Bisa Picu Kontraksi, Patuhi Aturan Makan Buah Pepaya untuk Ibu Hamil
Sebaiknya jangan berlebihan makan pepaya saat hamil ya, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, makan makanan bergizi dan mengandung serat bisa membantu menyehatkan tubuh. Termasuk di antaranya makan buah-buahan.
Nah, salah satu buah yang banyak dikonsumsi namun membuat dilema adalah pepaya. Pepaya memiliki rasa yang manis, diketahui baik bagi kesehatan pencernaan, namun disebut-sebut bisa memicu kontraksi.
Oleh sebab itu, Mama perlu tahu seperti apa aturan yang harus dipatuhi saat hendak makan pepaya. Jangan sampai Mama justru ragu dan tidak mendapatkan manfaat maksimalnya.
Berikut Popmama.com sudah merangkum informasi tentang makan buah pepaya untuk ibu hamil:
1. Kandungan nutrisi pepaya
Dilansir Healthline, jika pepaya sudah matang, maka buah tersebut aman dan bisa dikonsumsi langsung. Namun jika masih mentah, sebaiknya jangan dikonsumsi langsung dulu, ya. Terutama bagi ibu hamil.
Ini karena pepaya yang mentah tinggi akan lateks, yang dapat merangsang kontraksi pada ibu hamil.
Pepaya juga mengandung antioksidan sehat yakni karotenoid, terutama satu jenisnya yang disebut likopen.
Diketahui juga tubuh dapat menyerap antioksidan bermanfaat ini lebih baik daripada buah dan sayuran lainnya.
Berbagai vitamin dan mineral juga dimiliki oleh pepaya, terutama yang sudah matang. Pepaya mengandung vitamin A, vitamin B, vitamin C, potassium dan betakaroten, yang baik bagi sistem imun tubuh.
2. Amankah buah pepaya untuk ibu hamil?
Beberapa kekhawatiran kerap muncul saat ibu hamil hendak makan pepaya. Terutama perlu diperhatikan dari tahap awal yakni saat memilih pepaya. Pepaya matang saat dikonsumsi bisa memberikan manfaat, namun pepaya tidak matang justru dapat menyebabkan banyak komplikasi selama kehamilan.
Pada kehamilan tahap awal, janin masih sangat lemah dan harus dijaga sebaik-baiknya. Bahkan zat berbahaya sekecil apa pun, seperti lateks, dapat berbahaya. Nah, pepaya yang masih mentah diketahui mengandung zat lateks, Ma.
Zat ini diketahui dapat menyebabkan kontraksi uterus (rahim). Lateks pada buah pepaya secara spesifik sering juga disebut sebagai papain. Papain bertindak dalam tubuh mirip seperti prostaglandin dan oksitosin yang memicu kontraksi.
Kontraksi uterus yang tidak normal atau tidak wajar pada kehamilan salah satu efeknya dapat menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur. Papain juga saat berlebihan dapat melemahkan selaput vital janin sehingga lebih sulit bertahan hidup.
3. Manfaat konsumsi buah pepaya
Pepaya yang sudah matang umumnya dianggap aman dan dapat bermanfaat bagi ibu hamil. Beberapa manfaat sehat dari konsumsi buah pepaya yakni:
- Kandungan vitamin A, B, C, kalium, dan betakaroten menjadi fungsi antioksidan dan dapat meningkatkan kekebalan tubuh
- Suplai vitamin dari pepaya meningkatkan kekebalan yang mencegah berbagai infeksi. Cukup konsumsi vitamin selama hamil juga membantu menyehatkan kulit
- Serat yang terkandung dalam pepaya baik bagi kesehatan pencernaan. Terutama untuk mencegah sembelit
- Konsumsi pepaya diketahui juga dapat membantu mengatasi mual di pagi hari alias morning sickness
- Pepaya juga mengandung asam folat, yang penting selama kehamilan untuk perkembangan neurologis janin
- Pepaya juga membantu menyehatkan jantung dan diyakini dapat mencegah kanker usus besar.
Baca juga:
4. Efek samping berlebihan makan pepaya saat hamil
Meski memiliki banyak manfaat, namun ibu hamil sebaiknya tidak berlebihan juga saat hendak mengonsumsi pepaya. Terutama jika pepaya masih belum matang.
Konsumsi pepaya secara berlebihan justru bisa memberikan efek yang kurang baik bagi kesehatan kehamilan, yakni:
- Melemahkan membran vital janin
Papain kerap berpengaruh pada proses disosiasi sel karena merupakan enzim proteolitik. Proses ini diketahui dapat menghambat pertumbuhan sel dan menghambat perkembangan jaringan pada janin
- Bisa memicu perdarahan dan edema
Pepaya mentah dapat meningkatkan tekanan pembuluh darah dan bahkan menyebabkan perdarahan internal atau perdarahan di plasenta. Perdarahan plasenta menyebabkan komplikasi kehamilan dan persalinan
- Pergerakan usus berlebihan dapat memicu keguguran
Pepaya diketahui dapat meningkatkan motilitas usus. Namun, buang air besar yang berlebihan justru dapat membuat tekanan di dalam serta sekitar rahim dan menyebabkan keguguran
- Memicu batu ginjal dan meningkatkan tekanan intra abdominal
Pepaya memiliki vitamin C yang baik untuk kekebalan tubuh, tetapi jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan batu ginjal. Sebab pada dasarnya, metabolisme vitamin C menghasilkan oksalat yang dapat mendorong pembentukan batu. Adanya batu ini kemudian bisa menyebabkan nyeri kolik dan pada akhirnya meningkatkan tekanan intra abdominal yang memengaruhi kehamilan
5. Cara memilih pepaya saat hendak dikonsumsi ibu hamil
Saat hendak mengonsumsi pepaya, terutama bagi ibu hamil, pilihlah yang benar-benar matang. Pepaya yang matang kulitnya sebagian besar berwarna kuning dan hanya sedikit bagiannya yang berwarna hijau.
Pilih juga pepaya yang kencang, lembut saat ditekan, memiliki kulit halus dan berat buahnya sesuai dengan ukurannya. Sebaliknya, hindari pepaya yang terlalu lunak dan agak bonyok di bagian kulitnya.
Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi pepaya utuh dan bukan dalam bentuk jus kemasan. Seperti diketahui, salah satu manfaat utama pepaya adalah kandungan serat yang dimilikinya. Mengubahnya menjadi jus justru dapat menghilangkan manfaat seratnya.
Selain itu, jus pepaya dalam kemasan seringkali justru lebih banyak mengandung gula atau pemanis buatan, yang juga dapat mengurangi manfaat baiknya.
Jadi, pada intinya pepaya aman kok untuk dikonsumsi ibu hamil. Tapi sebaiknya tetap batasi porsinya dan pilih pepaya yang sudah matang ya, Ma.