di usia kandungan trimester kedua mengalami “beser”.
Risiko Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada Ibu Hamil Bisa Menyebabkan Keguguran
Melansir Zee News India, menurut Dr. Kamakshi Bhate, Profesor Departemen Pencegahan dan Pengobatan Sosial di Rumah Sakit KEM dan sekretaris Pusat Sumber Daya Gender MCGM menjelaskan ada hubungan antara toilet umum yang tidak memadai dan penyakit yang umum dialami perempuan.
WC umum yang tidak memadai juga jadi salah satu penyebab perempuan menahan buang air kecil. Jika ibu hamil sering melakukannnya maka risiko ISK pun akan semakin tinggi.
Mengapa begitu berbahaya bagi perempuan khususnya untuk ibu hamil?
Ginjal melakukan fungsi menyaring serta menyaring kembali darah dan membuang semua racun ke dalam kandung kemih dalam bentuk urine.
Ketika racun ini tetap berada di kandung kemih untuk waktu yang lama, bakteri yang berbeda dihasilkan, yang mengarah ke berbagai jenis infeksi saluran kemih (ISK).
Saluran kemih meliputi ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Kandung kemih perempuan dapat menyimpan lebih sedikit urine karena lebih kecil daripada laki-laki.
Bahkan saluran kemih perempuan lebih kecil dari laki-laki,sehingga jarak antara anus perempuan, yang digunakan untuk ekskresi dan uretra lebih sedikit. Ini adalah faktor lain yang membuat perempuan lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
ISK sendiri sangat bermasalah dan sulit diobati. Tidak seperti mengobati bisul dengan operasi kecil dan antibiotik.
Hal ini karena sisa urine tidak dapat membersihkan sekaligus karena terus-menerus dihasilkan. Inilah yang membuat masa pengobatan menjadi lama serta memerlukan biaya yang tak murah. Perempuan juga harus menanggung ketidaknyamanan selama jangka waktu tersebut.
Infeksi apa pun dapat membahayakan ibu hamil atau berisiko menyebabkan keguguran. Salah satu pemicunya bisa jadi karena adanya peningkatan ISK pada ibu hamil.
Saat hamil, kondisi rahim mengembang, memberi tekanan pada kandung kemih, menyebabkan kandung kemih menyusut dan kapasitasnya berkurang. Oleh karena itu, ibu hamil lebih sering buang air kecil.
ISK juga dapat menyebabkan infeksi vagina, dan infeksi saluran kemih yang berulang dapat menyebabkan anemia karena tubuh memproduksi lebih banyak sel darah putih yang berfungsi melawan penyakit sehingga produksi sel darah merah menurun.
Risiko Kesehatan Lain yang Disebabkan Ketika Sering Menahan Buang Air Kecil
Pasti Mama sudah tidak asing dengan omongan mengenai “keseringan menahan pipis bisa jadi kencing batu”. Ya, hal ini benar, kencing batu dan baju ginjal merupakan risiko kesehatan lain yang ditimbulkan karena keseringan menahan buang air kecil.
Untuk menghindari ke kamar mandi perempuan sering minum lebih sedikit air, yang mengarah pada kejenuhan racun yang lama-kelamaan mengkristal menjadi batu.
Ini dapat terjadi di bagian mana pun dari saluran kemih, termasuk ginjal. Bahkan, infeksi berulang juga dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis, di mana ginjal tidak menghasilkan cukup urine.
Adapun gejala infeksi saluran kemih di antaranya :
- Sering ingin buang air kecil
- Nyeri di perut bagian bawah
- Nyeri di daerah ginjal
- Merasa tidak nyaman di sekitar pinggang
- Demam
Untuk menghindari infeksi saluran kemih maka Mama harus memperbanyak minum air putih minimal 2-2,5 liter sehari, jangan menahan kencing terlalu lama, menjaga kebersihan diri serta membersihkan diri dengan benar setiap kali buang air kecil, dan lakukan pengobatan jika mulai mengalami gejala seperti yang dijabarkan di atas untuk mengurangi penyebaran infeksi dan risiko keguguran.
Nah, itulah tadi penjelasan tentang fakta suka menahah pipis saat hamil bisa menyebabkan keguguran pada ibu hamil. Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Ma!
Baca juga:
Ini Bahaya Sering Menahan Pipis, Hati-Hati Jika Anak Mama Demikian
Susah Tidur di Kehamilan Trimester Kedua? Ini 5 Cara Mengatasinya