TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

10 Pantangan Ibu Hamil Zaman Dulu yang Masih Dipercaya hingga Sekarang

Berbagai pantangan ini bertujuan untuk melindungi ibu dan janin dari hal negatif

Freepik/tirachardz

Ibu hamil sering kali mendapatkan berbagai nasihat dan pantangan dari orangtua maupun masyarakat sekitar. Beberapa pantangan tersebut diwariskan dari generasi ke generasi dan masih dipercaya hingga sekarang.

Tradisi dan kepercayaan ini sering kali bertujuan untuk melindungi ibu dan janin dari hal-hal yang dianggap negatif. Sering kali, kepercayaan mengenai pantangan ibu hamil turut dikaitkan dengan hal-hal yang berbau mistis. Namun ada juga beberapa pantangan yang memiliki dasar ilmiah, dan pantangan lain lebih bersifat mitos dan tradisi. 

Lantas, apa saja 10 pantangan ibu hamil zaman dulu yang masih dipercaya hingga sekarang? Yuk, simak ulasan Popmama.com berikut ini.

1. Dilarang makan nanas

Freepik/freepik

Nanas dianggap bisa menyebabkan kontraksi, kelahiran prematur, hingga keguguran. Padahal jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, nanas sebenarnya aman untuk ibu hamil. 

Enzim bromelain dalam nanas memang dapat menyebabkan pelunakan serviks, untuk memberikan efek tersebut perlu dikonsumsi dalam jumlah sangat besar. Hingga kini, banyak ibu hamil yang menghindari makan nanas meskipun secara ilmiah belum ada bukti kuat yang mendukung hal ini.

2. Harus membawa bawang putih, gunting, benda tajam, atau senjata

Freepik/jcomp

Meskipun tidak termasuk pantangan, anggapan bahwa membawa bawang putih, gunting atau benda tajam lainnya selama hamil bisa melindungi ibu hamil dari gangguan energi negatif atau makhluk halus adalah keliru. Ini hanyalah mitos.

Pada kenyataannya, membawa bawang putih dan benda-benda tajam ke mana pun saat hamil tidak akan memberikan pengaruh apa pun pada ibu hamil maupun janin.

3. Tidak boleh duduk di depan pintu

Freepik/freepik

Dalam banyak budaya, pintu dianggap sebagai jalur masuk rezeki atau energi positif. Duduk di depan pintu diyakini bisa menghalangi aliran rezeki atau energi positif tersebut masuk ke dalam rumah.

Pintu juga dianggap sebagai simbol jalan masuk atau keluarnya sesuatu. Duduk di depan pintu bisa diartikan secara simbolis sebagai hambatan atau rintangan, yang dalam konteks kehamilan, bisa diartikan sebagai hambatan dalam proses kelahiran bayi.

Secara logika, duduk di depan pintu memang bisa mengganggu alur masuk dan keluar orang, serta meningkatkan risiko tertabrak atau tersandung, yang bisa berbahaya bagi ibu hamil.

4. Tidak boleh makan pedas

Freepik/jcomp

Makanan pedas sering dianggap dapat merangsang kontraksi rahim yang bisa berujung pada kelahiran prematur. Namun, penelitian medis belum menemukan bukti kuat yang mendukung klaim ini.

Banyak yang percaya bahwa makanan pedas dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti mulas, diare, atau gangguan pencernaan lainnya pada ibu hamil, yang bisa berdampak pada kesehatan bayi. 

5. Rajin minum air kelapa agar bayi bersih saat lahir

Pexels/Any Lane

Ini juga tidak termasuk pantangan tapi masih banyak ibu hamil yang percaya akan hal ini. Kepercayaan bahwa ibu hamil harus minum air kelapa agar bayi lahir dalam keadaan bersih merupakan salah satu tradisi yang populer di masyarakat.

Banyak orang percaya bahwa ibu hamil harus rutin mengonsumsi air kelapa agar kulit bayinya menjadi putih dan bersih. Meskipun air kelapa memiliki banyak manfaat selama kehamilan, warna kulit tidak ditentukan oleh makanan atau minuman yang dikonsumsi ibu. Warna kulit sebenarnya ditentukan oleh gen dari kedua orangtuanya.

6. Tidak boleh menggaruk perut saat hamil

Freepik

Ada anggapan bahwa menggaruk perut dapat menyebabkan bayi memiliki tanda lahir di bagian tubuhnya yang serupa dengan area yang digaruk. Beberapa orang juga percaya bahwa menggaruk perut dapat berisiko terhadap kesehatan bayi.

Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa menggaruk perut selama kehamilan dapat memengaruhi kondisi janin atau menyebabkan tanda lahir. Tanda lahir lebih dipengaruhi oleh faktor genetik dan perkembangan kulit bayi.

7. Dilarang mengecat kuku dan rambut

Freepik/valuavitaly Ilustrasi Mama mewarnai rambut

Mengecat rambut dan kuku umumnya dianggap sebagai pantangan bagi ibu hamil dalam adat Jawa, dan ini juga dianggap logis. Hal ini karena cat rambut mengandung bahan kimia yang bisa meresap ke dalam kulit, sehingga dikhawatirkan dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan janin.

Sementara itu, mengecat kuku tidak akan menembus lapisan kuku atau kulit, tetapi masih diyakini dapat berdampak negatif pada kesehatan janin.

8. Dilarang berburu dan membunuh hewan

Pexels/Pavel Danilyuk

Pantangan bagi ibu hamil untuk tidak memburu atau membunuh hewan merupakan tradisi yang masih dipatuhi di berbagai budaya.

Ada anggapan bahwa membunuh hewan dapat membawa energi negatif atau aura buruk, yang dapat mempengaruhi kondisi kehamilan dan kesehatan bayi. Beberapa orang percaya bahwa aktivitas tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada janin, baik secara fisik maupun emosional.

Dalam beberapa budaya, memburu atau membunuh hewan dianggap sebagai tindakan yang dapat mengganggu keseimbangan alam, yang pada gilirannya dapat berdampak negatif pada ibu dan bayi.

9. Tidak boleh keluar malam

Freepik/freepik

Menurut tradisi Jawa, ibu hamil tidak boleh keluar malam karena khawatir banyak roh jahat yang akan mengganggu janinnya. Secara psikis, kondisi mental ibu hamil sensitif dan mudah takut. Sehingga, mereka memang tidak dianjurkan untuk bepergian pada malam hari.

Jika dilihat secara medis, ibu hamil tidak dianjurkan untuk keluar malam terlalu lama, apalagi sampai larut malam. Karena udara malam lebih banyak didominasi karbondioksida (CO₂) yang tidak baik untuk tubuh.

10. Tidak boleh menjahit atau memotong sesuatu

Freepik/freepik

Menurut kepercayaan lama, ibu hamil tidak boleh menjahit atau memotong sesuatu karena dapat menyebabkan cacat lahir atau kelainan pada bayi. Tindakan ini dipercaya bisa membuat bayi terlilit tali pusar atau mengalami cacat fisik lainnya.

Meskipun kepercayaan ini sudah ada sejak lama, penting untuk diingat bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut.

Nah, demikianlah penjelasan mengenai 10 pantangan ibu hamil zaman dulu yang masih dipercaya hingga sekarang. Tradisi dan kepercayaan ini menunjukkan kekayaan budaya dan bagaimana masyarakat berusaha melindungi ibu hamil dan bayi mereka. 

Semoga bermanfaat, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest