Penyebab Air Ketuban Berwarna Hijau dan Bahayanya Bagi Janin
Jangan anggap enteng bahaya dari kondisi ini, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama berada dan berkembang di dalam rahim Mama, ia diselimuti oleh bagian cairan yang disebut sebagai air ketuban. Cairan ini bertekstur sedikit kental dan umumnya berwarna bening.
Jumlah air ketuban akan terus meningkat selama kehamilan, tepatnya sampai usaia kehamilan mencapai sekitar 34 minggu.
Dilansir Very Well Family, air ketuban sangat penting bagi janin karena terdiri dari air, elektrolit, protein, karbohidrat, lipid, dan fosfolipid.
Air ketuban ini memiliki banyak fungsi. Di antaranya untuk melindungi janin, memudahkan janin bergerak, serta menjaga kestabilan suhu tubuh janin.
Nah, ada kalanya air ketuban justru berwarna keruh dan bahkan memiliki warna. Salah satunya warna hijau. Jika sudah demikian, air ketuban dianggap berbahaya bagi janin, lho.
Yuk kenali lebih jauh tentang air ketuban hijau dan bahayanya bagi kesehatan janin, Ma. Berikut Popmama.com rangkum informasinya untuk Mama:
1. Apa itu air ketuban hijau?
Seperti disebutkan sebelumnya, air ketuban yang melindungi bayi dalam kandungan Mama biasanya berwarna bening dan kadang kekuningan. Nah, dalam kondisi tertentu air ketuban juga bisa berubah warna menjadi hijau.
Pada kehamilan usia mendekati waktu lahir, air ketuban hijau atau kecoklatan dapat mengindikasikan bayi sudah buang air besar. Hasilnya disebut sebagai mekonium.
Pengeluaran mekonium ini kemudian berkontribusi terhadap perubahan warna air ketuban. Jika air ketuban sudah tampak berwarna hijau, ada indikasi bayi sedang dalam kesulitan.
Bisa juga karena usia kehamilan sudah cukup lama, sehingga bayi sudah dapat mengeluarkan feses pertamanya di dalam rahim.
2. Penyebab air ketuban hijau
Ketika air ketuban berwarna hijau, kemungkinan besar awalnya adalah karena terjadi penurunan fungsi plasenta akibat kehamilan lewat waktu (overdue). Kondisi ini disebut sebagai yang disebut meconium staining.
Selain itu, air ketuban hijau juga dapat disebabkan oleh terjadinya hipoksia alias kekurangan oksigen mendadak pada janin. Pemicunya ada beberapa kondisi, di antaranya seperti penyakit pada ibu, lepasnya plasenta, masalah pada tali pusat, dan berkurangnya aliran darah ke janin akibat kontraksi rahim berlebihan.
Apabila tanggal perkiraan persalinan masih jauh tetapi terjadi kelainan atau masalah pada air ketuban, termasuk air ketuban hijau, berdasarkan pemeriksaan dokter mungkin saja harus dilakukan tindakan persalinan darurat, yaitu lewat operasi caesar.
3. Gejala masalah air ketuban hijau
Masalah pernapasan adalah gejala dan tanda dari efek air ketuban hijau yang paling menonjol. Bayi mungkin akan tampak bernapas lebih cepat atau mendengus saat bernapas.
Beberapa bayi baru lahir bahkan dapat berhenti bernapas jika saluran napasnya tersumbat oleh mekonium.
Selain itu, gejala-gejala lain juga mungkin akan terlihat seperti warna kulit kebiruan (yang disebut sianosis), terlihat lemas, dan memiliki tekanan darah rendah.
Masalah akibat air ketuban hijau didiagnosis berdasarkan tanda dan gejala yang ditunjukkan oleh bayi baru lahir.
Dokter biasanya akan mendengarkan suara napas di dada bayi dengan stetoskop untuk mendeteksi adanya suara pernapasan abnormal.
Selain itu, beberapa metode lain yang digunakan untuk mengonfirmasi diagnosis yakni tes gas darah dan rontgen dada.
4. Bahaya air ketuban hijau bagi janin
Air ketuban yang normalnya berwarna bening kekuningan, biasanya saat bermasalah akan berubah warna menjadi hijau atau coklat.
Jika sudah demikian, biasanya berarti bayi telah melewati buang air besar pertamanya saat berada di dalam rahim. Sementara pada umumnya, bayi buang air besar kali pertama setelah lahir, Ma.
Jika mekonium keluar di dalam rahim, feses ini bisa masuk ke paru-paru bayi melalui air ketuban. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah pernapasan serius, yang disebut sindrom aspirasi mekonium atau meconium aspiration syndrome (MAS), terutama jika tekstur cairannya kental.
Beberapa bayi dengan mekonium dalam air ketuban mungkin memerlukan perawatan segera setelah lahir untuk mencegah masalah pernapasan.
5. Apa itu meconium aspiration syndrome?
Mekonium adalah bahan feses berwarna hijau tua yang diproduksi di usus janin sebelum lahir. Setelah melahirkan, bayi baru lahir akan mengeluarkan feses selama beberapa hari pertama kehidupannya.
Namun ada kalanya janin justru mengeluarkan feses tersebut saat masih berada di dalam kandunga. Feses mekonium kemudian bercampur dengan air ketuban yang mengelilingi janin.
Ia kemudian dapat menghirup campuran antara mekonium dan air ketuban ke dalam paru-paru saat sebelum, selama, atau tepat setelah kelahiran. Ini dikenal sebagai meconium aspiration syndrome (MAS).
Walaupun kondisi ini pada umumnya tidak mengancam jiwa, namun tetap dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang signifikan pada bayi baru lahir. Jika tidak diobati dengan tepat, kondisi ini juga bisa berakibat fatal.
Dilansir Healthline, sebagian besar bayi baru lahir dengan MAS tidak akan mengalami komplikasi kesehatan jangka panjang. Namun, MAS adalah masalah serius yang dapat berdampak langsung pada kesehatan bayi baru lahir. Mekonium di paru-paru dapat menyebabkan peradangan dan infeksi.
MAS juga meningkatkan risiko bayi mengalami hipertensi paru persisten. Terjadi tekanan darah tinggi di pembuluh paru-paru, yang kemudian membatasi aliran darah dan membuat bayi sulit bernapas dengan benar.
Pada kasus yang jarang, MAS juga dapat membatasi aliran oksigen ke otak, yang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen.
Demikian informasi tentang air ketuban hijau yang perlu Mama ketahui. Jangan ragu untuk selalu berkonsultasi dengan dokter ya, Ma.